TEXT: Meneguhkan “Lã Ilãha Illallōh”

Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 001/ 18111446 – 16052025
TAUHID, SANGAT PENTING
Allõh berfirman:
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allõh, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allõh mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.”
(QS. Muhammad/47: 19)
قال البخاري في كتاب العلم: «بَابٌ: الْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ
Imam Al-Bukhõry berkata dalam Kitab Al-‘Ilm: “Bab: Ilmu, Sebelum Perkataan dan Perbuatan.”
Ibnu Jarir Ath-Thobary (224 – 310 H) berkata: “Allõh Ta’ãlã berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad ﷺ: “Ketahuilah, wahai Muhammad, bahwa tidak ada sesembahan yang layak atau pantas untuk disembah, dan yang berhak untuk kalian dan seluruh makhluq beribadah kepadanya, kecuali Allõh, yang merupakan Pencipta makhluq dan Pemilik segala sesuatu. Semua makhluk di bawah-Nya tunduk kepada-Nya dalam hal Rububiyyah (keTuhanan-Nya).”
Al-Mawardi (wafat 450 H) berkata: “Meskipun Rosũlullõh ﷺ telah mengetahuinya, terdapat 3 (tiga) makna dalam perintah ini:
Pertama, artinya: Ketahuilah bahwa Allõh telah memberitahumu bahwa: Ttidak ada Tuhan (yang berhak di-ibadahi) selain Allõh.
Kedua, apa yang engkau ketahui melalui dalil, maka ketahuilah dengan keyakinan mutlak.
Ketiga, maksudnya: Ingatlah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak di-ibadahi) selain Allõh. Di sini, kata ‘ilmu‘ digunakan untuk menggambarkan ‘dzikir’ karena ilmu itu lahir darinya.“
As-Sam’ani (wafat 489 H) berkata: “Jika ada yang bertanya: “Mengapa dikatakan ‘Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak di-ibadahi) selain Allõh’ padahal beliau sudah mengetahuinya? Maka jawabannya ada dua:
Pertama, maksudnya adalah tetap teguh dalam ilmu, bukan baru mempelajarinya.
Kedua, maknanya adalah: Ingatlah bahwa tidak ada Tuhan selain Allõh, dan penggunaan kata ‘ilmu’ di sini untuk menunjukkan ‘dzikir’ karena dzikir lahir dari ilmu.”
Maka sedemikian pentingnya pengkajian dan pendalaman tentang “Lã ilãha illallõh“, karena bukan sekedar perintah Allõh agar kita belajar tentang kalimat ini; akan tetapi karena seseorang bisa saja kehilangan status penghambaannya terhadap Allõh yang akan berakibat pada petaka di dunia dan di akherat.
Ketika seseorang mengetahui bahwa semesta alam ini Allõh lah yang menciptanya, Allõh lah yang memilikinya, Allõh lah yang menguasai, bahkan Allõh lah yang mengaturnya; kesadaran sedemikian ini akan menghantarkan pada suatu sikap bahwa dia adalah bukan siapa-siapa tanpa Allõh, dan dia akan dengan penuh hina berhamba pada satu satunya Tuhan yang benar dan berhak untuk di-ibadahi yaitu: Dialah Allõh ‘Azza wa Jalla.
Diriwayatkan dengan sanad yang shohih melalui jalur Al-Muzani, bahwa ada seseorang yang bertanya kepadanya tentang “ilmu kalam (ilmu teologi)“.
Maka ia menjawab: “Sesungguhnya aku membenci hal ini, bahkan aku melarangnya sebagaimana Imam Asy-Syafi’i juga melarangnya.
Aku telah mendengar Asy-Syafi’i berkata: ‘Imam Malik pernah ditanya tentang “ilmu kalam” dan “Tauhid‘, maka beliau menjawab: “Tidak mungkin kita menyangka bahwa Nabi ﷺ telah mengajarkan umatnya tata cara istinja (bersuci), tetapi tidak mengajarkan mereka Tauhid! Tauhid adalah apa yang dikatakan oleh Nabi ﷺ: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan ‘Lã ilãha illa Allõh’ (Tidak ada Tuhan yang berhak di-ibadahi selain Allõh).”
Maka, sesuatu yang dengannya, darah dan harta seseorang menjadi terjaga, itulah Hakikat Tauhid.'”Itulah jawaban Imam Malik rodhiyallõhu ‘anhu atas pertanyaan tersebut, dan dengan jawaban itu pula aku menjawabnya.
Dengan demikian, maka Tauhid adalah sangat penting; dan karena sangat penting, maka Allõh perintahkan manusia untuk memprioritaskan untuk mempelajarinya sebelum yang lainnya.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 002/ 21111446 – 19052025
DUA PILAR TAUHID
قال المقريزي (ت 845هـ): واعلم أن أنفس الأعمال وأجلها قدرا توحيد الله تعالى، غير أن التوحيد له قشران: الأول: أن تقول بلسانك: لا إله إلا الله، ويسمى هذا القول توحيدا، وهو مناقض للتثليث الذى تعتقده النصارى، وهذا التوحيد يصدر أيضا من المنافق الذى يخالف سره جهره. والقشر الثانى: ألا يكون في القلب مخالفة ولا إنكار لمفهوم هذا القول، بل يشتمل القلب على اعتقاد ذلك والتصديق به، وهذا توحيد عامة الناس. لباب التوحيد وجوهره: ولباب التوحيد أن يرى الأمور كلها من الله تعالى ثم يقطع الالتفات عن الوسائط وأن يعبده سبحانه عبادة يقرّه بها، ولا يعبد غيره
Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir, Abu al-Abbas al-Husayni al-‘Ubaydi, Taqi al-Din al-Maqrizi (wafat 845 H) berkata:
“Ketahuilah bahwa amal yang paling berharga dan paling mulia kedudukannya adalah mentauhidkan Allōh Ta’ala. Namun, Tauhid memiliki dua lapisan:
Lapisan pertama: Mengucapkan dengan lisan “lã ilãha illa Allōh”. Ucapan ini disebut sebagai “Tauhid” dan bertentangan dengan konsep Trinitas yang diyakini oleh orang Nasrani. Tauhid dalam bentuk ini juga dapat diucapkan oleh seorang munafik yang berbeda antara batinnya dan lahiriahnya.
Lapisan kedua: Tidak ada dalam hati penolakan atau pengingkaran terhadap makna ucapan tersebut. Sebaliknya, hati harus mengandung keyakinan dan kepercayaan penuh terhadapnya. Inilah “Tauhid” yang dianut oleh kebanyakan orang.
(Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir, Abu al-Abbas al-Husayni al-‘Ubaydi, Taqi al-Din al-Maqrizi (w. 845 H), Rasa’il al-Maqrizi (hlm. 86))
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 003/ 23111446 – 21052025
TANPA TAUHID, SEMUA TAK BERARTI
قال ابن قيم الجوزية (691 – 751 هـ): وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، كَلِمَةٌ قَامَتْ بِهَا الْأَرْضُ وَالسَّمَاوَاتُ، وَخُلِقَتْ لِأَجْلِهَا جَمِيعُ الْمَخْلُوقَاتِ، وَبِهَا أَرْسَلَ اللَّهُ تَعَالَى رُسُلَهُ، وَأَنْزَلَ كُتُبَهُ، وَشَرَعَ شَرَائِعَهُ، وَلِأَجْلِهَا نُصِبَتِ الْمَوَازِينُ، وَوُضِعَتِ الدَّوَاوِينُ، وَقَامَ سُوقُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، وَبِهَا انْقَسَمَتِ الْخَلِيقَةُ إِلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْكُفَّارِ وَالْأَبْرَارِ وَالْفُجَّارِ، فَهِيَ مَنْشَأُ الْخَلْقِ وَالْأَمْرِ وَالثَّوَابِ وَالْعِقَابِ، وَهِيَ الْحَقُّ الَّذِي خُلِقَتْ لَهُ الْخَلِيقَةُ، وَعَنْهَا وَعَنْ حُقُوقِهَا السُّؤَالُ وَالْحِسَابُ، وَعَلَيْهَا يَقَعُ الثَّوَابُ وَالْعِقَابُ، وَعَلَيْهَا نُصِبَتِ الْقِبْلَةُ، وَعَلَيْهَا أُسِّسَتِ الْمِلَّةُ، وَلِأَجْلِهَا جُرِّدَتْ سُيُوفُ الْجِهَادِ، وَهِيَ حَقُّ اللَّهِ عَلَى جَمِيعِ الْعِبَادِ، فَهِيَ كَلِمَةُ الْإِسْلَامِ، وَمِفْتَاحُ دَارِ السَّلَامِ، وَعَنْهَا يُسْأَلُ الْأَوَّلُونَ وَالْآخِرُونَ، فَلَا تَزُولُ قَدَمَا الْعَبْدِ بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ مَسْأَلَتَيْنِ: مَاذَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ؟ وَمَاذَا أَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِينَ؟ فَجَوَابُ الْأُولَى بِتَحْقِيقِ ” لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ” مَعْرِفَةً وَإِقْرَارًا وَعَمَلًا. وَجَوَابُ الثَّانِيَةِ بِتَحْقِيقِ ” أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ” مَعْرِفَةً وَإِقْرَارًا وَانْقِيَادًا وَطَاعَةً.
Ibnu Qoyyim al-Jawziyyah (691-751 H) berkata: ”Aku bersaksi bahwa: “Tidak ada ilãh (tuhan / sesembahan) yang berhak diibadahi selain Allōh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.” Kalimat ini menjadi:
(1) Sebab tegaknya langit dan bumi; dan
(2) demi Kalimat (– Tauhid – pent.) ini seluruh makhluq diciptakan;
(3) Karena Kalimat ini, Allōh Ta’ãlã mengutus para Rosũl-Nya;
(4) Menurunkan Kitab-Kitab-Nya;
(5) Mensyariatkan Hukum-Hukum-Nya;
(6) Demi Kalimat ini pula, timbangan keadilan ditegakkan, catatan amal dibuka, surga dan neraka diadakan;
(7) Kalimat ini menjadi sebab makhluq terbagi menjadi Mu’min dan Kafir, orang baik dan orang jahat;
(8) (Kalimat) inilah sebab adanya penciptaan, hukum, pahala, dan hukuman;
(9) Inilah Kebenaran yang menjadi tujuan penciptaan makhluq;
(10) Dari Kalimat ini dan dari hak-haknya, manusia akan ditanya dan dihisab; serta
(11) Atas Kalimat ini pula, pahala dan hukuman dijatuhkan;
(12) Atas dasar Kalimat ini, Kiblat ditetapkan, agama (dĩn) dibangun, dan pedang jihad dihunus;
(13) Kalimat ini adalah Hak Allōh atas seluruh hamba;
(14) Inilah “Kalimat Islam”, kunci negri keselamatan (dãr as-salãm);
(14) Karena Kalimat ini, orang-orang yang terdahulu dan yang datang kemudian, (mereka semua) akan ditanya;
(15) Tidak akan bergeser kaki seorang hamba di hadapan Allōh, hingga ia ditanya dua hal: ‘Apa yang kalian sembah/ibadahi?’ dan ‘Bagaimana jawaban kalian terhadap para Rosũl yang diutus kepada kalian?’;
(16) Jawaban pertama adalah dengan merealisasikan “Lã ilãha illa Allōh (tidak ada ilãh / tuhan / sesembahan, selain Allōh)” dengan Ilmu, Pengakuan (ikrar), dan Amal;
(17) Jawaban kedua adalah dengan merealisasikan “Muhammad Rosũlullōh (Muhammad adalah Utusan Allōh)” dengan Ilmu, Pengakuan (ikrar), Ketundukan, dan Ketaatan.”
(Ibnu Qoyyim al-Jawziyyah, Zad al-Ma’ad, Tahqiq Ar-Risãlah ats-Tsaniyah, 1/36;
Maqrizi (w. 845 H), Rasa’il al-Maqrizi (hlm. 86))
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 004/ 25111446 – 23052025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN TAK BERDAYA
“Tuhan-tuhan selain Allõh” adalah ‘tuhan-tuhan tak berdaya”; karena:
- Tak mencipta,
- Tak memiliki air,
- Tak menumbuhkan tetumbuhan,
- Tak mencipta bumi,
- Tak mencipta sungai,
- Tak mencipta laut,
- Tak mampu menolong,
- Tak mampu melindungi,
- Tak kuasa menjadikan manusia sebagai Kholifah,
- Tak mampu menerangi,
- Tak mencipta angin.
Allõh berfirman:
أَمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنزلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ (60) أَمْ مَنْ جَعَلَ الأرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (61)أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ (62)أَمَّنْ يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَنْ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (63)
“Bukankah Dia (Allõh) Yang Menciptakan langit dan bumi dan Yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allõh ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari Kebenaran).
Bukankah Dia (Allõh) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allõh ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Bukankah Dia (Allõh) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai Kholifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allõh ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allõh) yang kamu ingat.
Bukankah Dia (Allõh) Yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan Yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allõh ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allõh terhadap apa yang mereka persekutukan.”
(QS. An-Naml/27: 60-63)
اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَ
“Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (adzab) Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (adzab) Kami.”
(QS. Al-Anbiya/21: 43)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allõh tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah.”
(QS. Al-Hajj/22: 73)
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلا يَمْلِكُونَ لأنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلا نَفْعًا وَلا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلا حَيَاةً وَلا نُشُورًا
“Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.”
(QS. Al-Furqon/25: 3)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 005/ 01121446 – 28052025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK MEMBERI PETUNJUK
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّۗ قُلِ اللّٰهُ يَهْدِيْ لِلْحَقِّۗ اَفَمَنْ يَّهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّ اَحَقُّ اَنْ يُّتَّبَعَ اَمَّنْ لَّا يَهِدِّيْٓ اِلَّآ اَنْ يُّهْدٰىۚ فَمَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ
“Katakanlah, “Apakah diantara sekutumu ada yang membimbing kepada Kebenaran?” Katakanlah, “Allõh-lah yang membimbing kepada Kebenaran.” Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?”
(QS. Yunus/: 35)
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ هَلْ مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰلِكُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ࣖ
“Allõh yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rizqi, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah diantara mereka yang kamu sekutukan dengan Allõh itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.“
(QS. Ar-Rum/30: 40)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 006/ 04121446 – 31052025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK MEMILIKI RIZQI
Allõh berfirman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۚ تَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan Kebenaran. Maha Tinggi Allõh dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. An-Nahl/16: 3)
Allõh berfirman:
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allõh hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allõh itu tidak mampu memberikan rizqi kepadamu; maka mintalah rizqi dari Allõh, dan sembahlah (ibadahilah) Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-Ankabut/29: 17)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 007/ 09121446 – 05062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK DAPAT MEMBERI MANFA’AT & BAHAYA
Allõh berfirman:
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا ۚ وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu menyembah selain Allõh, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allõh Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Ma’idah/5: 76)
Allõh berfirman:
أَفَلَا يَرَوْنَ أَلَّا يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ قَوْلًا وَلَا يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا
“Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak kuasa menolak mudhorot maupun mendatangkan manfaat kepada mereka?”
(QS. Thoha/20: 89)
Allõh berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan mereka menyembah selain Allõh, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kami di hadapan Allõh.” Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahu kepada Allõh sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di bumi?” Maha Suci Allõh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan itu.”
(QS. Yunus/10: 18)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 008/ 11121446 – 07062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG BAHKAN TAK MEMILIKI APAPUN UNTUK DIRINYA SENDIRI
Allõh berfirman:
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ ۗ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allõh.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allõh, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudhorot bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allõh yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allõh adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa.”
(QS. Ar-Ro’du/13: 16)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 009/ 12121446 – 08062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK DAPAT MELENYAPKAN BAHAYA
Allõh berfirman:
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا
“Katakanlah (Muhammad), “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allõh, mereka tidak kuasa untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak (pula) mampu mengubahnya.”
(QS. Al-Isrõ’/17: 56)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 010/ 14121446 – 10062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK DAPAT MEMATIKAN, TAK DAPAT MENGHIDUPKAN & TAK DAPAT MEMBANGKITKAN
Allõh berfirman:
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا
“Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.”
(QS. Al-Furqõn/25: 3)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 011/ 16121446 – 12062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK MEMILIKI SESUATU APAPUN & BAHKAN TAK BERAKAL
Allõh berfirman:
اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ شُفَعَاۤءَۗ قُلْ اَوَلَوْ كَانُوْا لَا يَمْلِكُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَعْقِلُوْنَ
“Ataukah mereka mengambil penolong selain Allõh. Katakanlah, “Apakah (kamu mengambilnya juga), meskipun mereka tidak memiliki sesuatu apa pun dan tidak mengerti?”
(QS. Az-Zumar/39: 43)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 012/ 20121446 – 16062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TIDAK MEMILIKI KEKUASAAN SEBERAT ZARROH PUN DI LANGIT & BUMI, JUGA TIDAK MEMILIKI PERAN SERTA & TIDAK MEMBANTU PENCIPTAAN LANGIT & BUMI
Allõh berfirman:
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ
“Katakanlah (Muhammad), “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allõh! Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarroh pun di langit dan di bumi. Mereka juga sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit dan bumi dan tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.”
(QS. Saba/34: 22)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 013/ 21121446 – 17062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TIDAK MEMILIKI SYAFA’AT
Allõh berfirman:
وَتَبَارَكَ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (85) وَلا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (86)
“Dan Maha Suci (Allõh) yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada diantara keduanya; dan di sisi-Nya lah ilmu tentang Hari Kiamat dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. Dan orang-orang yang menyeru kepada selain Allõh tidak mendapat syafa’at (pertolongan di Akhirat); kecuali orang yang mengakui yang Haq (Tauhid) dan mereka meyakininya.”
(QS. Az-Zukhruf/43: 85-86)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 014/ 23121446 – 19062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TIDAK MAMPU MENOLONG, TIDAK MENDENGAR, BAHKAN TIDAK MELIHAT
Allõh berfirman:
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ (197) وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ لَا يَسْمَعُوا ۖ وَتَرَاهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ (198)
“Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allõh tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri. Dan jika kamu menyeru mereka (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, mereka tidak dapat mendengarnya. Dan kamu lihat mereka memandangmu, padahal mereka tidak melihat.”
(QS. Al A’rõf/7: 197-198)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 015/ 25121446 – 21062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG DI AKHERAT TAK MENGAKUI “MANTAN PENGHAMBANYA” & TAK MAMPU MEMBERI BERITA
Allõh berfirman:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
“Dan (ingatlah) ketika Allõh berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allõh?” (‘Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya, tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghoib.”
(QS. Al-Mã’idah/5: 116)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 016/ 26121446 – 22062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK BERTANGGUNGJAWAB DI HARI KIAMAT TERHADAP “PENGHAMBANYA”
Allõh berfirman:
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ
“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat adzab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 166)
Dan Allõh juga berfirman:
إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
“Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada Hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allõh) Yang Maha Mengetahui.”
(QS. Fãthir/35: 14)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 017/ 29121446 – 25062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK MENGATUR MAKHLUQNYA & TAK MEMILIKI APAPUN WALAU SETIPIS KULIT ARI
Allõh berfirman:
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ (13) إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ (14)
(13) “Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allõh Tuhanmu, milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allõh tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (14) Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada Hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allõh) Yang Maha Mengetahui.”
(QS. Fãthir/35: 13-14)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 018/ 30121446 – 26062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK BERDAYA MENGHINDARKAN DIRI DARI LALAT SEKALIPUN
Allõh berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allõh tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah.”
(QS. Al-Hajj/22: 73)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 019/ 04011447 – 30062025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ADALAH TUHAN-TUHAN YANG TAK PEDULI & TAK MAMPU MEMPERKENANKAN DOA “PENGHAMBANYA”
Allõh berfirman:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah selain Allõh (sembahan) yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai Hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?”
(QS. Al-Ahqof/46: 5)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 020/ 05011447 – 01072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAHA PENGASIH & MAHA PENYAYANG
Allõh berfirman:
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 163)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 021/ 07011447 – 03072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAHA HIDUP, TERUS MENERUS MENGURUS MAKHLUQ-NYA, TIDAK MENGANTUK, TIDAK TIDUR, MILIK-NYA SEMUA DI LANGIT & DI BUMI, TAK ADA SYAFA’AT TANPA IZIN-NYA, MENGETAHUI APA YANG DIHADAPAN & DIBELAKANG & MEMBERI ILMU PADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA, KURSI-NYA MELIPUTI LANGIT & BUMI & TIDAK BERAT MEMELIHARA KEDUANYA, TUHAN YANG MAHA TINGGI & MAHA BESAR
Allõh berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluq-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, lagi Maha Besar.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 255)
Allõh juga berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
“Allõh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Hidup (hidup kekal), lagi terus menerus mengurus makhluq-Nya.”
(QS. Ali ‘Imrõn/3: 2)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 022/ 10011447 – 06072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMBENTUK MANUSIA SEJAK DALAM RAHIM; DIALAH TUHANMU YANG MAHA BERKEHENDAK, MAHA PERKASA & MAHA BIJAKSANA
Allõh berfirman:
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.”
(QS.Ali ‘Imrõn/3: 6)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 023/ 10011447 – 06072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG TELAH BERSAKSI BAHWA HANYA DIA TUHAN YANG BERHAK DIIBADAHI/DISEMBAH MAKHLUQ-NYA; DIALAH TUHANMU YANG MENEGAKKAN KEADILAN, MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA
Allõh berfirman:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allõh menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia; Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia; Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.”
(QS.Ali ‘Imrõn/3: 18)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 024/ 11011447 – 07072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG PASTI AKAN MENGUMPULKAN KAMU PADA HARI KIAMAT & PERKATAAN-NYA MAHA BENAR
Allõh berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۗ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
“Allõh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah yang lebih benar perkataan-(Nya) dari pada Allõh?“
(QS. An-Nisã’/4: 87)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 025/ 11011447 – 07072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAMPU MENIMPAKAN / MENGANGKAT BENCANA DARI MAKHLUQ-NYA & DIA MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU
Allõh berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan jika Allõh menimpakan sesuatu bencana (kemudhorotan) kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al-An’ãm/6: 17)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 026/ 13011447 – 09072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGETAHUI SEGALA YANG GHOIB, MENGETAHUI APA YANG ADA DI DARAT & DI LAUT, MENGETAHUI BAHKAN SEHELAI DAUN YANG GUGUR, MENGETAHUI SEGALA APA YANG TERDAPAT DALAM LAUH MAHFUZH
Allõh berfirman:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan pada sisi Allõh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang Nyata (Lauh Mahfudz).”
(QS. Al-An’ãm/6: 59)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 027/ 13011447 – 09072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU PENCIPTA SEGALA SESUATU, PEMELIHARA SEGALA SESUATU
Allõh berfirman:
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
“(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allõh Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”
(QS. Al-An’ãm/6: 102)
Allõh juga berfirman:
ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۖفَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ
“Demikianlah Allõh, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?”
(QS. Ghofir/40: 62)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 028/ 14011447 – 10072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENURUNKAN WAHYU UNTUKMU
Allõh berfirman:
اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
(QS. Al-An’ãm/6: 106)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 029/ 14011447 – 10072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGUTUS PARA ROSUL, MEMILIKI KERAJAAN LANGIT & BUMI, SERTA MENGHIDUPKAN & MEMATIKAN MAKHLUQ-NYA
Allõh berfirman:
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah (Muhammad): “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allõh kepadamu semua, yaitu Allõh Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allõh dan Rosũl-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allõh dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya); dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.“
(QS. Al-A’rõf/7: 158)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 030/ 15011447 – 11072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGETAHUI KAPAN KIAMAT TERJADI
Allõh berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat: “Kapankah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluq) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad): “Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Kiamat itu adalah di sisi Allõh, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.”
(QS. Al-A’rõf/7: 187)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 031/ 15011447 – 11072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMERINTAHKAN MANUSIA HANYA BERIBADAH (MENYEMBAH) KEPADA-NYA & MAHA SUCI DIA DARI APA YANG MEREKA PERSEKUTUKAN
Allõh berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nashroni) sebagai tuhan selain Allõh, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. At-Taubah/9: 31)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 032/ 18011447 – 14072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMILIKI ‘ARSY (SINGGASANA) YANG AGUNG
Allõh berfirman:
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allõh bagiku; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.“
(QS. At-Taubah/9: 129)
Allõh juga berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ۩
“Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang agung.”
(QS. An-Naml/27: 26)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 033/ 18011447 – 14072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG BERKUASA MENIMPAKAN BENCANA PADA MAKHLUQ-NYA, MENGANGKAT BENCANA DARI MAKHLUQ-NYA, MEMBERI KEBAIKAN PADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA & DIA MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG
Allõh berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Jika Allõh menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allõh menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Yunus/10: 107)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 034/ 20011447 – 16072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENURUNKAN AL-QUR’AN
Allõh berfirman:
فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Maka jika mereka tidak memenuhi seruanmu (ajakanmu), maka (katakanlah), “Ketahuilah, bahwa (Al-Qur’an) itu diturunkan dengan ilmu Allõh, dan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka maukah kamu berserah diri kepada Allõh (ber-Islam)?”
(QS. Hud/11: 14)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 035/ 20011447 – 16072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMEGANG UBUN-UBUN (MENGUASAI) SELURUH MAKHLUQ YANG BERGERAK YANG BERNYAWA
Allõh berfirman:
إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ ۚ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا ۚ إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allõh Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluq bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil).”
(QS. Hud/11: 56)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 036/ 22011447 – 18072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGUTUS NABI-NYA (MUHAMMAD ﷺ) & MENURUNKAN WAHYU. DIA TUHAN YANG MAHA PENGASIH, HANYA KEPADA-NYA MANUSIA BERTAWAKKAL & BERTAUBAT
Allõh berfirman:
كَذَٰلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَا أُمَمٌ لِتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَٰنِ ۚ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ
“Demikianlah, Kami telah mengutus engkau (Muhammad) kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat, agar engkau bacakan kepada mereka (Al-Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat.”
(QS. Ar-Ro’du/13: 30)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 037/ 22011447 – 18072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMILIKI NAMA-NAMA YANG TERBAIK
Allõh berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ
“(Dialah) Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang mempunyai Nama-Nama yang terbaik.”
(QS. Thõhã/20: 8)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 038/ 24011447 – 20072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAHA MENGETAHUI; PENGETAHUAN-NYA MELIPUTI SEGALA SESUATU
Allõh berfirman:
إِنَّمَا إِلَٰهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.”
(QS. Thõhã/20: 98)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 039/ 24011447 – 20072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAHA TINGGI & RAJA YANG SEBENARNYA; DIALAH TUHAN YANG MEMILIKI ‘ARSY YANG MULIA
Allõh berfirman:
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
“Maka Maha Tinggi Allõh, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.”
(QS. Al-Mu’minũn/23: 116)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 040/ 26011447 – 22072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG BAGI-NYA SEGALA PUJI DI DUNIA & DI AKHERAT & BAGI-NYA SEGALA PENENTUAN; DAN KEPADA-NYA LAH MANUSIA AKAN DIKEMBALIKAN
Allõh berfirman:
وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَىٰ وَالْآخِرَةِ ۖ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan Dialah Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan; dan kepada-Nya kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Qoshosh/28: 70)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 041/ 26011447 – 22072025
SEGALA SESUATU PASTI BINASA KECUALI ALLŌH; SEGALA KEPUTUSAN ADALAH WEWENANG-NYA & HANYA KEPADA ALLŌH KAMU AKAN DIKEMBALIKAN
Allõh berfirman:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allõh. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allõh. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Qoshosh/28: 88)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 042/ 27011447 – 23072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU PEMILIK SEGALA NIKMAT & PEMBERI NIKMAT; DIALAH TUHAN PENCIPTA YANG MEMBERI RIZQI PADAMU DARI LANGIT & BUMI
Allõh berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ
“Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allõh kepadamu. Adakah Pencipta selain Allõh yang dapat memberikan rizqi kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)?”
(QS. Fãthir/35: 3)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 043/ 27011447 – 23072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENCIPTA MANUSIA DARI ‘ADAM, YANG MENCIPTA HAWWA DARI ‘ADAM, YANG MENURUNKAN 8 PASANG HEWAN, YANG MENCIPTA MANUSIA DALAM PERUT PARA IBU. HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU (AR-ROBB) YANG MEMILIKI KERAJAAN
Allõh berfirman:
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَ
“Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (‘Adam), kemudian darinya Dia jadikan pasangannya; dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allõh, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan?”
(QS. Az-Zumar/39: 6)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 044/ 28011447 – 24072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MEMBERI PENGAMPUNAN DOSA & MENERIMA TAUBAT, YANG SANGAT KERAS HUKUMAN-NYA & YANG MEMILIKI KARUNIA; HANYA KEPADA-NYA SEMUA MAKHLUQ AKAN KEMBALI
Allõh berfirman:
غَافِرِ الذَّنْۢبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ
“Yang mengampuni dosa dan menerima taubat; dan keras hukuman-Nya; Yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali.”
(QS. Ghofir/40: 3)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 045/ 28011447 – 24072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MAHA HIDUP KEKAL; SEGALA PUJI BAGI-NYA TUHAN SELURUH ALAM
Allõh berfirman:
هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Dialah yang Hidup Kekal, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allõh Tuhan seluruh alam.”
(QS. Ghofir/40: 65)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 046/ 29011447 – 25072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU & TUHAN NENEK MOYANGMU DAHULU; DIALAH TUHANMU YANG MENGHIDUPKAN & MEMATIKAN SELURUH MAKHLUQ-NYA
Allõh berfirman:
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
“Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia (Allõh), Dia lah Yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu.”
(QS. Ad-Dukhõn/44: 8)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 047/ 29011447 – 25072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGETAHUI SEGALA APA YANG ADA DI LANGIT & DI BUMI; TIDAK ADA PEMBICARAAN RAHASIA TANPA SEPENGETAHUAN-NYA. DIA MAHA MENGETAHUI & DIA AKAN MEMBERITAKAN KEPADA MAKHLUQ-NYA DI HARI KIAMAT APA YANG TELAH MEREKA KERJAKAN
Allõh berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
“Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allõh mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada Hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allõh Maha Mengetahui segala sesuatu.“
(QS. Al-Mujãdilah/58: 7)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 048/ 03021447 – 28072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENGETAHUI YANG GHOIB & YANG NYATA; DIA MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
Allõh berfirman:
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
“Dialah Allõh tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Yang Mengetahui yang ghoib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hasyr/59: 22)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 049/ 03021447 – 28072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU MAHA RAJA YANG MAHA SUCI, YANG MEMELIHARA KESELAMATAN & MENJAGA KEAMANAN, PENJAGAAN-NYA & PENGAWASAN-NYA MELIPUTI SEGALA SESUATU; DIALAH TUHANMU YANG MAHA PERKASA & MEMILIKI SEGALA KEAGUNGAN. MAHA SUCI ALLŌH DARI APA YANG MAKHLUQ-NYA PERSEKUTUKAN
Allõh berfirman:
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
“Dialah Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan; Maha Suci Allõh dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. Al-Hasyr/59: 23)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 050/ 04021447 – 29072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENCIPTA & MEMBENTUK RUPA MAKHLUQ-NYA; DIA TUHANMU YANG MEMILIKI NAMA-NAMA YANG INDAH. APA YANG DI LANGIT & DI BUMI BERTASBIH PADA-NYA. DIA MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA
Allõh berfirman:
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dialah Allõh Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia Memiliki Nama-Nama yang indah (Asmã’ul Husnã). Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Hasyr/59: 24)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 051/ 04021447 – 29072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG KEPADA-NYA MUKMIN BERTAWAKAL
Allõh berfirman:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
“(Dialah) Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allõh.”
(QS. At-Taghõbun/64: 13)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 052/ 05021447 – 30072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANNYA TIMUR & BARAT
Allõh berfirman:
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا
“(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai Pelindung.”
(QS. Al-Muzzammil/73: 9)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 053/ 05021447 – 30072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENCIPTA MALAIKAT; DAN DIALAH TUHANMU YANG MEMILIKI KEHENDAK (IRŌDAH), DIA MEMBIARKAN SESAT / MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG-ORANG YANG DIKEHENDAKI-NYA; DIA TUHANMU YANG BERKEHENDAK (MASYI’AH) & MEMILIKI BALA TENTARA YANG TIDAK DIKETAHUI SIAPAPUN KECUALI OLEH-NYA SENDIRI
Allõh berfirman:
وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ
“Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi Kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allõh dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allõh membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu, kecuali Dia sendiri. Dan (neraka) Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.”
(QS. Al-Muddatstsir/74: 31)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 054/ 06021447 – 31072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHAN YANG DIIMANI BANI ISRO’IL
Allõh berfirman:
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ (90) آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (91)
“Dan Kami selamatkan Bani Isro’il melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk mendzolimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Isro’il, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri). Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(QS. Yunus/10: 90-91)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 055/ 06021447 – 31072025
HANYA ALLŌH, DIALAH TUHANMU YANG MENCIPTA (FATHIR) & MEMBERI PETUNJUK (HIDAYAH)
Allõh berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26) إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27)
“Dan ingatlah ketika ‘Ibrohim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, kecuali (kamu menyembah) Allõh yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
(QS. Az-Zukhruf/43: 26-27)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 056/ 08021447 – 02082025
AKIBAT TUHAN LEBIH DARI SATU
Allõh berfirman:
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُلْ لَا أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allõh, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku, agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allõh?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allõh).”
(QS. Al-An’ãm/6: 19)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ ءَاَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُوْنَ خَيْرٌ اَمِ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُۗ
“Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allõh Yang Maha Esa, Maha Perkasa?”
(QS. Yusuf/12: 39)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
قُلْ لَوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لَابْتَغَوْا إِلَىٰ ذِي الْعَرْشِ سَبِيلًا (42) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا (43)
“Katakanlah (Muhammad), “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ’Arsy. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia (Allõh) dari apa yang mereka katakan; Luhur dan Agung (Yang tidak ada bandingannya).”
(QS. Al-Isrō’/17: 42-43)
Di ayat yang lain, Allõh berfirman:
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Allõh sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) bersama-Nya; (kalau sekiranya tuhan itu banyak), maka masing-masing tuhan itu akan membawa apa (makhluk) yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allõh dari apa yang mereka sifatkan itu.”
(QS. Al-Mu’minũn/23: 91)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan (yang berhak disembah) selain Allõh, tentulah keduanya telah binasa. Maha Suci Allõh yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.”
(QS. Al-Anbiya/21: 22)
قال ابن عطية الأندلسي المحاربي (ت 542هـ): تعدد الآلهة مستحيل لثلاثة علل: (1) مستحيل أن تنفذ الإرادتان (2) ; لو كان الاثنان لم يمتنع أن يكونوا ثلاثة، وكذلك إلى ما لا نهاية (3) ; فكل جزء إنما يخترعه واحد
Ibnu ‘Athiyyah al-Andalusi al-Muharibi (w. 542 H) berkata: “Keberagaman tuhan adalah hal yang mustahil karena tiga alasan: (1) Mustahil kedua kehendak itu terlaksana secara bersamaan; (2) Jika ada dua tuhan, maka tidak ada yang mencegah adanya tiga, demikian pula hingga tak terbatas; (3) Setiap bagian hanya dapat diciptakan oleh satu Pencipta.[1]
“Tuhan lebih dari satu” itu adalah tidak baik dan tidak benar. “Keabsolutan status sebagai Tuhan” terancam, bahkan tak layak, bahkan justru akan bukan menjadikan alam semesta ini dapat dapat berkembang dan langgeng bertahun, berpuluh tahun, berratus tahun, berribu tahun, berratus ribu tahun dan seterusnya; yang pasti terjadi adalah justru akan rusak dan musnah, karena “sesama Tuhan akan saling berrebut status tentang ketuhanan mereka”.
[1] Ibnu ‘Athiyyah al-Andalusi al-Muharribi (w. 542 H), Tafsir al-Muharror al-Wajiz fĩ Tafsĩr al-Kitab al-‘Azĩz (3/459)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 057/ 10021447 – 04082025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ITU HANYA SEKEDAR NAMA
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ رِجْسٌ وَغَضَبٌ ۖ أَتُجَادِلُونَنِي فِي أَسْمَاءٍ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا نَزَّلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ
“Dia (Hud) menjawab, “Sungguh, adzab dan kemurkaan dari Tuhan (Allõh) akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allõh tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah (adzab/kemurkaan-Nya) itu! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu.”
(QS. Al A’rõf/7: 71)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۚ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allõh tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allõh. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS. Yusuf/12: 40)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَىٰ
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya; Allõh tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk (menyembah)nya. Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk dari Tuhan mereka.”
(QS. An-Najm/53: 23)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 058/ 11021447 – 05082025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ITU HAWA NAFSU
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan Hawa Nafsunya sebagai tuhannya dan Allõh membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allõh telah mengunci pendengaran dan hatinya, serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allõh (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Jatsiyah/45: 23)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 059/ 11021447 – 05082025
PADAHAL TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ITU HANYALAH MAKHLUQ SEPERTI KALIAN
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ عِبَادٌ اَمْثَالُكُمْ فَادْعُوْهُمْ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allõh adalah makhluq (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah mereka lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu orang yang benar.”
(QS. Al-A’rõf/7: 194)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 060/ 12021447 – 06082025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ITU HANYALAH BERHALA-BERHALA & KEBOHONGAN (SESUATU YANG DIADA-ADAKAN MAKHLUQ-NYA)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allõh hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allõh itu tidak mampu memberikan rizqi kepadamu; maka mintalah rizqi dari Allõh, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-Ankabut/29: 17)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Dan berkata Ibrohim: “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allõh adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini; kemudian di Hari Kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali aka da bagimu para penolongpun.”
(QS. Al-Ankabut/29: 25)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
قَالُوْا نَعْبُدُ اَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عٰكِفِيْنَ
“Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”
(QS. Asy-Syu’arõ/26: 71)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 061/ 12021447 – 06082025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH ITU ADALAH THOGHUT
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Allõh, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allõh Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 256)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ هَلْ اُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِّنْ ذٰلِكَ مَثُوْبَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗمَنْ لَّعَنَهُ اللّٰهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيْرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوْتَۗ اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِ
“Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasiq) di sisi Allõh? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allõh, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Thoghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.”
(QS. Al-Mã’idah/5: 60)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 062/ 13021447 – 07082025
BINTANG, MATAHARI & BULAN YANG DISEMBAH ADALAH TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ (76) فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ (77) فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَٰذَا رَبِّي هَٰذَا أَكْبَرُ ۖ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (78)
“Ketika malam telah menjadi gelap, dia (‘Ibrohim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.” Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.”
(QS. Al-An’ãm/6: 76-78)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَجَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَۙ
“Aku (burung Hud-Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allõh; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allõh), maka mereka tidak mendapat petunjuk.”
(QS. An-Naml/27: 24)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allõh yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
(QS. Fushshilat/41: 37)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 063/ 16021447 – 10082025
SYAITHŌN YANG DISEMBAH ADALAH TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَرِيدًا
“Yang mereka sembah selain Allõh itu tidak lain hanyalah (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah syaithõn yang durhaka.”
(QS. An-Nisã’/4: 117)
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah syaithõn? Sungguh, syaithõn itu musuh yang nyata bagi kamu.”
(QS. Yãsin/36: 60)
هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلٰى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيٰطِيْنُ ۗ تَنَزَّلُ عَلٰى كُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْمٍ ۙ يُّلْقُوْنَ السَّمْعَ وَاَكْثَرُهُمْ كٰذِبُوْنَ ۗ
“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaithõn- syaithõn itu turun? Mereka (syaithõn) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa, mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta.”
(QS. Asy-Syu’arõ/26: 221-223)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ. وَالْحَسَنِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “ مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ “» رواه أحمد[1]
Dari Abu Hurairoh dan Al-Hasan, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi seorang kahin (dukun) atau ‘arrof (peramal), lalu mempercayai apa yang ia katakan, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
(HR. Ahmad)
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ” «مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم» ذكره الهيثمي والمنذري. قال الهثيثمي: رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيحِ، خَلَا عُقْبَةَ بْنَ سِنَانٍ، وَهُوَ ثِقَةٌ.[2] وقال المنذري: رواه البزار بإسناد جيد قوي وصححه الألباني[3]
Dari Jãbir bin ‘Abdullõh, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi seorang kahin (dukun) lalu mempercayai apa yang ia katakan, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ.”
Hadits ini disebutkan oleh Al-Haitsami dan Al-Mundziri. Al-Haitsami berkata: “Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar, dan perowinya adalah perowi yang terdapat dalam kitab Shohih, kecuali ‘Uqbah bin Sinan, dan dia adalah perowi yang terpercaya.” Sedangkan Al-Mundziri berkata: “Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dengan sanad yang baik dan kuat, serta dishohihkan oleh Al-Albãny.”
قال البغوي:«الْكَاهِنُ: هُوَ الَّذِي يُخْبِرُ عَنِ الْكَوَائِنِ فِي مُسْتَقْبَلِ الزَّمَانِ، وَيَدَّعِي مَعْرِفَةَ الأَسْرَارِ، وَمُطَالَعَةَ عِلْمَ الْغَيْبِ، وَكَانَ فِي الْعَرَبِ كَهَنَةٌ يَدَّعُونَ مَعْرِفَةَ الأُمُورِ، فَمِنْهُمْ مِنْ كَانَ يَزْعُمُ أَنَّ لَهُ رَئِيسًا مِنَ الْجِنِّ، وَتَابِعةً تَلْقِي إِلَيْهِ الأَخْبَارَ، وَمِنْهُمْ مِنْ كَانَ يَدَّعِي أَنَّهُ يَسْتَدْرِكُ الأُمُورَ بِفَهْمٍ أُعْطِيهِ. وَالْعَرَّافُ هُوَ الَّذِي يَدَّعِي مَعْرِفَةَ الأُمُورَ بِمُقَدِّمَاتِ أَسْبَابٍ يُسْتَدَلُّ بِهَا عَلَى مَوَاقِعِهَا، كَالْمَسْرُوقِ مِنَ الَّذِي سَرَقَهَا، وَمَعْرِفَةُ مَكَانِ الضَّالَّةِ، وَتُتَّهَمُ الْمَرْأَةُ بِالزِّنَى، فَيَقُولُ: مِنْ صَاحِبِهَا؟ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِنَ الأُمُورِ. وَمِنْهُمْ مِنْ يُسَمِّي الْمُنَجِّمَ كَاهِنًا.»[4]
Menurut Al-Baghowi:
“Kahin adalah orang yang mengklaim mengetahui peristiwa di masa depan dan mengaku memiliki pengetahuan tentang hal-hal ghoib. Di kalangan bangsa Arab dahulu, terdapat para kahin yang mengaku memiliki hubungan dengan jin yang memberi mereka informasi tentang masa depan. Sebagian dari mereka mengaku memiliki kemampuan memahami peristiwa dengan pemahaman khusus yang mereka peroleh. ‘Arrof adalah orang yang mengklaim dapat mengetahui berbagai hal tersembunyi melalui tanda-tanda atau isyarat tertentu. Misalnya, dia mengaku dapat mengetahui siapa yang mencuri barang, menemukan barang yang hilang, atau mengungkap pelaku zina. Sebagian orang juga menyebut ahli nujum (peramal bintang) sebagai Kahin.”
قال النووي: «وَالْفَرْقُ بَيْنَ الْعَرَّافِ وَالْكَاهِنِ أَنَّ الْكَاهِنَ إِنَّمَا يَتَعَاطَى الْأَخْبَارَ عَنِ الْكَوَائِنِ فِي الْمُسْتَقْبَلِ وَيَدَّعِي مَعْرِفَةَ الْأَسْرَارِ وَالْعَرَّافُ يَتَعَاطَى مَعْرِفَةَ الشَّيْءِ الْمَسْرُوقِ وَمَكَانَ الضَّالَّةِ وَنَحْوِهِمَا»[5]
Menurut Imam An-Nawawi:
Perbedaan antara ‘Arrof dan Kahin adalah:
Kahin: mengaku mengetahui kejadian-kejadian di masa depan dan rahasia-rahasia ghoib.
‘Arrof: mengaku mengetahui barang yang dicuri, lokasi barang hilang, dan sejenisnya.
[1] “Musnad Ahmad” (15/331), Bab. Ar-Risalah, No.: 9536. Al-Arna’uth berkata: “Hasan, para perowinya adalah orang-orang yang shohih dan terpercaya.”
[2] “Majma’ al-Zawa’id wa Manba’ al-Fawa’id” (5/117) no: 8482
[3] “Shohih at-Targhīb wa at-Tarhīb” (3/171) no: 3044
[4] Al-Baghowi asy-Syafi’i (wafat 516 H), “Syarhus Sunnah Al-Baghowi”, (12/182)
[5] An-Nawawi (wafat 676 H), “Syarh an-Nawawi ‘ala Shohih Muslim”, (22/5)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 064/ 17021447 – 11082025
MANUSIA (NABI DAN ATAU ORANG SHŌLIH) YANG DISEMBAH MELALUI KULTUS, ADALAH (DIJADIKAN SEBAGAI) TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nashroni) sebagai tuhan selain Allõh, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. At-Taubah/9: 31)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan Fir‘aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.”
(QS. Al-Qoshosh/28: 38)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنْتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (117) إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (118)
“Dan (ingatlah) ketika Allõh berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allõh?” (‘Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghoib.” Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), “Sembahlah Allõh, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Mã’idah/5: 116-118)
Kemudian Allõh سبحانه وتعالى pun berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan, dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
(QS. Al-Kahfi/18: 110)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 065/ 18021447 – 12082025
MALAIKAT YANG DISEMBAH, ADALAH (DIJADIKAN SEBAGAI) TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi Muslim?”
(QS. Ali ‘Imrõn/3: 80)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ (26) لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (27)
“Dan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak.” Maha Suci Dia (Allõh). Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 26-27)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
“Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, “Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan.”
(QS. Sabã’/34: 34)
Allõh سبحانه وتعالى pun berfirman:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَٰؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40) قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ ۖ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ ۖ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (41)
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allõh mengumpulkan mereka semuanya kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, “Apakah kepadamu mereka ini dahulu menyembah?” Para malaikat itu menjawab, “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.”
(QS. Sabã’/34: 40-41)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 066/ 19021447 – 13082025
JIN YANG DISEMBAH, ADALAH (DIJADIKAN SEBAGAI) TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ اَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُوْنِهِمْ ۚبَلْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ الْجِنَّ اَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُّؤْمِنُوْنَ
“Para malaikat itu menjawab, “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.”
(QS. Sabã’/34: 41)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ ۖ وَخَرَقُوا لَهُ بَنِينَ وَبَنَاتٍ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ
“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu Allõh, padahal Dia yang menciptakannya (jin-jin itu), dan mereka berbohong (dengan mengatakan), “Allõh mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan,” tanpa (dasar) pengetahuan. Maha Suci Allõh lagi Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.”
(QS. Al-An’ãm/6: 100)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ
“Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allõh berfirman), “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allõh berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allõh menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-An’ãm/6: 128)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 067/ 20021447 – 14082025
COBA MINTALAH PADA MEREKA, KALAU MEREKA MAMPU
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (189) فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحًا جَعَلا لَهُ شُرَكَاءَ فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (190)أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ (191) وَلا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ (192) وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لَا يَتَّبِعُوكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ أَدَعَوْتُمُوهُمْ أَمْ أَنْتُمْ صَامِتُونَ (193) إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُوا لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (194) أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلا تُنْظِرُونِ (195)
“Dialah (Allõh) Yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (‘Adam) dan darinya Dia (Allõh) Menjadikan pasangannya agar dia cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Kemudian, setelah ia mencampurinya, dia (istrinya) mengandung dengan ringan. Maka, ia pun melewatinya dengan mudah. Kemudian, ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) memohon kepada Allõh, Tuhan mereka, “Sungguh, jika Engkau memberi kami anak yang sholih, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur Kemudian, setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang sholih, mereka menjadikan sekutu bagi Allõhdalam (penciptaan) anak yang telah Dia anugerahkan kepada mereka. Maka, Maha Tinggi Allõh dari apa yang mereka persekutukan. Apakah mereka mempersekutukan (Allõh) dengan sesuatu (berhala) yang tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, padahal ia (berhala) itu sendiri diciptakan? (Berhala) itu tidak dapat memberikan pertolongan kepada mereka (para penyembahnya) dan (bahkan) kepada dirinya sendiri pun ia tidak dapat memberi pertolongan. Jika kamu (orang-orang musyrik) menyeru mereka (berhala-berhala itu) untuk memberi petunjuk kepadamu, mereka tidak akan memenuhi seruanmu. Sama saja (hasilnya) buatmu, apakah kamu menyeru mereka atau berdiam diri. Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru dari selain Allõh adalah makhluq (yang lemah) seperti kamu. Maka, serulah mereka, lalu biarlah mereka memenuhi seruanmu, jika kamu orang yang benar. Apakah mereka (berhala) mempunyai kaki untuk berjalan, mempunyai tangan untuk memegang dengan keras, mempunyai mata untuk melihat, atau mempunyai telinga untuk mendengar?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Panggillah (berhala-berhalamu) yang kamu anggap sekutu Allõh, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku dan jangan kamu tunda lagi.”
(QS. Al-A’rõf/7: 189-195)
Sebagai makhluk yang dianugrahi akal dan kemampuan untuk berfikir, seharusnya tidak keberatan, tidak menolak, dan pada akhirnya harus menerima kenyataan ini, yaitu bahwa: “yang dianggap tuhan selama ini, memang tidak terbukti mampu malakukan seperti apa yang Allõh lakukan, dan Allõh tantang mereka dalam ayat ini”.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 068/ 22021447 – 16082025
SISI GELAP KESYIRIKAN (MENYEKUTUKAN ALLŌH)
1] SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLŌH), ADALAH JALAN YANG SESAT
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“Allõh tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allõh dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allõh, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.”
(QS. An-Nisã’/4: 116)
2] SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLŌH), PENYEBAB AMALAN MENJADI SIA-SIA
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allõh), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.”
(QS. Az-Zumar/39: 65)
3] SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLŌH), ADALAH KEDZOLIMAN YANG PALING BESAR
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allõh telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allõh) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang dzolim akan mendapat siksaan yang pedih.”
(QS. Ibrohim/14: 22)
Juga berfirman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allõh, sesungguhnya mempersekutukan (Allõh) adalah benar-benar kedzoliman yang besar.”
(QS. Luqmãn/31: 13)
4] SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLŌH), MENJAUHKAN RASA AMAN
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَكَيْفَ أَخَافُ مَا أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُمْ بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا ۚ فَأَيُّ الْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِالْأَمْنِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan (dengan Allõh), padahal kamu tidak takut dengan apa yang Allõh sendiri tidak menurunkan keterangan kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?”
(QS. Al-An’ãm/6: 81)
5] SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLŌH), MENYEBABKAN MENJADI SEBURUK-BURUK MAKHLUQ
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sungguh, orang-orang yang Kafir dari golongan Ahli Kitab (Yahudi, Nashroni) dan orang-orang Musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluq.”
(QS. Al-Bayyinah/96: 6)
Pernyataan: “Barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allõh, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali”;menyebabkan manusia tidak lagi dapat memungkiri bahwa siapa saja yang menyekutukan sesuatu apapun dengan Allõh, maka bukan saja dia itu adalah tidak benar dan tidak lurus, akan tetapi ia juga telah salah jalan dan sesat; dan jika yang demikian itu berlangsung hingga dia mati, maka dia pasti akan merasakan petaka/adzab yang tak berujung. Na’ũdzu billãhi min dzãlik.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 069/ 24021447 – 18082025
TUHAN-TUHAN SELAIN ALLŌH, DIANCAM
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَمَنْ يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِنْ دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
“ Dan barangsiapa diantara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allõh,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang dzõlim.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 29)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وٰرِدُوْنَ
“Sungguh, kamu (orang-orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allõh, adalah bahan bakar Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 98)
Tuhan-Tuhan selain Allõh, siapapun dan dimanapun; diancam oleh Allõh Yang Maha Perkasa Yang mustahil terkalahkan. Bahkan para pengikut Tuhan-Tuhan selain Allõh; mereka pun terancam hukuman (Neraka) Jahannam.
Ini adalah naskah yang terpelihara.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 070/ 24021447 – 18082025
TIDAK ADA TUHAN SELAIN “AKU” (ALLŌH)
(1) BERIBADAHLAH KALIAN KEPADA-KU (ALLŌH)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rosũl pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 25)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ يَا مُوسَى (11) إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى (12) وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى (13) إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي (14)
“Maka ketika dia (Musa) mendatanginya (ke tempat api itu), dia dipanggil, “Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa. Dan Aku telah memilih engkau, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sungguh, Aku ini Allõh, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku.”
(QS. Thõhã/21: 11-14)
(2) BERTAQWALAH KALIAN KEPADA-KU (ALLŌH)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنْذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ
“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertaqwa kepada-Ku.”
(QS. An-Nahl/16: 2)
Setidaknya tiga kali (sebagaimana dalam ayat-ayat diatas); yang tidak dapat kita pungkiri sebagai muslim bahwa memang demikianlah Allõh سبحانه وتعالى menyatakan: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku”.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 071/ 25021447 – 19082025
HANYA SATU TUHAN
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 163)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
“Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allõh kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu adalah utusan Allõh dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allõh dan rosũl-rosũl-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allõh Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allõh sebagai pelindung.”
(QS. An-Nisã’/4: 171)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan, bahwa Allõh adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa adzab yang pedih.”
(QS. Al-Mã’idah/5: 73)
Kemudian di berbagai ayat lainnya, Allõh سبحانه وتعالى pun berfirman:
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُلْ لَا أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allõh, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allõh?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allõh).”
(QS. Al-An’ãm/6: 19)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
هَٰذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.”
(QS. ‘Ibrohim/14: 52)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ
“Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (ke-Esaan Allõh), dan mereka adalah orang yang sombong.”
(QS. An-Nahl/16: 22)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالَ اللَّهُ لَا تَتَّخِذُوا إِلَٰهَيْنِ اثْنَيْنِ ۖ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
“Dan Allõh berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”
(QS. An-Nahl/16: 51)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
(QS. Al-Kahfi/18: 110)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ إِنَّمَا يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu telah berserah diri (kepada-Nya)?”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 108)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allõh atas rizqi yang dikaruniakan Allõh kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allõh).”
(QS. Al-Hajj/22: 34)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).”
(QS. Fushshilat/41: 6)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu ‘Ibrohim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.”
(QS. Al-Bãqoroh/2: 133)
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nashroni) sebagai tuhan selain Allõh, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. At-Taubah/9: 31)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 072/ 26021447 – 20082025
“AKU” ADALAH “ALLŌH”
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sungguh, Aku ini Allõh, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku.”
(QS. Thõhã/20: 14)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
يٰمُوْسٰٓى اِنَّهٗٓ اَنَا اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۙ
“(Allõh berfirman), “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku adalah Allõh, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.”
(QS. An-Naml/27: 9)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
فَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الْاَيْمَنِ فِى الْبُقْعَةِ الْمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ اَنْ يّٰمُوْسٰىٓ اِنِّيْٓ اَنَا اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
“Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang diberkahi, “Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allõh, Tuhan seluruh alam!”
(QS. Al-Qoshoshosh/28: 30)
Tidak sembarang dan tidak mungkin kalau bukan Allõh Yang menyatakan, memberitakan dan memerintahkan agar manusia meyakini demikian; jika itu bukan benar-benar Allõh.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 073/ 28021447 – 22082025
ALLŌH MENANTANG
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۚ قُلِ اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ
“Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluq), kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah, “Allõh memulai (penciptaan) makhluq, kemudian mengulanginya. Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allõh)?”
(QS. Yunus/10: 34)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur’an), dan ajaklah siapa saja diantara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allõh, jika kamu orang-orang yang benar.”
(QS. Yunus/10: 38)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur’an itu.” Katakanlah, “(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur’an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allõh, jika kamu orang-orang yang benar.”
(QS Hud/11: 13)
Demikianlah Allõh سبحانه وتعالى menantang: menciptalah sesuatu dari tidak ada menjadi ada dan kembalikan menjadi kembali tidak ada, dan buatlan satu surat dan atau sepuluh surat semisal al Qur’an dengan berbagai keistimewaannya.
Dan lagi-lagi pastikanlah bahwa tidak akan ada yang mampu untuk menyaingi, menandingi, apalagi mengalahkan Allõh سبحانه وتعالى.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 074/ 02031447 – 26082025
NABI ‘IBROHIM, FIGUR TELADAN
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26) إِلا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27)
“Dan (ingatlah) ketika ‘Ibrõhim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, kecuali (kamu menyembah) Allõh Yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
(QS. Az-Zukhruf/43: 26-27)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ لأسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (4) رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (5)
“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada ‘Ibrõhim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allõh, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allõh saja,” kecuali perkataan ‘Ibrõhim kepada bapaknya, ”Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allõh terhadapmu.” (‘Ibrõhim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Mumtahanah/60: 4-5)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَاهِيمَ (69) إِذْ قَالَ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا تَعْبُدُونَ (70) قَالُوا نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عَاكِفِينَ (71) قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ (72) أَوْ يَنْفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ (73) قَالُوا بَلْ وَجَدْنَا آبَاءَنَا كَذَلِكَ يَفْعَلُونَ (74) قَالَ أَفَرَأَيْتُمْ مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ (75) أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمُ الأقْدَمُونَ (76) فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِي إِلا رَبَّ الْعَالَمِينَ (77) الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80) وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ (81) وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ (82) رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83)
(69) Dan bacakanlah kepada mereka kisah ‘Ibrõhim, (70) ketika dia (‘Ibrõhim) berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?” (71) Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.” (72) Dia (‘Ibrõhim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)? (73) Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?” (74) Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.” (75) Dia (‘Ibrõhim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah, (76) kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu? (77) Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam, (78) (yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia Yang memberi petunjuk kepadaku, (79) dan Yang memberi makan dan minum kepadaku; (80) dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, (81) dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), (82) dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat.” (83) ‘Ibrõhim berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shõlih.”
(QS. Asy-Syu’aro/26: 69-83)
Aku berbebas diri dari kalian, berbebas diri dari apa yang kalian sembah;
Kecuali pada Penciptaku Yang Dia adalah Allõh; inilah pernyataan ‘Ibrõhim.
Sesuatu yang kalian anggap tuhan itu, kalau akal kalian, kalian pakai dengan benar; maka sungguh kalian akan sampai pada kesimpulan bahwa mereka tidak layak diposisikan sebagai tuhan, karena sama sekali tak memiliki kelayakan lazimnya sebagai tuhan; lebih tepat jika sebenarnya kalian sekedar “taqlid buta” terhadap pendahulu kalian, tak lebih dari itu.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 075/ 03031447 – 27082025
PERINTAH BERIBADAH HANYA PADA ALLŌH
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِنَّا أَنزلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (2) أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ (3)
(2) “Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allõh dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. (3) Ingatlah! Hanya milik Allõh agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allõh dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allõh akan memberi putusan diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allõh tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar.”
(QS. Az-Zumar/39: 2-3)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allõh dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.”
(QS. Az-Zumar/39: 11)
Dan berfirman:
قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي (14) فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ (15)
(14) “Katakanlah, “Hanya Allõh yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.” (15) Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada Hari Kiamat.” Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”
(QS. Az-Zumar/39: 14-15)
Dan berfirman:
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allõh) pada setiap sholat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”
(QS. Al-A’rõf/7: 29)
Dan berfirman:
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Maka sembahlah Allõh dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
(QS. Ghõfir/40: 14)
Kemudian berfirman:
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۗ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allõh Tuhan seluruh alam.”
(QS. Ghõfir/40: 65)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allõh dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
(QS. Al-Bayyinah/98: 5)
Beribadahlah yang tertuju hanya untuk Tuhan yang satu-satunya dan tidak ada duanya, Dialah Allõh dan bukan pada selain-Nya.
Demikianlah perintah Allõh dalam al Qur’an, menunjukkan bahwa itu berasal dari satu Tuhan dan berarti konsekwensinya menghambakan diri juga tertuju hanya pada satu Tuhan.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 076/ 04031447 – 28082025
HANYA UNTUK-KU, ALLŌH !
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rosũl pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 25)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sungguh, (agama Tauhid) inilah agamamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.”
(QS. Al-Anbiyã’/21: 92)
Dan berfirman:
يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ اَرْضِيْ وَاسِعَةٌ فَاِيَّايَ فَاعْبُدُوْنِ
“Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja).”
(QS. Al-Ankabut/29: 56)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sungguh, Aku ini Allõh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku, dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku.”
(QS. Thõhã/20: 14)
Allõh سبحانه وتعالى menyuruh kita: “Beribadahlah kalian pada-Ku, Allõh !”
Tegakkanlah sholat untuk-Ku…
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), selain Aku….
Ini jelas bahwa “Dia itu adalah Allõh”; sehingga dihukumilah Syirik siapa saja yang melakukan sesuatu yang seharusnya tertuju hanya untuk Allõh, lalu dia tujukan pada selain Allõh.
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 077/ 07031447 – 31082025
HAQ & BATHIL
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا ۖ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Katakanlah (Muhammad), ”Cukuplah Allõh menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allõh, mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS. Al-Ankabut/29: 52)
Dan Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allõh, Dialah (Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allõh adalah bathil. Dan sesungguhnya Allõh, Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar.”
(QS. Luqman/31: 30)
Allõh سبحانه وتعالى juga berfirman:
ذَٰلِكَ بِأَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا اتَّبَعُوا الْبَاطِلَ وَأَنَّ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَبِّهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَالَهُمْ
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil (sesat) dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka. Demikianlah Allõh membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia.”
(QS. Muhammad/47: 3)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 078/ 09031447 – 03092025
TAUHID TERLEBIH DAHULU, BARU YANG LAIN
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ مُعَاذًا قَالَ: بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. قال: “إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ. فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ. فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ. فأعلمنهم أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ. فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لذلك. فأعلمنهم أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ. فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ. فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ. فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ. فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ. وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ“.» متفق عليه واللفظ لمسلم وفي رواية فيهما: فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ عِبَادَةُ اللَّهِ عز وجل وفي رواية البخاري: أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ تَعَالَى
Dari Ibnu ‘Abbas, dari Mu’adz bin Jabal, Abu Bakar berkata: Terkadang Waki’ mengatakan bahwa Hadits ini dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Mu’adz berkata:“Rosũlullōh shollallōhu ‘alaihi wa sallam mengutusku (ke Yaman), lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allōh dan bahwa aku adalah utusan Allōh. Jika mereka mentaati hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allōh telah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin diantara mereka. Jika mereka mentaati hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allōh telah mewajibkan atas mereka lima sholat dalam sehari semalam. Jika mereka mentaati hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allōh telah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin mereka. Jika mereka mentaati hal itu, maka hati-hatilah terhadap harta terbaik mereka (jangan mengambilnya secara dzolim). Dan waspadalah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena tidak ada penghalang antara doa tersebut dengan Allōh.”
(Hadis Muttafaqun ‘alaih, (Al-Bukhōry[1] dan Muslim[2], dan lafadz ini dari Muslim. Dalam riwayat lain disebutkan: “Hendaklah hal pertama yang engkau serukan kepada mereka adalah ibadah kepada Allōh ‘Azza wa Jalla.“ Sedangkan dalam riwayat Al-Bukhōry: “Hendaklah mereka mentauhidkan Allōh Ta’ālā.”)
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 1458 dan 7372
[2] HR. Muslim, no: 19
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 079/ 09031447 – 03092025
TAUHID, PENYEBAB HAROM MASUK NERAKA
عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ؛ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، وَمُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رَدِيفُهُ عَلَى الرَّحْلِ، قَالَ” يَا مُعَاذ! ” قَالَ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ. قَالَ: “يَا مُعَاذُ! ” قَالَ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ. قَالَ: “يَا معاذ! ” قال: لبيك رسول الله وسعديك. قال: “مَا مِنْ عَبْدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ” قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! أَفَلَا أُخْبِرُ بِهَا النَّاسَ فَيَسْتَبْشِرُوا؟ قَالَ: “إِذًا يَتَّكِلُوا” فَأَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ، تأثما.» متفق عليه واللفظ لمسلم
Dari ‘Anas bin Mālik, bahwa Nabi Allōh ﷺ sedang berkendara, dan Mu’adz bin Jabal duduk di belakangnya diatas pelana. Beliau bersabda: “Wahai Mu’adz!” Mu’adz menjawab: “Aku memenuhi panggilanmu, wahai Rosũlullōh, dan aku siap menjalankan perintahmu.”
Lalu beliau bersabda lagi: “Wahai Mu’adz!” Mu’adz menjawab: “Aku memenuhi panggilanmu, wahai Rosũlullōh, dan aku siap menjalankan perintahmu.”
Kemudian beliau bersabda lagi: “Wahai Mu’adz!” Mu’adz menjawab: “Aku memenuhi panggilanmu, wahai Rosũlullōh, dan aku siap menjalankan perintahmu.”
Lalu Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hamba bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang berhak disembah selain Allōh dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, kecuali Allōh akan mengharomkannya atas neraka.“
Mu’adz bertanya: “Wahai Rosũlullōh, tidakkah aku kabarkan berita ini kepada manusia agar mereka bergembira?”
Beliau menjawab: “Kalau begitu, mereka akan bersandar (padanya, dan tidak beramal).”
Namun, Mu’adz menyampaikan Hadits ini menjelang wafatnya, karena khawatir berdosa jika menyembunyikannya.
(Hadits Muttafaqun ‘alaih, (Al-Bukhōry[1] dan Muslim[2]), dan lafadz ini dari Muslim)
عَنْ عُبَادَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “مَنْ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ (عند البخاري: عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ ) وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ“.» متفق عليه وزاد عند البخاري: عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Dari ‘Ubadah rodhiyallōhu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang berhak disembah selain Allōh, satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, serta bahwa ‘Isa adalah hamba Allōh dan anak dari hamba perempuan-Nya (dalam riwayat Al-Bukhōry: ‘hamba Allōh dan rosũl-Nya’), kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya, serta bahwa surga itu benar adanya dan neraka itu benar adanya,’ maka Allōh akan memasukkannya ke dalam surga melalui pintu mana pun dari delapan pintu surga yang dia kehendaki.”
(Muttafaqun ‘alaih (Al-Bukhōry[3] dan Muslim[4]). Dalam riwayat Al-Bukhōry terdapat tambahan: “meskipun dengan amal perbuatannya yang telah lalu.”
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ؛ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: “مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ“.» رواه مسلم
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit, ia berkata: Aku mendengar Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang berhak disembah selain Allōh, dan bahwa Muhammad adalah Rosũl Allōh, maka Allōh akan mengharomkan neraka atasnya.”
(HR. Muslim[5])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 128
[2] HR. Muslim, no: 32
[3] HR. Al-Bukhōry, no: 3435
[4] HR. Muslim, no: 28
[5] HR. Muslim, no: 29
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 080/ 09031447 – 03092025
TAUHID, JALAN KEBERUNTUNGAN
Allõh سبحانه وتعالى berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)
“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allõh dengan hati yang bersih.”
(QS. Asy-Syu’arõ/26: 88-89)
عن عون، قال: قلت لمحمد بن سيرين: ما القلب السليم؟ قال: أن يعلم أن الله حقّ، وأن الساعة قائمة، وأن الله يبعث من في القبور.
Dari ‘Aun, ia berkata: “Aku bertanya kepada Muhammad bin Sirin, “Apa itu hati yang selamat (qolbun salim)?“ Ia menjawab, “Yaitu hati yang mengetahui bahwa Allõh adalah Kebenaran, bahwa Hari Kiamat pasti terjadi, dan bahwa Allõh akan membangkitkan orang-orang yang ada di dalam kubur.“[1]
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: {إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} حَيِي يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. وَقَالَ مُجَاهِدٌ، وَالْحَسَنُ، وَغَيْرُهُمَا: {بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} يَعْنِي: مِنَ الشِّرْكِ
Ibn Abbas berkata tentang firman Allõh: {إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} (Kecuali orang yang datang kepada Allõh dengan hati yang selamat): “Yakni hati yang hidup dan bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang berhak disembah) selain Allõh.”
Mujahid, Al-Hasan, dan lainnya berkata: “Hati yang selamat maksudnya adalah hati yang bersih dari kesyirikan.”[2]
عَنْ أَشْعَثَ بن مسلم، قَالَ: حَدَّثَنِي شَيْخٌ مِنْ بَنِي مَالِكِ بْنِ كِنَانَةَ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِسُوقِ ذِي الْمَجَازِ يَتَخَلَّلُهَا يَقُولُ: “يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ تُفْلِحُوا“. قَالَ: وَأَبُو جَهْلٍ يَحْثِي عَلَيْهِ التُّرَابَ، وَيَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، لَا يَغُرَّنَّكُمْ هَذَا عَنْ دِينِكُمْ، فَإِنَّمَا يُرِيدُ لِتَتْرُكُوا آلِهَتَكُمْ، وَتَتْرُكُوا اللَّاتَ وَالْعُزَّى، قَالَ: وَمَا يَلْتَفِتُ إِلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: قُلْنَا: انْعَتْ لَنَا رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: بَيْنَ بُرْدَيْنِ أَحْمَرَيْنِ، مَرْبُوعٌ كَثِيرُ اللَّحْمِ، حَسَنُ الْوَجْهِ، شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، أَبْيَضُ شَدِيدُ الْبَيَاضِ، سَابِغُ الشَّعْرِ» رواه أحمد وقال الهيثمي: «وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيحِ.
Dari Asy’ats bin Muslim, ia berkata: “Seorang syekh dari Bani Malik bin Kinanah menceritakan kepadaku, ia berkata: “Aku melihat Rosũlullōh ﷺ di pasar Dzi al-Majaz, beliau berjalan ditengah-tengahnya seraya berseru, ‘Wahai manusia, ucapkanlah Lā ilāha illa Allōh, niscaya kalian akan beruntung.’”
Ia berkata: “Sedangkan Abu Jahal melemparkan tanah ke arah beliau sambil berkata, ‘Wahai manusia, jangan biarkan dia menipu kalian dari agama kalian. Ia hanya ingin agar kalian meninggalkan sesembahan kalian, meninggalkan al-Latta dan al-Uzza.’”
Ia berkata: “Namun Rosũlullōh ﷺ tidak menoleh kepadanya.” Kemudian kami bertanya kepadanya, “Ceritakan kepada kami bagaimana ciri-ciri Rosũlullōh ﷺ?” Ia berkata: “Beliau mengenakan dua pakaian berwarna merah, bertubuh sedang, berisi, berwajah tampan, memiliki rambut hitam pekat, berkulit putih bersih, serta memiliki rambut yang lebat.”
(HR. Ahmad[3] Al-Haitsami dalam Al-Majma’uz Zawa’id[4] berkata: “Para perowinya adalah perowi Hadits shohih.”)
[1] Ibn Jarir At-Thobari (224 – 310 H), Tafsir At-Thobari (19/366, cet. Tarbiyah wa Turots)
[2] Ibnu Katsir Al-Qurasyi Ad-Dimasyqi (700 – 774 H), Tafsir Ibnu Katsir (tahqiq As-Salamah, 6/149)
[3] HR. Ahmad, no: 16603
[4] Al-Haitsami, Al-Majma’uz Zawa’id, no: 9830
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 081/ 19031447 – 12092025
SEJALAN DENGAN HATI
عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ : «أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَمُعَاذٌ رَدِيفُهُ عَلَى الرَّحْلِ قَالَ: يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ. قَالَ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ. قَالَ: يَا مُعَاذُ. قَالَ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ، ثَلَاثًا. قَالَ: مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النَّارِ. قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَفَلَا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِرُوا؟ قَالَ: إِذًا يَتَّكِلُوا. وَأَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّمًا». رواه البخاري
Dari Anas bin Malik: “Bahwa Nabi ﷺ sedang berkendara, sementara Mu’adz duduk di belakang beliau di atas pelana. Lalu beliau bersabda, ‘Wahai Mu’adz bin Jabal!’
Mu’adz menjawab, ‘Labbaika ya Rosũlullōh wa sa’daika (Aku penuhi panggilanmu, wahai Rosũlullōh, dan aku berbahagia melakukannya)!’
Lalu Nabi ﷺ memanggil lagi, ‘Wahai Mu’adz!’
Mu’adz kembali menjawab, ‘Labbaika ya Rosũlullōh wa sa’daika!’
Hal ini terjadi tiga kali, kemudian Nabi ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang berhak disembah) selain Allōh dan bahwa Muhammad adalah utusan Allōh dengan jujur dari hatinya, kecuali Allōh akan mengharomkannya dari neraka.”
Mu’adz berkata, ‘Wahai Rosũlullōh, tidakkah aku sampaikan kabar ini kepada manusia agar mereka bergembira?’
Nabi ﷺ menjawab, ‘Jika demikian, mereka akan bersandar dengannya (dan tidak bersungguh-sungguh dalam beramal).’
Mu’adz pun akhirnya menyampaikan Hadits ini saat menjelang wafatnya, karena takut menyembunyikan ilmu.”
(HR. Al-Bukhōry[1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 128
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 082/ 19031447 – 12092025
KATAKAN TANPA TERPAKSA
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ قَالَ: «قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَقَالَ: لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ؛ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ: أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ خَالِصًا مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ.» رواه البخاري
Dari Abu Hurairoh رضي الله عنه, ia berkata: “Aku bertanya, ‘Wahai Rosũlullōh, siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafaatmu pada Hari Kiamat?’
Maka Rosũlullōh ﷺ menjawab, ‘Sungguh, aku telah menyangka, wahai Abu Hurairoh, bahwa tidak ada seorang pun yang akan menanyakan Hadits ini kepadaku lebih dahulu darimu, karena aku melihat semangatmu dalam mencari Hadits.’
“Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku pada Hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan Lā ilāha illa Allōh (Tidak ada ilah (tuhan yang berhak disembah) selain Allōh) dengan ikhlas dari dalam hatinya.“
(HR. Al-Bukhōry [1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 6570
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 083/ 22031447 – 15092025
PERKATAAN TERBAIK
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ” خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” رواه الترمذي
Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arofah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah: “Lā ilāha illa Allōh, wahdahu lā syarīka lah, lahul-mulku walahul-hamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qodīr (Tidak ada ilah/tuhan yang berhak disembah selain Allōh, Satu-Satunya, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah kerajaan, milik-Nya lah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).“
(HR. At-Tirmidzi[1])
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 3585
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 084/ 22031447 – 15092025
“LĀ ILĀHA ILLALLÕH”, LEBIH BERAT TIMBANGANNYA
عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ، فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عز وجل: هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ فَيَقُولُ: لَا، ثُمَّ يَقُولُ: أَلَكَ عُذْرٌ، أَلَكَ حَسَنَةٌ؟ فَيُهَابُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ، فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، قَالَ: فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ، مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى: ” الْبِطَاقَةُ: الرُّقْعَةُ، وَأَهْلُ مِصْرَ يَقُولُونَ لِلرُّقْعَةِ: بِطَاقَةً “» رواه الترمذي
Dari ‘Abdullōh bin Amr, ia berkata bahwa Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Pada Hari Kiamat, seorang laki-laki dari umatku akan dipanggil di hadapan seluruh makhluq, lalu dibentangkan baginya sembilan puluh sembilan catatan (sijill), setiap catatan sepanjang mata memandang. Kemudian Allōh ﷻ berfirman: ‘Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini?’ Maka ia menjawab, ‘Tidak, wahai Robb-ku.’ Allōh kembali berfirman, ‘Apakah para malaikat pencatat-Ku telah mendzolimimu?‘ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Lalu Allōh bertanya lagi, ‘Apakah engkau memiliki alasan atau memiliki satu amal kebaikan?‘ Orang itu pun merasa takut dan berkata, ‘Tidak ada.’
Namun Allōh berfirman, ‘Sebenarnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami, dan tidak ada kedzoliman atasmu pada hari ini.‘ Maka dikeluarkanlah sebuah kartu kecil (bithoqoh) yang tertulis di dalamnya: “Asyhadu an lā ilāha illa Allōh wa anna Muhammadan ‘abduhu wa Rosũluh (Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah/tuhan yang berhak disembah selain Allōh, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosũl-Nya).”
Kemudian orang itu berkata, ‘Wahai Robb-ku, apa arti kartu kecil ini dibandingkan dengan semua catatan (sijill) ini?‘ Allōh berfirman, ‘Engkau tidak akan didzolimi.’ Lalu seluruh catatan dosa diletakkan di satu timbangan, dan kartu kecil itu di timbangan yang lain, maka catatan-catatan dosa itu menjadi ringan dan kartu kecil itu menjadi berat.”
Muhammad bin Yahya berkata, “Al-bithoqoh adalah secarik kertas kecil, dan penduduk Mesir menyebut secarik kertas dengan ‘bithoqoh’.”
(HR. At-Tirmidzi[1])
عَن أبي سعيد الْخُدْرِيّ عَن رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ قَالَ مُوسَى يَا رب عَلمنِي شَيْئا اذكرك بِهِ وأدعوك بِهِ قَالَ يَا مُوسَى لَا إِلَه إِلَّا الله قَالَ موسَى يَا رب كل عِبَادك يَقُول هَذَا قَالَ: قل لَا إِلَه إِلَّا الله قَالَ: لَا إِلَه إِلَّا أَنْت إِنَّمَا أُرِيد شَيْئا تخصني بِهِ قَالَ: يَا مُوسَى لَو أَن السَّمَوَات السَّبع وعامرهن غَيْرِي وَالْأَرضين السَّبع فِي كفة وَلَا إِلَه إِلَّا الله فِي كفة مَالَتْ بِهن لَا إِلَه إِلَّا الله» رواه النسائي في عمل اليوم والليلة والسنن الكبرى والحاكم قال: «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ» ورواه أيضا أبو يعلى والطبراني في الدعاء وقال الحافظ ابن حجر: «أخرج النسائي بسند صحيح عن أبي سعيد،»
Dari Abu Sa‘id Al-Khudri, dari Rosũlullōh ﷺ, beliau bersabda: “Musa berkata: “Ya Robb, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang dengannya aku dapat mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu.”
Allōh berfirman: “Wahai Musa, katakanlah: Lā ilāha illa Allōh (Tidak ada ilah/tuhan yang berhak disembah, selain Allōh).“
Musa berkata: “Ya Robb, semua hamba-Mu mengucapkan hal ini.”
Allōh berfirman: “Katakanlah: Lā ilāha illa Allōh.”
Musa berkata: “Tiada ilah selain Engkau, tetapi aku ingin sesuatu yang khusus untukku.”
Allōh berfirman: “Wahai Musa, seandainya tujuh langit dan semua penghuninya selain Aku, serta tujuh bumi diletakkan di satu sisi timbangan, dan ‘Lā ilāha illa Allōh’ diletakkan di sisi yang lain, maka ‘Lā ilāha illa Allōh’ akan lebih berat dari semuanya.“
(HR. An-Nasai[2] dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah dan As-Sunan al-Kubro[3] Al-Hakim dalam Al Mustadrok[4] dan berkata: “Hadits ini shohih sanadnya, tetapi tidak diriwayatkan oleh Al-Bukhōry dan Muslim.”, Diriwayatkan juga oleh Abu Ya‘la dalam musnad-nya[5] dan Ath-Thobroni dalam kitab Ad-Du‘a[6] dan Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bāri, beliau berkata: “An-Nasā’i meriwayatkannya dengan sanad yang shohih dari Abu Sa‘id.”
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ، عَلَيْهِ جُبَّةٌ سِيجَانٍ، مَزْرُورَةٌ بِالدِّيبَاجِ، فَقَالَ: أَلَا إِنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا قَدْ وَضَعَ كُلَّ فَارِسٍ ابْنِ فَارِسٍ! قَالَ: يُرِيدُ أَنْ يَضَعَ كُلَّ فَارِسٍ ابْنِ فَارِسٍ، وَيَرْفَعَ كُلَّ رَاعٍ ابْنِ رَاعٍ! قَالَ: فَأَخَذَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَجَامِعِ جُبَّتِهِ، وَقَالَ: ” أَلَا أَرَى عَلَيْكَ لِبَاسَ مَنْ لَا يَعْقِلُ! ” ثُمَّ قَالَ: ” إِنَّ نَبِيَّ اللهِ نُوحًا صلى الله عليه وسلم لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ قَالَ لِابْنِهِ: إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكَ الْوَصِيَّةَ: آمُرُكَ بِاثْنَتَيْنِ، وَأَنْهَاكَ عَنِ اثْنَتَيْنِ، آمُرُكَ بِـ “لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “، فَإِنَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعَ، وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ، لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةٍ، وَوُضِعَتْ ” لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ” فِي كِفَّةٍ، رَجَحَتْ بِهِنَّ ” لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “، وَلَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعَ، وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ، كُنَّ حَلْقَةً مُبْهَمَةً، قَصَمَتْهُنَّ” لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “، وَ ” سُبْحَانَ اللهِ، وَبِحَمْدِهِ “، فَإِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ، وَبِهَا يُرْزَقُ الْخَلْقُ، وَأَنْهَاكَ عَنِ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ “، قَالَ: قُلْتُ، أَوْ قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَذَا الشِّرْكُ قَدْ عَرَفْنَاهُ، فَمَا الْكِبْرُ؟ قَالَ: الْكِبْرُ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا نَعْلَانِ حَسَنَتَانِ لَهُمَا شِرَاكَانِ حَسَنَانِ؟ قَالَ: ” لَا “، قَالَ: هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا حُلَّةٌ يَلْبَسُهَا؟ قَالَ: ” لَا “، قَالَ: هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا دَابَّةٌ يَرْكَبُهَا؟ قَالَ: ” لَا “، قَالَ: أَفَهُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا أَصْحَابٌ يَجْلِسُونَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: ” لَا “، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، فَمَا الْكِبْرُ؟ قَالَ: ” سَفَهُ الْحَقِّ، وَغَمْصُ النَّاسِ ” رواه أحمد قال الأرنؤوط: إسناده صحيح قال الهيثمي: «رِجَالُ أَحْمَدَ ثِقَاتٌ.» وصححه الألباني في السلسلة
Dari ‘Abdullōh bin ‘Amr, ia berkata: “Kami sedang bersama Rosũlullōh ﷺ, lalu datang seorang laki-laki dari penduduk Badui mengenakan jubah dari kain sigan yang dihiasi sutra. Ia berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya sahabat kalian ini telah merendahkan setiap anak seorang ksatria! Ia ingin menjatuhkan setiap anak seorang ksatria dan mengangkat setiap anak seorang penggembala!”
Maka Rosũlullōh ﷺ memegang ujung jubahnya dan bersabda: “Apakah aku melihat pada dirimu pakaian orang yang tidak berakal?!” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya Nabi Allōh Nuh ﷺ, ketika ajal menjemputnya, ia berkata kepada anaknya: ‘Sungguh, aku akan menyampaikan wasiat kepadamu. Aku memerintahkanmu dengan dua hal dan melarangmu dari dua hal. Aku memerintahkanmu untuk mengucapkan ‘Lā ilāha illa Allōh’ (Tiada ilah/tuhan yang berhak disembah, selain Allōh), karena sesungguhnya jika tujuh langit dan tujuh bumi diletakkan di satu sisi timbangan, dan ‘Lā ilāha illa Allōh’ diletakkan di sisi yang lain, maka ‘Lā ilāha illa Allōh’ akan lebih berat dari semuanya. Dan seandainya tujuh langit dan tujuh bumi adalah satu lingkaran tertutup, maka ‘Lā ilāha illa Allōh’ akan mematahkannya. Dan aku juga memerintahkanmu dengan ‘Subhanallōh wa bihamdih’ (Mahasuci Allōh dan segala puji bagi-Nya), karena itu adalah sholat bagi segala sesuatu dan dengannya makhluq diberi rizqi. Aku melarangmu dari kesyirikan dan kesombongan.”
Lalu ada yang bertanya: “Wahai Rosũlullōh, kami telah mengetahui apa itu syirik, tetapi apa itu kesombongan?”
Beliau menjawab: “Apakah kesombongan itu jika seseorang memiliki dua sandal bagus yang bertali indah?” Mereka berkata: “Tidak.”
“Apakah kesombongan itu jika seseorang memiliki pakaian yang bagus?” Mereka berkata: “Tidak.”
“Apakah kesombongan itu jika seseorang memiliki kendaraan yang ia tunggangi?” Mereka berkata: “Tidak.”
“Apakah kesombongan itu jika seseorang memiliki teman-teman yang duduk bersamanya?” Mereka berkata: “Tidak.”
Lalu mereka bertanya: “Wahai Rosũlullōh, lalu apa itu kesombongan?”
Beliau menjawab: “Menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.”
(HR. Ahmad[7] Al-Arna’uth berkata: “Sanadnya shohih.”, Al-Haitsami dalam Al-Majma’uz Zawa’id[8] berkata: “Para perowi dalam sanad Ahmad adalah tsiqoh (terpercaya).” Dan Al-Albāny menshohihkannya dalam Silsilah ash-Shohihah[9]).
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 4300
[2] HR. An-Nasa’i, ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, no: 834
[3] HR. An-Nasai, As-Sunan al-Kubro, no: 10602
[4] HR.Al-Hakim, Al-Mustadrok, no: 1936
[5] HR.Abu Ya‘la, dalam Musnad-nya, no: 1393
[6] HR. Ath-Thobroni, Kitab “Ad-Du‘a”, no: 1480
[7] HR. Ahmad, no: 6583
[8] Al-Haitsami, Al-Majma’uz Zawa’id, no: 7124
[9] Al-Albāny, Silsilah ash-Shohihah, no: 134
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 085/ 23031447 – 16092025
JANGAN RAGU
عن الأعمش، عن أبي صالح، عن أَبِي هُرَيْرَةَ أَوْ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ (شَكَّ الأَعْمَشُ) قَالَ: لَمَّا كَانَ غَزْوَةُ تَبُوكَ، أَصَابَ النَّاسَ مَجَاعَةٌ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ! لَوْ أَذِنْتَ لَنَا فَنَحَرْنَا نَوَاضِحَنَا فَأَكَلْنَا وَادَّهَنَّا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “افْعَلُوا” قَالَ فَجَاءَ عُمَرُ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! إِنْ فَعَلْتَ قَلَّ الظَّهْرُ. وَلَكِنِ ادْعُهُمْ بِفَضْلِ أزوادهم. وادع اللَّهَ لَهُمْ عَلَيْهَا بِالْبَرَكَةِ. لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَ فِي ذَلِكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “نَعَمْ” قَالَ فَدَعَا بِنِطَعٍ فَبَسَطَهُ. ثُمَّ دَعَا بِفَضْلِ أَزْوَادِهِمْ. قَالَ: فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَجِيءُ بِكَفِّ ذُرَةٍ. قَالَ وَيَجِيءُ الآخَرُ بِكَفِّ تَمْرٍ. قَالَ وَيَجِيءُ الآخَرُ بِكَسْرَةٍ. حَتَّى اجْتَمَعَ عَلَى النِّطَعِ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ يَسِيرٌ. قَالَ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِالْبَرَكَةِ. ثُمَّ قَالَ “خُذُوا فِي أَوْعِيَتِكُمْ” قَالَ فَأَخَذُوا فِي أَوْعِيَتِهِمْ. حَتَّى مَا تَرَكُوا فِي العسكر وعاء إلا ملأوه. قَالَ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا. وَفَضِلَتْ فَضْلَةٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ. لَا يَلْقَى اللَّهَ بِهِمَا عَبْدٌ، غَيْرَ شاك، فيحجب عن الجنة“.» رواه مسلم
Dari al-A‘mash, dari Abu Sholih, dari Abu Hurairoh atau dari Abu Sa‘id (al-A‘mash ragu dalam riwayatnya), ia berkata:
Ketika terjadi Perang Tabuk, orang-orang mengalami kelaparan. Mereka berkata: “Wahai Rosũlullōh! Seandainya engkau mengizinkan kami menyembelih unta-unta kami, lalu kami bisa memakannya dan menggunakannya untuk minyak (mengatasi kekeringan tubuh).”
Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda, “Lakukanlah!”
Lalu datanglah ‘Umar dan berkata: “Wahai Rosũlullōh! Jika engkau melakukannya, maka jumlah kendaraan kita akan berkurang. Sebaiknya, panggil mereka dan minta mereka membawa sisa perbekalan yang mereka miliki, lalu berdoalah kepada Allōh agar memberkahinya. Mudah-mudahan Allōh menjadikan keberkahan di dalamnya.”
Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda, “Baiklah.”
Kemudian beliau meminta sehelai kain, lalu membentangkannya. Setelah itu, beliau meminta mereka untuk mengumpulkan sisa perbekalan mereka.
Lalu ada seseorang yang membawa segenggam gandum, yang lain membawa segenggam kurma, dan yang lain membawa sepotong roti, hingga terkumpul di atas kain tersebut sejumlah makanan yang sedikit.
Kemudian Rosũlullōh ﷺ berdoa agar makanan tersebut diberkahi, lalu beliau bersabda, “Ambillah ke dalam wadah-wadah kalian.”
Mereka pun mengambilnya ke dalam wadah-wadah mereka, hingga tidak ada satu pun wadah di dalam perkemahan kecuali telah penuh. Mereka makan hingga kenyang, dan masih tersisa sisa makanan.
Lalu Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allōh, dan aku adalah utusan Allōh. Tidaklah seorang hamba menemui Allōh dengan membawa dua kalimat ini tanpa ada keraguan, kecuali dia tidak akan terhalang dari surga.“
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 27
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 086/ 24031447 – 17092025
WALAU BERDOSA BESAR
عن أَبي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم؛ أَنَّهُ قَالَ: “أَتَانِي جِبْرِيلُ عليه السلام. فَبَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ. قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ“» متفق عليه واللفظ لمسلم
Dari Abu Dzar, dari Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda: “Jibril عليه السلام datang kepadaku dan memberi kabar gembira bahwa siapa saja dari umatmu yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allōh dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga.“
Aku (Abu Dzar) bertanya: “Meskipun ia berzina dan mencuri?“
Beliau menjawab: “Meskipun ia berzina dan mencuri.”
(Muttafaq ‘Alaih, (Al-Bukhōry [1] dan Muslim[2]), lafadznya dari Muslim)
[1]HR. Al-Bukhōry, no: 1237
[2]HR. Muslim, no: 94
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 087/ 24031447 – 17092025
KARENA ALLŌH
عن عِتْبَانَ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيَّ قَالَ: غَدَا عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: لَنْ يُوَافِيَ عَبْدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ النَّارَ. رواه البخاري
Dari ‘Itban bin Malik Al-Anshari, ia berkata: “ Rosũlullōh ﷺ datang kepadaku di pagi hari, lalu beliau bersabda: ‘Tidaklah seorang hamba menghadapi Hari Kiamat dengan mengucapkan Lā ilāha illa Allōh (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allōh) dengan ikhlas karena mengharapkan wajah Allōh, kecuali Allōh mengharomkan neraka baginya.’”
(HR. Al-Bukhōry[1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 6422 dan 6938
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 088/ 26031447 – 19092025
PILIH SESUKAMU
عن عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ؛ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “مَنْ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ“.» متفق عليه واللفظ لمسلم
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allōh, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rosũl-Nya, serta bahwa ‘Isa adalah hamba Allōh dan putra hamba-Nya, kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya, serta bahwa surga itu benar adanya, dan neraka itu benar adanya,’ maka Allōh akan memasukkannya ke dalam surga melalui salah satu dari delapan pintu surga mana pun yang ia kehendaki.“
(Muttafaq ‘alaih, (Al-Bukhōry[1], no: 3435 dan Muslim[2], no: 28; lafadz ini milik Muslim)
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 3435
[2] HR. Muslim, no: 28
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 089/ 26031447 – 19092025
KUNCI
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما: «أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ الَّتِي فِي الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ {إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا} قَالَ: فِي التَّوْرَاةِ: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا، وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ، أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي، سَمَّيْتُكَ الْمُتَوَكِّلَ، لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ، وَلَا سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ، وَلَا يَدْفَعُ السَّيِّئَةَ بِالسَّيِّئَةِ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ، وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ، بِأَنْ يَقُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَيَفْتَحُ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا، وَآذَانًا صُمًّا، وَقُلُوبًا غُلْفًا». رواه البخاري
Dari ‘Abdullōh bin ‘Amr bin Al-‘Ash rodhiyallōhu ‘anhuma, bahwa ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an: “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan.” (QS. Al-Ahzab: 45)
Ia berkata: “(Ayat ini) juga terdapat dalam Taurat: “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira, dan pelindung bagi orang-orang ummi (buta huruf). Engkau adalah hamba-Ku dan utusan-Ku. Aku menamakanmu Al-Mutawakkil (orang yang bertawakal). Engkau bukan orang yang kasar, bukan pula keras hati, tidak berteriak-teriak di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan. Namun, memaafkan dan berlapang dada. Dan Allōh tidak akan mewafatkannya hingga dia menegakkan agama yang lurus, dengan mereka mengucapkan: Lā ilāha illa Allōh ‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh). Dengan itu, ia membuka mata yang buta, telinga yang tuli, dan hati yang tertutup.”
(HR. Al-Bukhōry [1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 4838
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 090/ 28031447 – 20092025
TERTINGGI
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً. فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ. والحياء شعبة من الإيمان”.» متفق عليه واللفظ لمسلم وفي الأدب المفرد: “بِضْعٌ وَسِتُّونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ“
Dari Abu Hurairoh rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Iman itu memiliki lebih dari enam puluh cabang. Cabang yang paling utama adalah ucapan “Lā ilāha illa Allōh” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman.”
(Muttafaqqun ‘alaihi (Al-Bukhōry[1] dan Muslim[2] dan lafadz ini dari Muslim). Dalam Al-Adab al-Mufrod[3] disebutkan: “Lebih dari 60 (enam puluh) atau lebih dari 70 (tujuh puluh) cabang.“
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 9
[2] HR. Muslim, no: 35
[3] Al-Bukhōry, Al-Adab al-Mufrod, no: 598
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 091/ 28031447 – 20092025
PERBAHARUILAH
عن أبي هريرة عن رسول الله -صلي الله عليه وسلم -أنه قال: قال رسول الله -صلي الله عليه وسلم -: “جددوا إيمانكم” قيل: يا رسول الله وكيف بخدد إيماننا؟ قال: “أكثروا من قول: لا إله إلا الله”. رواه أحمد والحاكم وقال: هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ” وقال الهيثمي: رَوَاهُ أَحْمَدُ، وَإِسْنَادُهُ جَيِّدٌ، وَفِيهِ سُمَيْرُ بْنُ نَهَارٍ وَثَّقَهُ ابْنُ حِبَّانَ. وفي موضع آخر قال: «رَوَاهُ أَحْمَدُ، وَالطَّبَرَانِيُّ، وَرِجَالُ أَحْمَدَ ثِقَاتٌ.»
Dari Abu Hurairoh rodhiyallōhu ‘anhu, dari Rosũlullōh ﷺ, bahwa beliau bersabda: “Perbarui (perbaharuilah) iman kalian!“
Para sahabat bertanya, “Wahai Rosũlullōh, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?“ Beliau menjawab: “Perbanyaklah mengucapkan “Lā ilāha illa Allōh” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh).”
(HR. Ahmad[1] dan Al-Hakim[2] dan Al-Hakim berkata: “Hadits ini shohih sanadnya, tetapi tidak diriwayatkan oleh Al-Bukhōry dan Muslim.“, Al-Haytsami dalam Al-Majma’uz Zawa’id[3] berkata: “Diriwayatkan oleh Ahmad, dan sanadnya baik. Dalam sanadnya terdapat Sumair bin Nahar, yang telah ditsiqahkan (dianggap terpercaya) oleh Ibnu Hibban[4].” Di tempat lain, ia juga berkata: “Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ath-Thobroni, dan para perowi dalam sanad Ahmad adalah orang-orang terpercaya”)
[1] HR. Ahmad, no: 8695
[2] HR. Al-Hakim, no: 7657
[3] Al-Haytsami, Al-Majma’uz Zawa’id, no: 159
[4] Ibnu Hibban, Shohih Ibnu Hibban, no: 16799
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 092/ 01041447 – 23092025
PENJAMIN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ قَالَ: لَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْر بَعْدَهُ، وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنَ الْعَرَبِ، قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ لِأَبِي بَكْرٍ: كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ الناس حتى يقولوا: لا إله إلا الله. فَمَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ. وَحِسَابُهُ على الله“. فقال أبو بكر: والله! لأقتلن مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ. وَاللَّهِ! لَوْ مَنَعُونِي عِقَالًا كَانُوا يُؤَدُّونَهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهِ. فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخطاب: فوالله! ما هو إلا رَأَيْتُ اللَّهَ عز وجل قَدْ شَرَحَ صَدْرَ أبي بكر للقتال. فعرفت أنه الحق. متفق عليه والرواية لمسلم
Dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Ketika Rosũlullōh ﷺ wafat dan Abu Bakar diangkat sebagai Kholifah setelahnya, serta sebagian orang Arab murtad, ‘Umar bin Khoththōb berkata kepada Abu Bakar: ‘Bagaimana engkau akan memerangi manusia, padahal Rosũlullōh ﷺ bersabda: ‘Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan ‘Lā ilāha illa Allōh’. Barangsiapa yang mengucapkan ‘Lā ilāha illa Allōh’, maka ia telah menjaga harta dan jiwanya dariku, kecuali dengan haknya, dan perhitungannya ada di sisi Allōh.’
Maka Abu Bakar menjawab: ‘Demi Allōh! Aku pasti akan memerangi siapa pun yang membedakan antara sholat dan zakat, karena zakat adalah hak atas harta. Demi Allōh! Jika mereka menolak untuk membayar seutas tali (sebagai zakat) yang dulu mereka berikan kepada Rosũlullōh ﷺ, niscaya aku akan memerangi mereka karena menolak membayarnya.’
‘Umar bin Khoththōb berkata: ‘Demi Allōh! Ketika aku melihat Allōh telah melapangkan hati Abu Bakar untuk berperang, aku pun yakin bahwa itulah kebenaran.’”
(Muttafaqun ‘alaih (Al-Bukhōry [1] dan Muslim[2]), dan riwayat ini berasal dari Muslim)
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 2946)
[2] HR. Muslim, no: 20)
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 093/ 01041447 – 23092025
KUFUR TERHADAP SELAIN ALLŌH
عَنْ أَبِي مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ؛ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: “مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ، حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ. وَحِسَابُهُ على الله“.» رواه مسلم
Dari Abu Malik, dari ayahnya, ia berkata: “Aku mendengar Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa mengucapkan ‘Lā ilāha illa Allōh’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh) dan mengingkari segala yang disembah selain Allōh, maka harta dan darahnya terjaga (terlindungi). Sedangkan perhitungannya terserah kepada Allōh.“
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 23
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 094/ 03041447 – 25092025
UNTUK TAUHID
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: ” بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي، وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي، وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “» رواه أحمد
Dari Ibnu ‘Umar rodhiyallōhu ‘anhuma, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Aku diutus dengan pedang hingga Allōh disembah tanpa ada sekutu bagi-Nya. Dan dijadikan rizqiku dibawah bayangan tombakku. Dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perintahku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.”
(HR. Ahmad[1])
[1] HR. Ahmad, no: 5114
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 095/ 03041447 – 25092025
BERSYARAT ILMU
عَنْ عُثْمَانَ؛ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ”.» رواه مسلم
Dari ‘Utsman rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, maka ia akan masuk surga.“
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 26
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 096/ 07041447 – 29092025
HINDARI TIGA PERKARA
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم (لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ: الثيب الزان. والنفس بالنفس. والتارك لدينه. المفارق للجماعة).» رواه مسلم
Dari ‘Abdullōh rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Tidak halal darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa ‘tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh dan bahwa aku adalah utusan Allōh’, kecuali karena salah satu dari tiga hal: (1) pezina yang sudah menikah, (2) jiwa dibalas dengan jiwa (qishosh bagi pembunuh), dan (3) orang yang meninggalkan agamanya serta memisahkan diri dari jama’ah (murtad).”
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 1676
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 097/ 08041447 – 30092025
PENGHALANG HIDAYAH
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: « قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَمِّهِ: قُلْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَشْهَدُ لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، قَالَ: لَوْلَا أَنْ تُعَيِّرَنِي قُرَيْشٌ، يَقُولُونَ: إِنَّمَا حَمَلَهُ عَلَى ذَلِكَ الْجَزَعُ، لَأَقْرَرْتُ بِهَا عَيْنَكَ، فَأَنْزَلَ اللهُ: {إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ}». رواه مسلم
Dari Abu Hurairoh rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ berkata kepada pamannya (Abu Tholib): “Ucapkanlah ‘Lā ilāha illa Allōh’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), niscaya aku akan bersaksi untukmu dengan (kalimat) itu pada Hari Kiamat.“
Namun, pamannya menjawab, “Seandainya bukan karena aku khawatir dicela oleh kaum Quraisy, yang akan berkata: ‘Dia mengucapkannya karena ketakutan,’ tentu aku akan menyenangkan hatimu dengan (mengucapkan) itu.”
Maka Allōh menurunkan firman-Nya: “Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak dapat memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allōh memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qoshosh: 56)
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 25
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 098/ 08041447 – 30092025
DZIKIR TERBAIK
عن جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: «أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الحَمْدُ لِلَّهِ» رواه الترمذي وابن ماجة
Dari Jabir bin ‘Abdullōh rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah ‘Lā ilāha illa Allōh’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), dan doa yang paling utama adalah ‘Alhamdulillāh’ (Segala puji bagi Allōh).”
(HR. At-Tirmidzi[1] dan HR. Ibnu Majah[2])
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 3383
[2] HR. Ibnu Majah, no: 3800
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 099/ 09041447 – 01102025
TANAMAN SURGA
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ” لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ المَاءِ، وَأَنَّهَا قِيعَانٌ، وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ “» رواه الترمذي
Dari Ibnu Mas’ud rodhiyallōhu ‘anhu, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Aku bertemu dengan Nabi Ibrohim pada malam aku di-Isro’-kan, lalu ia berkata: ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu dan beritahukan kepada mereka bahwa surga itu tanahnya subur, airnya jernih, dan ia adalah tanah lapang (yang masih kosong). Tanaman di dalamnya adalah dengan membaca: Subhānallōh, walhamdulillāh, wa lā ilāha illallōh, wallōhu akbar (Maha Suci Allōh, Segala puji bagi Allōh, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, dan Allōh Maha Besar).’”
(HR. At-Tirmidzi[1])
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 3462
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 100/ 09041447 – 01102025
PERKATAAN YANG PALING ALLŌH CINTAI
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ. قال: قال رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم (أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ. وَلَا تُسَمِّيَنَّ غُلَامَكَ يَسَارًا، وَلَا رَبَاحًا، وَلَا نَجِيحًا، وَلَا أَفْلَح، فَإِنَّكَ تَقُولُ: أَثَمَّ هُوَ؟ فَلَا يَكُونُ. فَيَقُولُ: لَا). إِنَّمَا هُنَّ أربع. فلا تزيدن علي.» رواه مسلم
Dari Samurah bin Jundub, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Ucapan yang paling dicintai oleh Allōh ada empat: ‘Subḥānallōh’ (Maha Suci Allōh), ‘Alḥamdulillāh’ (Segala puji bagi Allōh), ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allōh), dan ‘Allōhu Akbar’ (Allōh Maha Besar). Tidak masalah dari mana engkau memulai. Janganlah engkau menamai anak laki-lakimu dengan nama Yasār (kebahagiaan), Rabāḥ (keuntungan), Najīḥ (kesuksesan), atau Aflah (kejayaan). Karena jika engkau bertanya, ‘Apakah dia ada?’ lalu ternyata tidak ada, maka akan dijawab, ‘Tidak ada.’ Sesungguhnya mereka hanya empat (ucapan yang dicintai Allōh), maka janganlah engkau menambahnya.”
(HR. Muslim[1])
[1] HR. Muslim, no: 2137
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 101/ 12041447 – 04102025
SEHARGA PEMBEBAS TAWANAN
عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ؛ قال: من قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ على كل شيء قدير، عشر مرات. كان كمن أعتق أربعة أنفس من ولد إسماعيل.» رواه مسلم
Dari ‘Amr bin Maimun, ia berkata: “Barangsiapa yang mengucapkan: ‘Lā ilāha illallōh, waḥdahu lā syarīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qodīr’ (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allōh, satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka ia seperti telah membebaskan empat jiwa dari keturunan Isma’il.“
(HR. Muslim[1], no. 2693)
عَنْ أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال “من قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ على كل شيء قدير، في يوم، مائة مرة. كانت له عدل عشر رقاب. وكتبت له مائة حسنة. ومحيت عنه مائة سيئة. وكانت له حرزا من الشيطان، يومه ذلك، حتى يمسي. ولم يأت أحد أفضل مما جاء به إلا أحد عمل أكثر من ذلك. ومن قال: سبحان الله وبحمده، في يوم، مائة مرة، حطت خطاياه. ولو كانت مثل زبد البحر”.» رواه مسلم
Dari ‘Amr bin Maimun, ia berkata: “Barangsiapa yang mengucapkan: ‘Lā ilāha illallōh waḥdahu lā syarīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qodīr’ (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allōh, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka pahalanya seperti memerdekakan empat orang dari keturunan Isma’il.”
(HR. Muslim[2])
[1] HR. Muslim, no: 2693
[2] HR. Muslim, no: 2691
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 102/ 14041447 – 06102025
YAKIN DAN TANPA RAGU
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allōh dan Rasũl-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allōh. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
(QS. Al-Hujurot/49: 15)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي مسير. قال فنفذت أَزْوَادُ الْقَوْمِ. قَالَ حَتَّى هَمَّ بِنَحْرِ بَعْضِ حَمَائِلِهِمْ. قَالَ فَقَالَ عُمَرُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! لَوْ جَمَعْتَ مَا بَقِيَ مِنْ أَزْوَادِ الْقَوْمِ، فَدَعَوْتَ اللَّهَ عَلَيْهَا. قَالَ فَفَعَلَ. قَالَ فَجَاءَ ذُو الْبُرِّ بِبُرِّهِ. وَذُو التَّمْرِ بِتَمْرِهِ. قَالَ (وَقَالَ مُجَاهِدٌ وَذُو النَّوَاةِ بِنَوَاهُ) قُلْتُ: وَمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ بِالنَّوَى؟ قَالَ: كَانُوا يَمُصُّونَهُ وَيَشْرَبُونَ عَلَيْهِ الْمَاءَ. قَالَ فَدَعَا عَلَيْهَا. حَتَّى مَلَأَ الْقَوْمُ أَزْوِدَتَهُمْ. قَالَ فَقَالَ عِنْدَ ذَلِكَ: “أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ. لَا يَلْقَى اللَّهَ بِهِمَا عَبْدٌ، غَيْرَ شاك فيهما، إلا دخل الجنة”.» رواه مسلم
Dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Kami pernah bersama Nabi ﷺ dalam suatu perjalanan. Saat itu, bekal kaum mulai habis, hingga mereka hampir menyembelih sebagian dari hewan tunggangan mereka. Lalu Umar berkata, ‘Wahai Rosũlullōh! Bagaimana jika engkau mengumpulkan sisa bekal kaum, lalu berdoa kepada Allōh atasnya?’ Maka Rosũlullōh ﷺ pun melakukannya.
Kemudian, orang-orang yang memiliki gandum membawa gandumnya, yang memiliki kurma membawa kurmanya.’ (Mujahid berkata, ‘Bahkan, yang memiliki biji kurma pun membawanya.’) Aku bertanya, ‘Apa yang mereka lakukan dengan biji kurma itu?’ Ia menjawab, ‘Mereka mengisapnya lalu minum air di atasnya.’
Kemudian Rosũlullōh ﷺ berdoa atas bekal tersebut, hingga seluruh kaum dapat mengisi kembali wadah-wadah mereka.
Setelah itu, Rosũlullōh ﷺ bersabda: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allōh, dan aku adalah utusan Allōh. Tidaklah seorang hamba bertemu dengan Allōh dengan membawa dua kalimat ini, tanpa keraguan dalam hatinya, kecuali ia akan masuk surga.’”
(HR. Muslim[1])
عن أَبي هُرَيْرَةَ؛ قَالَ: كُنَّا قُعُودًا حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. مَعَنَا أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، فِي نَفَرٍ. فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ بَيْنِ أَظْهُرِنَا. فَأَبْطَأَ عَلَيْنَا. وَخَشِينَا أَنْ يُقْتَطَعَ دُونَنَا. وَفَزِعْنَا فَقُمْنَا. فَكُنْتُ أَوَّلَ مَنْ فَزِعَ. فَخَرَجْتُ أَبْتَغِي رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. حَتَّى أَتَيْتُ حَائِطًا للأنصار لبني النجار. فدرت به أَجِدُ لَهُ بَابًا. فَلَمْ أَجِدْ. فَإِذَا رَبِيعٌ يَدْخُلُ فِي جَوْفِ حَائِطٍ مِنْ بِئْرٍ خَارِجَةَ (وَالرَّبِيعُ الْجَدْوَلُ) فَاحْتَفَزْتُ كَمَا يَحْتَفِزُ الثَّعْلَبُ. فَدَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. فَقَالَ” أَبُو هُرَيْرَةَ؟ ” فَقُلْتُ: نَعَمْ. يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ” مَا شَأْنُكَ؟ ” قُلْتُ: كُنْتَ بَيْنَ أظهرنا. فقمت فأبطأت علينا. فخشينا أن تقطع دُونَنَا. فَفَزِعْنَا. فَكُنْتُ أَوَّلَ مِنْ فَزِعَ. فَأَتَيْتُ هَذَا الْحَائِطَ. فَاحْتَفَزْتُ كَمَا يَحْتَفِزُ الثَّعْلَبُ. وَهَؤُلَاءِ النَّاسُ وَرَائِي. فَقَالَ: “يَا أَبَا هُرَيْرَةَ! ” (وَأَعْطَانِي نَعْلَيْهِ). قَالَ: “اذْهَبْ بِنَعْلَيَّ هَاتَيْنِ. فَمَنْ لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ. فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ” فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ لَقِيتُ عُمَرُ. فَقَالَ: مَا هَاتَانِ النَّعْلَانِ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ! فَقُلْتُ: هَاتَانِ نَعْلَا رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. بَعَثَنِي بِهِمَا. مَنْ لَقِيتُ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ، بَشَّرْتُهُ بِالْجَنَّةِ. فَضَرَبَ عُمَرُ بِيَدِهِ بَيْنَ ثَدْيَيَّ. فَخَرَرْتُ لِاسْتِي. فَقَالَ: ارْجِعْ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ. فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. فَأَجْهَشْتُ بُكَاءً. وَرَكِبَنِي عُمَرُ. فَإِذَا هُوَ على أثرى. فقال لي رسول اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا لَكَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ؟ ” قُلْتُ: لَقِيتُ عُمَرَ فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِي بَعَثْتَنِي بِهِ. فَضَرَبَ بَيْنَ ثَدْيَيَّ ضَرْبَةً. خَرَرْتُ لِاسْتِي. قال: ارجع. فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “يَا عُمَرُ! مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ؟ ” قَال: يَا رَسُولَ اللَّهِ! بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي. أَبَعَثْتَ أَبَا هُرَيْرَةَ بِنَعْلَيْكَ، مَنْ لَقِيَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ، بَشَّرَهُ بِالْجَنَّةِ؟ قَالَ “نَعَمْ” قَالَ: فَلَا تَفْعَلْ. فَإِنِّي أَخْشَى أَنْ يَتَّكِلَ النَّاسُ عَلَيْهَا. فَخَلِّهِمْ يَعْمَلُون. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم” فخلهم”.» رواه مسلم
Dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Kami sedang duduk di sekitar Rosũlullōh ﷺ, bersama Abu Bakar dan ‘Umar, serta beberapa sahabat lainnya. Lalu Rosũlullōh ﷺ bangkit dari tengah-tengah kami, namun beliau terlambat kembali. Kami khawatir ada sesuatu yang menimpanya, sehingga kami menjadi cemas dan segera mencarinya. Akulah yang pertama kali bergegas. Aku pun pergi mencari Rosũlullōh ﷺ hingga sampai di sebuah kebun milik Bani Najjar dari kaum Anshor. Aku mengitari kebun itu mencari pintu masuk, tetapi tidak menemukannya. Lalu aku melihat ada aliran air kecil masuk ke dalam kebun dari sebuah sumur di luar. Maka aku menyelinap masuk seperti seekor rubah yang menyelinap.
Ketika aku menemui Rosũlullōh ﷺ, beliau bertanya, ‘Abu Hurairoh?’ Aku menjawab, ‘Ya, wahai Rosũlullōh.’ Beliau bertanya, ‘Ada apa denganmu?’ Aku menjawab, ‘Engkau tadi bersama kami, lalu pergi dan tidak segera kembali. Kami khawatir engkau terpisah dari kami, sehingga kami merasa cemas. Maka aku datang ke kebun ini dengan cara menyelinap seperti seekor rubah. Orang-orang juga sedang mencarimu.’
Rosũlullōh ﷺ lalu berkata, ‘Wahai Abu Hurairoh!’ Kemudian beliau memberikan kedua sandalnya kepadaku dan bersabda, ‘Pergilah dengan kedua sandalku ini. Siapa saja yang kau temui di luar kebun ini yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allōh dengan penuh keyakinan dalam hatinya, maka sampaikan kabar gembira kepadanya bahwa ia akan masuk surga.’
Orang pertama yang kutemui adalah ‘Umar. Ia bertanya, ‘Apa yang kau bawa, wahai Abu Hurairoh?’ Aku menjawab, ‘Ini adalah sandal Rosũlullōh ﷺ. Beliau mengutusku dengan membawa keduanya, agar aku menyampaikan kabar gembira kepada siapa saja yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allōh dengan penuh keyakinan dalam hatinya bahwa ia akan masuk surga.’
Mendengar itu, ‘Umar memukul dadaku dengan tangannya hingga aku terjatuh terduduk. Kemudian ia berkata, ‘Kembalilah, wahai Abu Hurairoh!’
Maka aku kembali kepada Rosũlullōh ﷺ dalam keadaan menangis, sementara ‘Umar mengikutiku dari belakang. Rosũlullōh ﷺ pun bertanya kepadaku, ‘Ada apa denganmu, wahai Abu Hurairoh?’ Aku menjawab, ‘Aku bertemu dengan ‘Umar dan menyampaikan apa yang engkau perintahkan kepadaku, tetapi ia memukul dadaku hingga aku jatuh terduduk, lalu menyuruhku kembali.’
Kemudian Rosũlullōh ﷺ bertanya kepada ‘Umar, ‘Wahai Umar! Apa yang membuatmu melakukan itu?’ Umar menjawab, ‘Wahai Rosũlullōh, demi ayah dan ibuku, apakah engkau mengutus Abu Hurairoh dengan membawa kedua sandalmu untuk memberikan kabar gembira kepada siapa saja yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allōh dengan penuh keyakinan bahwa ia akan masuk surga?’ Rosũlullōh ﷺ menjawab, ‘Benar.’
‘Umar pun berkata, ‘Jangan lakukan itu, wahai Rosũlullōh! Aku khawatir orang-orang akan hanya bersandar pada hal itu (tanpa beramal). Biarkan mereka terus beramal.’ Maka Rosũlullōh ﷺ pun bersabda, ‘Baiklah, biarkan mereka beramal.’”
(HR. Muslim[2])
[1] HR. Muslim, no: 27
[2] HR. Muslim. no: 31
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 103/ 17041447 – 09102025
LĀ ILĀHA ILLALLŌH ADALAH PERISAI
عَنْ هِلالِ بْنِ يِسَافٍ عَنِ الأغر، عَن أبي هُرَيرة، قَالَ: قَالَ رَسُول اللهِ صلى الله عليه وسلم: من قال لا إله إلَاّ الله نفعته يوما من دهره يصيبه قبل ذلك ما أصابه. رواه البزار والطبراني في المعجم الصغير والأوسط والبيهقي قال الهثيمي: رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَالطَّبَرَانِيُّ فِي الْأَوْسَطِ وَالصَّغِيرِ، وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيحِ والمنذري وصححه وكذا الألباني في صحيح الجامع الصغير وزيادته وفي لفظ للطبراني: وَلَوْ بَعْدَمَا يُصِيبُهُ الْعَذَابُ
Dari Hilal bin Yasaf, dari Al-Aghor, dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), maka kalimat itu akan bermanfaat baginya suatu hari dalam hidupnya, meskipun sebelum itu ia mengalami cobaan atau musibah yang menimpanya.“
(HR. Al-Bazzar[1], Ath-Thobroni dalam “Al-Mu‘jam Ash-Shoghir”[2] dan “Al-Awsath”[3] serta Al-Baihaqi dalam “Asy Syu’abul Iman”[4], Al-Haitsami dalam “Al-Amaj’uz Zawa’id”, mengatakan bahwa: “Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ath-Thobroni dalam “Al-Awsath” dan “Ash-Shoghir”, dan para perowinya adalah perowi Hadits shohih.” Hadits ini juga dishohihkan oleh Al-Mundziri[5] dan Al-Albany dalam “Shohih al-Jami’ ash-Shaghir wa Ziyadatuhu”[6]. Dalam lafadz Ath-Thobroni disebutkan: “Meskipun setelah ia tertimpa adzab.“)
[1] HR. Al-Bazzar, Musnad al-Bazzar, no: 8292
[2] HR. Ath-Thobroni, Al-Mu‘jam ash-Shoghir, no: 393
[3] HR. Ath-Thobroni, Al-Mu‘jam al-Awsath, no: 3486 dan 6396
[4] Al-Baihaqi, Asy-Syu’abul Iman, no: 97.
[5] Al-Mundziri, no: 1525
[6] Al-Albani, Shohih al-Jami’ ash-Shoghir wa Ziyadatuhu, no: 6334
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 104/ 17041447 – 09102025
LĀ ILĀHA ILLALLŌH ADALAH PENUTUP MATA
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَإِنَّهُ مَنْ كَانَ آخِرُ كَلِمَتِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ عِنْدَ الْمَوْتِ دَخَلَ الْجَنَّةَ يَوْمًا مِنَ الدَّهْرِ وإن أصابه قبل ذلك ما أصابه“» رواه ابن حبان
Dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Ajarkanlah kepada orang yang akan meninggal diantara kalian kalimat ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), karena siapa saja yang akhir perkataannya adalah ‘Lā ilāha illallōh‘ ketika wafat, maka ia akan masuk surga suatu hari dalam kehidupannya, meskipun sebelumnya ia mengalami cobaan atau musibah yang menimpanya.“
(HR. Ibnu Hibban[1])
[1] HR. Ibnu Hibban, no: 3004
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 105/ 20041447 – 12102025
LĀ ILĀHA ILLALLŌH ADALAH PEMBUKA PINTU LANGIT
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «مَا قَالَ عَبْدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَطُّ مُخْلِصًا، إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، حَتَّى تُفْضِيَ إِلَى العَرْشِ، مَا اجْتَنَبَ الكَبَائِرَ» رواه الترمذي وحسنه وكذا في صحيح الترغيب والترهيب و«صحيح الجامع الصغير وزيادته
Dari Abu Hurairoh, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh) dengan ikhlas, kecuali akan terbuka baginya pintu-pintu langit hingga mencapai ‘Arsy, selama ia menjauhi dosa-dosa besar.“
(HR. At-Tirmidzi[1] dan ia menilainya sebagai Hadits Hasan. Hadits ini juga terdapat dalam Shohih At-Targhib wa At-Tarhib[2] serta Shohih Al-Jami’ Ash-Shoghir wa Ziyadatuhu[3])
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 3590
[2] Al-Albāny, Shohih at-Targhib wa at-Tarhib, no: 1524
[3] Al-Albāny, Shohih al-Jami’ ash-Shoghir wa Ziyadatuhu, no: 5646
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 106/ 20041447 – 12102025
EMPAT PERINTAH DAN EMPAT LARANGAN
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوا: إِنَّا مِنْ هَذَا الْحَيِّ مِنْ رَبِيعَةَ، وَلَسْنَا نَصِلُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ، فَمُرْنَا بِشَيْءٍ نَأْخُذْهُ عَنْكَ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَنَا، فَقَالَ: آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ، وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ: الْإِيمَانِ بِاللهِ. ثُمَّ فَسَّرَهَا لَهُمْ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ، وَأَنْ تُؤَدُّوا إِلَيَّ خُمُسَ مَا غَنِمْتُمْ، وَأَنْهَى عَنِ الدُّبَّاءِ، وَالْحَنْتَمِ، وَالْمُقَيَّرِ، وَالنَّقِيرِ». متفق عليه والرواية للبخاري ولمسلم عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ: اعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “Datang delegasi (utusan) dari ‘Abdul Qois kepada Rosũlullōh ﷺ, lalu mereka berkata: ‘Kami berasal dari suku Robi‘ah, dan kami tidak dapat datang kepadamu kecuali pada bulan Harom. Maka perintahkanlah kami dengan sesuatu yang bisa kami ambil darimu dan kami sampaikan kepada orang-orang di belakang kami.’ Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda: ‘Aku perintahkan kalian dengan empat perkara dan melarang kalian dari empat perkara: (1) Beriman kepada Allōh.‘ Kemudian beliau menjelaskannya kepada mereka: ‘Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh dan bahwa aku adalah Rosũlullōh, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat, dan (4) memberikan seperlima dari harta rampasan perang kepadaku. Dan aku melarang kalian dari: (1) ad-Dubbā’ (bejana yang terbuat dari labu kering), (2) al-Hantam (bejana tanah liat hijau), (3) al-Muqoyyar (bejana yang dilapisi ter), dan (4) an-Naqīr (bejana dari batang kurma yang dilubangi).”‘
(Muttafaq ‘Alaih (HR. Al-Bukhōry[1] dan HR. Muslim[2]), Riwayat ini dari Al-Bukhōry. Dalam riwayat Muslim dari Abu Sa‘id Al-Khudry disebutkan: ‘Sembahlah Allōh dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun’[3])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 523
[2] HR. Muslim, no: 17
[3] HR. Muslim, no: 18
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 107/ 23041447 – 15102025
BERBAI’AT UNTUK LĀ ILĀHA ILLALLŌH
عن جَرِيرٍ رضي الله عنه: «بَايَعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ.» رواه البخاري
Dari Jarir رضي الله عنه, ia berkata: “Aku berbai’at kepada Rosũlullōh ﷺ untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allōh dan bahwa Muhammad adalah Rosũlullōh, serta (aku berbai’at) untuk mendirikan sholat, menunaikan zakat, mendengar dan taat (– kepada pemimpin Muslim diatas syari’at – pent.), serta memberi nasihat kepada setiap muslim.”
(HR. Al-Bukhōry [1])
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ. قَالَ: أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِيهِ؛ قَالَ: لَمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ. جَاءَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبَا جَهْلٍ، وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “يَا عَمِّ! قُلْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. كَلِمَةً أَشْهَدُ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ” فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ: يَا أَبَا طَالِبٍ! أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟ فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَعْرِضُهَا عَلَيْهِ، وَيُعِيدُ لَهُ تِلْكَ الْمَقَالَةَ، حَتَّى قَالَ أَبُو طَالِبٍ آخِرَ مَا كَلَّمَهُمْ: هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ. وَأَبَى أَنْ يَقُولَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “أَمَا وَاللَّهِ! لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ” فَأَنْزَلَ اللَّهُ عز وجل: {مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الجحيم} [9 / التوبة / الآية 113]. وَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى فِي أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: {إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي من يشاء وهو أعلم بالمهتدين}. [28 /القصص/ آية 56].» متفق عليه والرواية لمسلم
Dari Ibnu Syihab, ia berkata: Sa‘id bin Al-Musayyib mengabarkan kepadaku dari ayahnya, ia berkata: “Ketika Abu Tholib berada dalam sakaratul maut, Rosũlullōh ﷺ datang kepadanya dan mendapati Abu Jahal serta ‘Abdullōh bin Abi ‘Umayyah bin al-Mughiroh berada di sisinya. Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda: ‘Wahai paman! Ucapkanlah ‘Lā ilāha illallōh’ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), sebuah kalimat yang akan aku jadikan alasan untuk membelamu di hadapan Allōh.’ Namun Abu Jahal dan ‘Abdullōh bin Abi ‘Umayyah berkata: ‘Wahai Abu Tholib! Apakah engkau akan meninggalkan agama ‘Abdul Muththolib?’ Rosũlullōh ﷺ terus menawarkan kalimat itu kepadanya, sementara mereka berdua mengulang-ulang perkataan mereka, hingga akhirnya Abu Tholib mengucapkan kalimat terakhirnya: ‘Aku tetap dalam agama ‘Abdul Muththolib,’ dan ia enggan mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh’. Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda: ‘Demi Allōh! Aku pasti akan memohonkan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang.’ Maka Allōh عز وجل menurunkan firman-Nya: “Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memintakan ampun bagi orang-orang musyrik, sekalipun mereka adalah kerabat dekat, setelah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka.” (QS. At-Taubah: 113)
Dan Allōh سبحانه وتعالى juga menurunkan firman-Nya tentang Abu Tholib: “Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allōh memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al-Qoshosh: 56).”
(Muttafaq ‘alaih (HR. Al-Bukhōry [2] dan HR. Muslim[3]. Riwayat ini dari Muslim)
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 2157
[2] HR. Al-Bukhōry, no: 3884 dan 4675
[3] HR. Muslim, no: 24
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 108/ 24041447 – 16102025
KISAH ‘ABDULLŌH BIN SALĀM MEMELUK ISLAM
عن أَنَسٍ : أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ سَلَامٍ بَلَغَهُ مَقْدَمُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ، فَأَتَاهُ يَسْأَلُهُ عَنْ أَشْيَاءَ، فَقَالَ: إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ: مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ؟ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ؟ وَمَا بَالُ الْوَلَدِ يَنْزِعُ إِلَى أَبِيهِ أَوْ إِلَى أُمِّهِ؟ قَالَ: أَخْبَرَنِي بِهِ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ ابْنُ سَلَامٍ: ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنَ الْمَلَائِكَةِ، قَالَ: أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُهُمْ مِنَ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ، وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ الْحُوتِ، وَأَمَّا الْوَلَدُ: فَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ، وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ مَاءَ الرَّجُلِ نَزَعَتِ الْوَلَدَ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّكَ رَسُولُ اللهِ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ بُهُتٌ، فَاسْأَلْهُمْ عَنِّي قَبْلَ أَنْ يَعْلَمُوا بِإِسْلَامِي، فَجَاءَتِ الْيَهُودُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: أَيُّ رَجُلٍ عَبْدُ اللهِ بْنُ سَلَامٍ فِيكُمْ قَالُوا: خَيْرُنَا وَابْنُ خَيْرِنَا، وَأَفْضَلُنَا وَابْنُ أَفْضَلِنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ عَبْدُ اللهِ بْنُ سَلَامٍ قَالُوا: أَعَاذَهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ، فَأَعَادَ عَلَيْهِمْ فَقَالُوا مِثْلَ ذَلِكَ، فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ عَبْدُ اللهِ فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، قَالُوا: شَرُّنَا وَابْنُ شَرِّنَا، وَتَنَقَّصُوهُ، قَالَ: هَذَا كُنْتُ أَخَافُ يَا رَسُولَ اللهِ». رواه البخاري
Dari ‘Anas رضي الله عنه: “Bahwa ‘Abdullōh bin Salãm mendengar kabar tentang kedatangan Nabi ﷺ ke Madinah. Maka ia pun mendatanginya dan bertanya kepadanya tentang beberapa hal. Ia berkata: “Aku akan bertanya kepadamu tentang tiga hal yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali seorang Nabi: (1) Apa tanda pertama datangnya Hari Kiamat?; (2) Apa makanan pertama yang akan dimakan oleh penduduk surga?; (3) Mengapa seorang anak bisa menyerupai ayahnya atau ibunya?”
Maka Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Jibril baru saja memberitahuku hal itu.”
Lalu ‘Abdullōh bin Salãm berkata: “Jibril itu adalah musuh orang-orang Yahudi dari kalangan malaikat.”
Kemudian Rosũlullōh ﷺ menjawab: “(1) Tanda pertama datangnya Hari Kiamat adalah api yang mengumpulkan manusia dari arah timur ke barat; (2) Makanan pertama yang akan dimakan oleh penduduk surga adalah bagian tambahan dari hati ikan paus; (3) Adapun tentang anak, apabila air mani laki-laki mendahului air mani perempuan, maka anak akan menyerupai ayahnya. Namun, jika air mani perempuan yang mendahului, maka anak akan menyerupai ibunya.”
Maka ‘Abdullōh bin Salãm berkata: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allōh, dan bahwa engkau adalah Rosũlullōh.”
Kemudian ia berkata: “Wahai Rosũlullōh, sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah kaum yang suka menuduh dan memfitnah. Tanyakanlah kepada mereka tentang aku sebelum mereka mengetahui keislamanku.”
Lalu orang-orang Yahudi pun datang. Nabi ﷺ bertanya kepada mereka: “Bagaimana kedudukan ‘Abdullōh bin Salãm di tengah-tengah kalian?”
Mereka menjawab: “Dia adalah orang terbaik diantara kami dan putra dari orang terbaik kami. Dia adalah orang yang paling utama dan putra dari orang yang paling utama.”
Lalu Nabi ﷺ bertanya: “Bagaimana pendapat kalian jika ‘Abdullōh bin Salãm masuk Islam?”
Mereka menjawab: “Semoga Allōh melindunginya dari hal itu.”
Rosũlullōh ﷺ mengulangi pertanyaannya, dan mereka tetap memberikan jawaban yang sama.
Kemudian ‘Abdullōh bin Salãm keluar menemui mereka dan berkata: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rosũlullōh.“
Maka mereka pun berkata: “Dia adalah orang yang paling buruk diantara kami dan anak dari orang yang paling buruk.” Lalu mereka mencelanya.
‘Abdullōh bin Salãm berkata: “Inilah yang aku takutkan, wahai Rosũlullōh.”
(HR. Al-Bukhōry [1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 3938
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 109/ 27041447 – 19102025
LĀ ILĀHA ILLALLŌH ADALAH PENJAMIN SURGA
عن أَبي ذَرٍّ قَالَ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ نَائِمٌ. عَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ. ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَإِذَا هُوَ نَائِمٌ. ثُمَّ أَتَيْتُهُ وَقَدِ اسْتَيْقَظَ. فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ. فَقَالَ: “مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ” قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: “وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ ” قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: “وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ” ثَلَاثًا. ثُمَّ قَالَ فِي الرَّابِعَةِ “عَلَى رَغْمِ أَنْفِ أَبِي ذَرٍّ” قَالَ، فَخَرَجَ أَبُو ذَرٍّ وَهُوَ يَقُولُ: وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبِي ذر.» متفق عليه والرواية لمسلم
Dari Abu Dzar رضي الله عنه, ia berkata: “Aku mendatangi Nabi ﷺ saat beliau sedang tidur dengan mengenakan pakaian putih. Kemudian aku datang lagi, dan beliau masih tidur. Lalu aku datang lagi, dan beliau telah terbangun, maka aku duduk di dekatnya. Lalu beliau bersabda: ‘Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh), lalu mati dalam keadaan demikian, kecuali ia akan masuk surga.'”
Aku (Abu Dzar) bertanya: “Meskipun ia berzina dan mencuri?“
Beliau menjawab: “Meskipun ia berzina dan mencuri.“
Aku bertanya lagi: “Meskipun ia berzina dan mencuri?“
Beliau menjawab: “Meskipun ia berzina dan mencuri.”
Beliau mengulangi jawaban tersebut tiga kali, dan pada yang keempat beliau bersabda: “Meskipun Abu Dzar tidak menyukainya!”
Maka Abu Dzar keluar sambil berkata: “Meskipun Abu Dzar tidak menyukainya!”
(Muttafaq ‘alaih (HR. Al-Bukhōry [1] dan HR. Muslim[2]) dan riwayat ini dari Muslim)
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 5827
[2] HR. Muslim, no: 94
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 110/ 27041447 – 19102025
BER- “LĀ ILĀHA ILLALLŌH” DENGAN TULUS
عن عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيَّ، قَالَ: قال رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لَنْ يُوَافِيَ عَبْدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ النَّارَ. رواه البخاري
Dari ‘Itban bin Malik Al-Anshori, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hamba menghadapi Hari Kiamat dengan mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh) dengan mengharap wajah Allōh, kecuali Allōh akan mengharomkan neraka atasnya.”
(HR. Al-Bukhōry [1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 6423
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 111/ 28041447 – 20102025
PEMEGANG “LĀ ILĀHA ILLALLŌH”, TAK ABADI DALAM NERAKA
عَنْ أَنَسٍ : أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «يَجْمَعُ اللهُ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ، فَيَقُولُونَ: لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا، فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: يَا آدَمُ، أَمَا تَرَى النَّاسَ، خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ، وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ، شَفِّعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكَ، وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائْتُوا نُوحًا، فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ، فَيَأْتُونَ نُوحًا، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائْتُوا إِبْرَاهِيمَ خَلِيلَ الرَّحْمَنِ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطَايَاهُ الَّتِي أَصَابَهَا، وَلَكِنِ ائْتُوا مُوسَى، عَبْدًا آتَاهُ اللهُ التَّوْرَاةَ وَكَلَّمَهُ تَكْلِيمًا، فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائْتُوا عِيسَى، عَبْدَ اللهِ وَرَسُولَهُ، وَكَلِمَتَهُ وَرُوحَهُ، فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَلَكِنِ ائْتُوا مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم، عَبْدًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِي فَأَنْطَلِقُ فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنُ لِي عَلَيْهِ، فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ لَهُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ لِي: ارْفَعْ مُحَمَّدُ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشْفَعُ، فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ، ثُمَّ أَرْجِعُ فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ، ثُمَّ أَرْجِعُ، فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ، قُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ، ثُمَّ أَرْجِعُ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ، وَوَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُودُ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنَ الْخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيرَةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنَ الْخَيْرِ مَا يَزِنُ بُرَّةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الْخَيْرِ ذَرَّةً.» متفق عليه والرواية للبخاري
Dari ‘Anas bin Mālik, bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Allōh akan mengumpulkan orang-orang beriman pada Hari Kiamat. Mereka berkata, ‘Sebaiknya kita meminta syafa’at kepada Tuhan kita agar Dia memberikan ketenangan bagi kita dari tempat ini.’ Maka mereka mendatangi ‘Adam dan berkata, ‘Wahai ‘Adam, tidakkah engkau melihat keadaan manusia? Allōh menciptakanmu dengan tangan-Nya, menyuruh malaikat bersujud kepadamu, dan mengajarkanmu nama segala sesuatu. Mohonkanlah syafa’at untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia memberikan ketenangan bagi kami dari tempat ini.’
‘Adam menjawab, ‘Aku tidak layak untuk itu.’ Lalu ia menyebut kesalahannya, dan berkata, ‘Pergilah kepada Nuh, karena dia adalah rosũl pertama yang Allōh utus ke penduduk bumi.’
Kemudian mereka mendatangi Nuh, tetapi Nuh berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu.’ Lalu ia menyebut kesalahannya, dan berkata, ‘Pergilah kepada ‘Ibrohim, kekasih Allōh.’
Lalu mereka mendatangi ‘Ibrohim, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu.’ Lalu ia menyebut kesalahannya, dan berkata, ‘Pergilah kepada Musa, seorang hamba yang Allōh berikan Taurot dan Dia berbicara langsung kepadanya.’
Mereka pun mendatangi Musa, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu.’ Lalu ia menyebut kesalahannya, dan berkata, ‘Pergilah kepada ‘Isa, hamba, rosũl, kalimat, dan roh Allōh.’
Lalu mereka mendatangi ‘Isa, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu. Pergilah kepada Muhammad ﷺ, seorang hamba yang telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.’
Kemudian mereka datang kepadaku (Muhammad ﷺ), lalu aku pergi dan meminta izin kepada Tuhanku, dan diizinkan bagiku. Ketika aku melihat Tuhanku, aku bersujud kepada-Nya, lalu Dia membiarkanku sujud selama yang Dia kehendaki. Kemudian dikatakan kepadaku, ‘Angkatlah kepalamu, berbicaralah, engkau akan didengar; mintalah, engkau akan diberi; mintalah syafa’at, syafa’atmu akan diterima.’
Aku pun memuji Tuhanku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, lalu aku meminta syafa’at, dan Dia menentukan batas bagi mereka yang akan masuk surga. Kemudian aku kembali dan bersujud lagi kepada-Nya, lalu dikatakan kepadaku seperti tadi. Aku pun memuji Tuhanku, lalu meminta syafa’at, dan Dia menentukan batas bagi mereka yang akan masuk surga. Kemudian aku kembali dan bersujud lagi, lalu dikatakan kepadaku seperti tadi, dan aku kembali meminta syafa’at, dan Dia menentukan batas bagi mereka yang akan masuk surga.
Kemudian aku berkata, ‘Wahai Tuhanku, yang tersisa di neraka hanyalah mereka yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an dan wajib baginya kekekalan.’
Nabi ﷺ bersabda: ‘Akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh) dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Kemudian akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji beras. Kemudian akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat debu.’”
(HR. Al-Bukhōry [1] dan HR. Muslim[2])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 7410
[2] HR. Muslim, no: 193
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 112/ 29041447 – 21102025
“LĀ ILĀHA ILLALLŌH” PENGUNDANG SYAFA’AT
عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ، فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ الرَّحْمَنِ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ كَلِيمُ اللهِ، فَيَأْتُونَ مُوسَى، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللهِ وَكَلِمَتُهُ، فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم، فَيَأْتُونِي، فَأَقُولُ: أَنَا لَهَا، فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنُ لِي، وَيُلْهِمُنِي مَحَامِدَ أَحْمَدُهُ بِهَا لَا تَحْضُرُنِي الْآنَ، فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ، وَأَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيُقَالُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ شَعِيرَةٍ مِنْ إِيمَانٍ، فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ، ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ، ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيُقَالُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ أَوْ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ، فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ، ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيَقُولُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ أَدْنَى أَدْنَى أَدْنَى مِثْقَالِ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجْهُ مِنَ النَّارِ، وفي رواية: ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَيَقُولُ: وَعِزَّتِي وَجَلَالِي وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي لَأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.» رواه البخاري
Dari ‘Anas bin Mālik, ia berkata: “Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Pada Hari Kiamat, manusia akan berdesakan satu sama lain. Mereka mendatangi ‘Adam dan berkata, ‘Mohonkanlah syafa’at untuk kami kepada Tuhanmu.’ ‘Adam menjawab, ‘Aku tidak layak untuk itu, tetapi pergilah kepada ‘Ibrohim, karena ia adalah kekasih Allōh.’
Mereka mendatangi ‘Ibrohim, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu, tetapi pergilah kepada Musa, karena ia adalah seorang yang diajak bicara langsung oleh Allōh.’
Mereka mendatangi Musa, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu, tetapi pergilah kepada ‘Isa, karena ia adalah roh Allōh dan kalimat-Nya.’
Mereka mendatangi ‘Isa, tetapi ia juga berkata, ‘Aku tidak layak untuk itu, tetapi pergilah kepada Muhammad ﷺ.’
Lalu mereka mendatangiku (Muhammad ﷺ), dan aku berkata, ‘Aku yang akan melakukannya.’ Aku pun meminta izin kepada Tuhanku, dan diizinkan bagiku. Kemudian Dia mengilhamkan kepadaku pujian-pujian yang tidak aku ketahui sebelumnya. Aku pun memuji-Nya dengan pujian tersebut, lalu aku bersujud kepada-Nya. Kemudian dikatakan, ‘Wahai Muhammad, angkat kepalamu, berbicaralah, engkau akan didengar; mintalah, engkau akan diberi; mintalah syafa’at, syafa’atmu akan diterima.’
Aku berkata, ‘Wahai Tuhanku, umatku, umatku.’
Dikatakan, ‘Pergilah dan keluarkan dari neraka siapa saja yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji gandum.’ Aku pun pergi dan melakukannya.
Kemudian aku kembali dan memuji-Nya dengan pujian yang sama, lalu bersujud kepada-Nya. Dikatakan kepadaku seperti sebelumnya, dan aku kembali berkata, ‘Wahai Tuhanku, umatku, umatku.’
Dikatakan, ‘Pergilah dan keluarkan dari neraka siapa saja yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi atau debu.’ Aku pun pergi dan melakukannya.
Lalu aku kembali yang keempat kalinya dan memuji-Nya dengan pujian yang sama, lalu bersujud kepada-Nya. Dikatakan kepadaku seperti sebelumnya, dan aku berkata, ‘Wahai Tuhanku, izinkan aku memberi syafa’at bagi siapa saja yang pernah mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh).’
Maka Allōh berfirman, ‘Demi Kemuliaan-Ku, Keagungan-Ku, Kebesaran-Ku, dan Keagungan-Ku, Aku akan mengeluarkan dari neraka siapa saja yang telah mengucapkan ‘Lā ilāha illallōh‘.’’”
(HR. Al-Bukhōry [1])
[1] HR. Al-Bukhōry, no: 7510
*******o0o*******
Silsilah: “MENEGUHKAN LĀ ILĀHA ILLALLŌH“
Oleh: Dr. Achmad Rofi’i, Lc.M.M.Pd.
Edisi: 113/ 30041447 – 22102025
RAGAM KALIMAT TAUHID
عن أَبِي هُرَيْرَةَ، وَأَبِي سَعِيدٍ، قال: قال رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ” مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، صَدَّقَهُ رَبُّهُ، فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، وَأَنَا أَكْبَرُ، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ قَالَ: يَقُولُ اللَّهُ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَحْدِي، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، قَالَ اللَّهُ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَحْدِي لَا شَرِيكَ لِي، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، قَالَ اللَّهُ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، لِيَ المُلْكُ وَلِيَ الحَمْدُ، وَإِذَا قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ اللَّهُ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِي، وَكَانَ يَقُولُ: مَنْ قَالَهَا فِي مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّارُ ” رواه الترمذي وابن ماجة
Dari Abu Hurairoh dan Abu Sa’id, mereka berkata bahwa Rosũlullōh ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: ‘‘Lā ilāha illallōh, wallōhu akbar” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, dan Allōh Maha Besar), maka Tuhannya akan membenarkannya dengan berfirman: ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, dan Aku Maha Besar.’ Jika ia mengucapkan: “Lā ilāha illallōh wahdah” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, hanya Dia semata), maka Allōh berfirman: ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, hanya Aku semata.‘ Jika ia mengucapkan: “Lā ilāha illallōh wahdahu lā syarīka lah” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, hanya Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya), maka Allōh berfirman: ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, hanya Aku semata, tiada sekutu bagi-Ku.’ Jika ia mengucapkan: “Lā ilāha illallōh, lahu al-mulku walahu al-ḥamd’ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, milik-Nyalah kerajaan dan bagi-Nya segala pujian), maka Allōh berfirman: ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, milik-Ku lah kerajaan dan bagi-Ku segala pujian.’ Jika ia mengucapkan: “Lā ilāha illallōh, wa lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allōh, dan tiada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allōh), maka Allōh berfirman: ‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, dan tiada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan-Ku.‘“
Nabi ﷺ juga bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkannya saat sakitnya, lalu ia meninggal, maka neraka tidak akan menyentuhnya.”
(HR. At-Tirmidzi[1] dan HR. Ibnu Majah[2])
[1] HR. At-Tirmidzi, no: 3430
[2] HR. Ibnu Majah, no: 3794
*******o0o*******
