Skip to content

Sifat dan Karakter Yahudi

26 July 2010

(Transkrip Ceramah AQI 020209)

SIFAT DAN KARAKTER YAHUDI

Oleh:  Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,

Pada pertemuan lalu kita sudah bahas tentang Sifat dan Karakter Yahudi secara umum dan tela’ah dari beberapa ayat dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh. Maka berikut ini kami tegaskan kembali dikombinasikan dengan Firman Allooh سبحانه وتعالى dalam ayat-ayat yang lain, untuk lebih mengenal lagi tentang siapa dan bagaimana Yahudi, dan di akhir bahasan akan disampaikan dua perkara yang harus disadari oleh kaum muslimin sejak dini, yaitu tentang Rencana Besar (Grand Design) dari orang Yahudi, termasuk juga berbagai upaya yang menjadi media dalam rangka mencapai tujuan mereka.

Kita tilik kembali apa yang menjadi Sifat dan Karakter orang Yahudi.

Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam Surat An Nisaa’ ayat 49 :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا (49

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya suci?  Sebenarnya Allooh mensucikan (membersihkan) siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.”

Maksudnya, mengatakan bahwa diri mereka suci, bersih, dan selain dari mereka itu adalah kotor. “Yunzikkuna” kata dasarnya adalah zakat, artinya suci. Kebalikan suci adalah najis. Kebalikan bersih adalah kotor. Orang-orang Yahudi mengatakan bahwa diri mereka adalah orang-orang yang suci, bersih. Sementara orang-orang selain mereka, mereka menganggapnya najis, kotor.

Padahal ayat berikutnya:

بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Sebenarnya Allooh yang akan mensucikan siapa saja dari hamba-Nya yang berhak disucikan.

Dari ayat tersebut kita mengetahui betapa congkak dan bangga dirinya orang Yahudi atau lupa daratannya mereka, menganggap bahwa mereka lah orang yang suci.

Juga dalam ayat-ayat yang lain dalam Al Qur’an dinyatakan oleh Allooh سبحانه وتعالى bahwa mereka (Yahudi) menyatakan diri mereka adalah “anak-anak Allooh” dan “kekasih-kekasih Allooh” .

Itulah pengakuan mereka, tetapi  pengakuan tersebut ternyata tidak lah seperti yang Allooh beritakan.

Dalam Al Qu’an, Surat Al Baqoroh ayat 80 disebutkan bahwa orang-orang Yahudi mengatakan:

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً

“Api neraka tidak akan menyentuh kita, kecuali hanya beberapa hari saja”.

Padahal “sehari” menurut hitungan Allooh سبحانه وتعالى sama dengan seribu tahun menurut hitungan manusia. Bagaimana bila seseorang disiksa dalam neraka selama seribu tahun. Tidak bisa dibayangkan seperti apa orang tersebut. 

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (80

Ayat berikutnya:

Katakanlah (Ya Muhammad),“Kalian mengatakan bahwa kalian tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari saja”, maka (katakanlah kepada mereka), “Apakah kalian telah mengambil satu perjanjian bahwa kalian akan mendapatkan adzab hanya beberapa hari saja,sehingga Allooh tidak akan menyelisihi janji-Nya?Ataukah kalian hanya semata-mata mengatakan kepada Allooh tentang perkara yang kalian tidak tahu apa-apa tentang itu?” (Surat Al Baqoroh ayat 80)

Ayat tersebut merupakan perintah Allooh سبحانه وتعالى agar Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengatakan (bertanya) kepada orang-orang Yahudi apakah mereka pernah dijanjikan oleh Allooh bahwa mereka tidak akan disiksa api neraka kecuali hanya beberapa hari saja? Pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab, karena pernyataan bahwa hanya beberapa hari saja mereka di neraka itu hanya karangan orang Yahudi saja.

Dari dua ayat  tersebut bisa disimpulkan bahwa orang-orang Yahudi :

  1. Menganggap diri mereka suci, padahal tidak demikian.
  2. Suka memalsukan Kitab (Taurat).

Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam Surat An Nisaa’ ayat 50 :

انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَكَفَى بِهِ إِثْمًا مُبِينًا (50

“Perhatikanlah, betapa kah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allooh. Dan cukup lah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).

Dari ayat tersebut kita ketahui bahwa orang-orang Yahudi telah meng-atas-namakan Allooh. Mereka berdusta. Itulah dosa yang besar. Berdusta dengan mengatas-namakan  Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم adalah dosa yang besar. Bagaimana pula bila berdusta dengan mengatas-namakan Allooh سبحانه وتعالى? Tentu dosa yang sangat besar.

Dalam Surat Aali Imroon ayat 71 :

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (71

“Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu mencampur-adukkan yang haq dengan yang bathil*, dan menyembunyikan kebenaran** padahal kamu mengetahui?

*Yaitu: menutupi firman-firman Allooh yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang dibuat-buat mereka (ahli kitab) sendiri

**Maksudnya: kebenaran tentang kenabian Muhammad صلى الله عليه وسلم yang tersebut dalam Taurat dan Injil

Dari ayat tersebut kita bisa mengetahui bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani suka mencampur-adukkan sesuatu yang Haq dengan sesuatu yang bathil, dan suka menyembunyikan kebenaran. Nanti kita ketahui bagaimana mereka men-syarah Taurat dengan sesuatu yang tidak ada dasarnya dari Rosuul mereka dan dari Allooh سبحانه وتعالى.

Atau mereka menyembunyikan kebenaran, yaitu mereka tahu tentang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebelum beliau lahir. Tetapi setelah mereka mengetahui  lahirnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, mereka mengingkari dan tidak  mau menerima ajaran beliau. Berarti mereka memalsukan kebenaran yang ada pada kitab mereka sendiri.

Dalam Surat Aali Imroon ayat 184, Allooh سبحانه وتعالى berfirman:

فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ (184

“Jika mereka mendustakanmu, maka sesungguhnya rosuul-rosuul sebelum kamu-pun telah didustakan (pula),mereka membawa mu’jizat-mu’jizat yang nyata, Zabur* dan kitab yang memberikan penjelasan yang sempurna**.”

*Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang isinya mengandung hikmah-hikmah

**Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari’at seperti Taurat, Injil dan Zabur

Maksudnya, Allooh berfirman kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم: “Kalau mereka (Yahudi) mendustakanmu, maka kamu tidak usah bersedih hati, karena rosuul-rosuul sebelum kamu juga didustakan, padahal mereka telah membawakan penejelasan-penjelasan dan membawakan kitab yang di dalamnya benar-benar mengandung cahaya (nur), tetapi mereka tetap mendustakan.”

Kadzdzabuuka” artinya mereka mendustakan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, dengan kata lain mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah berdusta, yang disampaikan beliau adalah bukan ajaran Allooh melainkan ajaran Muhammad صلى الله عليه وسلم. Demikian kata orang Yahudi. Mereka menuduh bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang diada-adakan.

Juga rosuul-rosuul sebelumnya yaitu Nabi Isa عليه السلام, Nabi Musa عليه السلام dan nabi-nabi lain sebelumnya juga telah didustakan (dianggap dusta). Padahal yang menjadi umatnya tidak lain adalah Bani Israil.

Oleh karenanya boleh dikatakan bahwa karakter Yahudi Bani Israil antara lain adalah mendustakan para utusan Allooh سبحانه وتعالى. Maka jika ada orang yang mendustakan ajaran Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, mengatakan bahwa itu bukan ajaran Rasulullah, maka sesungguhnya ia telah mengadopsi sikap orang-orang Yahudi.

Berikutnya Surat An Nisaa ayat 51 :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَؤُلَاءِ أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا (51

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab?   Mereka percaya kepada jibt dan thoghut* dan mengatakan kepada orang-orang kafir  (musyrik Mekkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.”

*Jibt dan Thoghut, ialah syaithoon dan apa saja yang disembah selain Allooh سبحانه وتعالى.

Maksudnya, mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan bahwa orang-orang Kafir lebih mendapat hidayah dibandingkan orang beriman. Itu dusta namanya.

Allooh سبحانه وتعالى memberikan Kitab kepada mereka, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka lebih beriman kepada tukang sihir (jibt) dan thoghut dan sejenisnya.  Kemudian mengatakan kepada orang-orang kafir seperti tersebut diatas. Itulah salah satu contoh kedustaan orang-orang Yahudi. Mereka dusta kepada manusia, dusta kepada Allooh سبحانه وتعالى dan terhadap para Rosuul-Nya.

Artinya, Yahudi adalah bangsa yang berani dusta bukan saja kepada manusia, tetapi bahkan mereka berdusta atas-nama Allooh سبحانه وتعالى.

Surat Al Baqoroh ayat 109 :

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (109

“Sebahagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki (yang timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata dari mereka kebenaran. Maka ma’afkan dan biarkanlah mereka, sampai Allooh mendatangkan perintah-Nya*.   Sesungguhnya Allooh Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Maksudnya,  mereka dari kalangan Yahudi dan Nasrani sangat suka (gemar)  jika mereka mampu memurtadkan kalian setelah kalian beriman. Karena mereka itu punya dasar sifat dengki (hasad) dalam diri mereka. Bagi mereka (Yahudi dan Nasrani)  kebenaran menjadi tertutup karena sifat dengkinya, yang ada adalah sifat permusuhan dan menolak kebenaran.

Maka kalian ingat-ingat bahwa penyakit dengki (hasad) bisa membuat hati menjadi tertutup dari melihat kebenaran. Karena seseorang itu tahu tentang kebenaran, tetapi karena dengki lalu ia mengatakan tidak benar. Itulah yang terjadi pada orang-orang Yahudi pada ayat tersebut.

Surat An Nisaa’ ayat 54 :

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا (54

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran  karunia yang Allooh telah berikan kepadanya*?Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”

*Karunia yaitu berupa: kenabian, Al Qur’an dan kemenangan

Yang dimaksud keluarga Ibrahim عليه السلام adalah dari mulai Nabi Ishaq عليه السلام, Nabi Ya’qub عليه السلام dan seterusnya ke bawah. Semuanya adalah keluarga Nabi Ibrahim عليه السلام. Bahwa Allooh سبحانه وتعالى telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Nabi Ibrahim عليه السلام dan juga Allooh سبحانه وتعالى berikan kepada mereka kerajaan yang besar, antara lain adalah kepada Nabi Dawud عليه السلام dan Nabi Sulaiman عليه السلام.

Itu semua adalah bagian dari bukti. Tetapi mereka tetap saja dengki. Seandainya selain dari mereka yang mendapatkan karunia dari Allooh سبحانه وتعالى, maka mereka (Yahudi) itu sangat tidak suka. Mereka sangat iri dan dengki.

Maka siapa saja yang punya watak dengki, hentikanlah, karena dengki adalah watak Yahudi. Dengki adalah penyakit dan menjangkit turun-temurun di kalangan Yahudi Bani Israil. Maka jika Yahudi tidak pernah suka kepada kaum muslimin, itu sudah sejak zaman dahulu.

Lihat Surat Al Baqoroh ayat 79 :

فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ (79

“Maka kecelakaan yang  besar (Neraka Weil) bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya: “Ini dari Allooh”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.Maka kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka akibat dari apa yang ditulisnya dengan tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar (Neraka Weil)  bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.”

Maksudnya, orang-orang Yahudi memalsukan Kitab, sebagaimana disebutkan diawal bahasan ini, bahwa mereka orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nasrani, bahwa orang-orang Yahudi itu menyelewengkan Al Kalaam (Firman Allooh سبحانه وتعالى) dari tempatnya (posisinya) yang semestinya.

Ada beberapa yang patut kita ketahui dari beberapa upaya mereka (Yahudi) dalam menyelewengkan Kitab Taurat, yaitu terdapat dalam Buku (Kitab) yang berjudul: “Khothor Al Yahudiyyah Al ‘Alaamiyyah Wal Masihiyyah” (Bahaya Yahudi dan Kristen Internaional). Dicantumkan didalam buku itu beberapa paragraf, yang memberikan bukti bahwa orang-orang Yahudi telah menulis kitab yang disebut Kitab At Talmuud, yang memuat tafsir dan syarah dari orang-orang Yahudi atas Taurat yang mereka palsukan.

Diantaranya yang terdapat dalam Kitab Talmud itu adalah:

–   “Sesungguhnya Ruh selain orang Yahudi adalah merupakan Ruh-Ruh Syaithoon, bahkan mirip dengan ruh hewan.

Maksudnya, dalam pandangan dan keyakinan orang Yahudi, kita orang muslim ini adalah sama dengan hewan (Perbedaan derajat antara manusia dengan hewan adalah sama dengan perbedaan antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi).

–   “Diperbolehkan untuk orang Yahudi dalam peringatan-peringatan (perhelatan) untuk memakan anjing (daging anjing) tetapi tidak boleh memberi makan kepada anjing selain orang Yahudi.

Maksudnya, orang Yahudi boleh makan daging anjing, tetapi tidak boleh orang Yahudi memberi daging anjing untuk dimakan selain orang-orang Yahudi.  Karena menurut mereka, anjing lebih mulia dibanding manusia selain orang Yahudi. Artinya, kita manusia, selain Yahudi, tidak lebih utama dibandingkan anjing.

–          Orang-orang yang keluar (murtad) dari Yahudi, dianggap babi-babi, najis. Tuhan menciptakan orang-orang selain Yahudi, mereka seperti bentuk manusia agar mereka patut untuk menjadi khodim (budak, pembantu) bagi orang-orang Yahudi, karena mereka diciptakan untuk menghamba kepada Yahudi.

–          Mencuri dari orang selain Yahudi tidak dikategorikan mencuri, tetapi justru bermakna mengembalikan harta kepada kehidupan orang Yahudi, dari selain Yahudi. Mereka (selain Yahudi) adalah milik orang Yahudi, bagaimana pula dengan hartanya.

Maksudnya, bahwa orang-orang selain Yahudi adalah budak dan milik orang Yahudi. Bagaimana pula dengan hartanya, tentu hartanya menjadi milik orang Yahudi. Jadi bila mengambil (mencuri, merampas) harta dari orang-orang selain Yahudi, tidak dikategorikan mencuri.

–          Bunuhlah orang sholih dari kalangan bukan Yahudi dan haroom hukumnya untuk menyelamatkan seorang-pun dari luar orang Yahudi dari kebinasaan.  Sampai-sampai bila melihat orang selain Yahudi yang terperosok ke dalam lubang, tidak boleh ditolong, melainkan harus dipendam (ditimbun) dengan batu.

–          Termasuk bagian dari keadilan adalah:Orang Yahudi harus membunuh orang kafir (selain Yahudi) dengan tangannya. Karena menumpahkan darah orang kafir itu bagian dari pendekatan diri kepada Tuhan (–tuhan mereka–).

Itulah semua pernyataan mereka dalam Kitab Talmud (kitab pegangan orang Yahudi), bahwa mereka mempunyai rencana:  “Setiap Yahudi harus membunuh selain Yahudi (termasuk orang muslim) oleh tangannya.”

Dari Kitab Talmud juga :

–          Orang Yahudi tidak bersalah jika ia menyakiti dan menganiaya harga diri orang selain Yahudi. Karena setiap akad-nikah, selain akad-nikahnya orang Yahudi adalah akad-nikah yang rusak (tidak sah). Karena wanita selain Yahudi terhitung hewan ternak (bahiimah), sedangkan akad-nikah adalah tidak ada di kalangan hewan.

–          Sesungguhnya berzina dengan selain Yahudi, baik laki-laki maupun perem-puan, maka tidak ada hukuman bagi mereka. Karena orang-orang selain Yahudi adalah turunan hewan.

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,

Merinding bulu kuduk kita mendengar ajaran mereka yang dimuat dalam Kitab Talmud, yaitu kitab Taurat yang merupakan firman Allooh سبحانه وتعالى disarah (dijelaskan, diubah) menjadi seperti tersebut diatas. Apakah patut bagi orang-orang yang punya nurani, punya hati, dan punya keyakinan dan punya akal untuk berpikir apakah mungkin Allooh سبحانه وتعالى mengajarkan seperti  itu?

Itulah diantara kepalsuan-kepalsuan orang-orang Yahudi  terhadap Kitab yang berasal dari Allooh, yang bernama Kitab Taurat yang oleh mereka disebut Kitab Talmud.

Dalam AlQur’an Surat Al Baqoroh ayat 92 :

وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92

“Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu (kepada Bani Israil), membawa kitab-kitab kebenaran (mu’jizat) kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sesembahan) sesudah kepergiannya, dan sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang dzolim.

Maksudnya, Nabi Musa datang kepada Bani Israil menyeru dan mengajak agar mereka bertauhid, meng-Esakan Allah, dan hanya beribadah dan menghamba kepada Allooh سبحانه وتعالى semata, tetapi justru mereka  (Bani Israil – Yahudi) mengadakan penyelewengan dengan cara  menjadikan anak sapi sebagai sesembahan.

Catatan:  Di Jawa-Tengah pun ada beberapa kelompok orang yang mengkeramatkan kerbau, (misalnya: kerbau di Keraton Solo), katanya kerbau itu bisa memberikan berkah kepada mereka. Yang demikian ini tidak boleh karena itu bagian dari ke-syirikan (musyrik). Tidak boleh ada orang yang mengaku umat Muhammad Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم membenarkan keyakinan seperti itu, karena itu termasuk perkara yanag sesat.

Surat Al Baqoroh ayat 96 :

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ (96

Dan sungguh kamu akan mendapati mereka (Yahudi – Bani Israil), manusia yang paling tamak kepada kehidupan dunia (rakus akan harta), bahkan (lebih tamak) daripada orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari adzab. Dan Allooh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Hubbuddun-yaa (cinta dunia, cinta harta) adalah ciri khas orang-orang Yahudi. Dan ingin panjang umur adalah tasyabbuh bil Yahuud (menyerupai orang Yahudi). Oleh karena itu kaum muslimin jangan sampai meniru yang demikian itu.

Dalam ayat yang lain Allooh سبحانه وتعالى berfirman :

“Orang-orang yang bakhil (kikir) bukan saja mereka bakhil kepada diri mereka sendiri (Yahudi-Bani Israil), tetapi mereka mengajak dan menyuruh orang lain agar bakhil. Dan kemudian menyembunyikan apa yang Allooh turunkan kepada mereka.

Intinya, kita mendapat berita bahwa orang Yahudi adalah orang yang bakhil (kikir, pelit), juga mereka mengajak orang lain untuk bakhil. Oleh karena itu bakhil adalah merupakan salah satu karakter orang Yahudi. Jadi jangan lah sampai kita meniru mereka.

Surat Aali Imroon ayat 77 :

إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (77

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya dengan) Allooh dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapatkan bahagian (pahala) di akhirat dan Allooh tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada Hari Kiamat, dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka adzab (siksa) yang pedih.

Itu adalah berita dari Allooh bahwa orang-orang Yahudi itu tidak akan mendapatkan balasan atau pahala kebajikan apa pun di akhirat. Allooh سبحانه وتعالى tidak akan berbicara dengan mereka dan tidak akan melirik (melihat) kepada mereka. Allooh tidak akan membersihkan dosa mereka, bahkan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih, karena mereka telah memperjual-belikan sumpah dan kesepakatan mereka dengan Allooh dengan harga yang sangat murah (sedikit).

Yahudi itu terbiasa dengan ingkar janji. Jangankan dengan manusia, janji dengan Allooh سبحانه وتعالى saja mereka ingkari. Oleh karena itu tunggulah saatnya, dan boleh anda ingat-ingat bahwa orang Israel sekarang gencatan senjata dengan Falistin (Palestina), tetapi tidak mustahil besok atau lusa mereka akan mulai kembali untuk menyerang, menghabisi Palestina, karena sesungguhnya mereka telah merancang fase negara dan kekuasaan pemerintahan Israel, untuk tahap pertama yaitu menguasai antara Sungai Nil (Mesir) dan Sungai Eufrat (Irak). Selama itu belum tercapai, maka negara Yahudi untuk fase pertama belum tercapai. Maka mereka masih tetap berusaha terus.

Oleh karena itu tunggu “tanggal mainnya”, sejarah membuktikan bahwa Yahudi itu dahulunya tidak punya negara, kemudian mereka mempunyai secuil wilayah dengan pemaksaan dari PBB, lalu melebar setiap hari membuat kasus untuk mengambil sejengkal demi sejengkal tanah yang menjadi milik kaum muslimin di Palestina.

Itu menjadi salah satu bukti bahwa mereka orang-orang Yahudi mengingkari janji. Semua perjanjian pasti dilanggarnya, karena memang tabi’at mereka adalah menging-kari janji.

Surat Al Maa-idah ayat 13 :

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (13

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya,Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Firman Allooh) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan lah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allooh menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Hati mereka (Yahudi-Bani Israil) keras seperti batu, sulit untuk diajak mengerti, sulit untuk diajak memahami, sulit untuk diajak mendapatkan kebenaran apa saja yang berasal dari Allooh dan Rosuul-Nya, karena hati mereka sudah ditutup oleh Allooh سبحانه وتعالى, kecuali beberapa orang saja yang jumlahnya sedikit diantara mereka.

Maka kalau kita lihat sampai sekarang, orang-orang Yahudi itu suka melanggar kesepakatan dan memanipulasi wahyu, seperti sudah dijelaskan dalam ayat-ayat diatas.

Surat An Nisaa’ ayat 153 :

يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَنْ ذَلِكَ وَآتَيْنَا مُوسَى سُلْطَانًا مُبِينًا (153

“Orang-orang Ahli Kitab (Yahudi) meminta kepadamu (Muhammad), agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa (dahulu) yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: “Perlihatkan lah Allooh kepada kami dengan nyata”, maka mereka disambar petir karena ke-dzolimannya. Kemudian mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, namun demikian Kami maafkan (mereka), dan telah Kami beri kepada Musa kekuasaan yang nyata”

Maksudnya, kamu jangan merasa aneh atas tuntutan mereka untuk menurunkan suatu Kitab dari langit kepada mereka, karena mereka dahulu juga pernah meminta kepada Nabi Musa  عليه السلام yang lebih besar dari permintaan itu, yaitu supaya bisa melihat Allooh dengan nyata. Jadi pada dasarnya karakter orang Yahudi itu congkak, yaitu mereka ingin supaya Allooh didatangkan. Itu bentuk kecongkakan mereka.

Atau dalam Hadits, orang Yahudi bila mengucapakan salam kepada Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bukan dengan ucapan “Assalamu’alaikum”, tetapi mereka mengucapkan: “Assamu ‘alaikum” (Semoga Allooh membinasakan kamu, wahai Muhammad). Orang-orang Yahudi itu tidak punya sopan-santun, bahkan mereka itu mempunyai sifat congkak.

Orang Yahudi juga suka ngeyel, tidak cukup dengan satu-dua jawaban, tetapi terus-menerus mengajak jidal (berdebat), mengikuti hawa-nafsunya dan ingin merasakan kepuasan dari jidal-nya itu. Bukan berdebat dengan tujuan untuk mencari kebenaran, melainkan adalah untuk mencari kepuasan saja. Yang demikian itu bisa kita lihat dalam Surat Al Baqoroh ayat 67 – 71, yaitu kasus Sapi Betina (Al Baqoroh).

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ (61) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (63) ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (64) وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (65) فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (66) وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (67) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ (68) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ (69) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ (70) قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَا شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ (71

61. “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkan lah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta”. Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allooh. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allooh dan membunuh para Nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu, karena mereka durhaka dan melampaui batas.

62. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabi’in (– umat sebelum Nabi Muhammad, yang mengetahui adanya Tuhan Yang Maha Esa–); siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allooh dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.

63. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) diatasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada didalamnya agar kamu bertaqwa.”

64. Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allooh dan rahmat-Nya padamu, pasti lah kamu termasuk orang yang merugi.

65. Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran diantara kamu pada hari Sabat (– hari Sabtu, hari khusus bagi orang Yahudi untuk beribadah –), lalu Kami katakana kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

66. Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

67. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allooh memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina,” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allooh agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.”

68. Mereka berkata, “Mohonkan lah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allooh) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”

69. Mereka berkata, “Mohonkan lah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allooh) berfirman, bahwa (sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”

70. Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. (Karena) sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allooh menghendaki, niscaya kami mendapat petunjuk.

71. Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allooh) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat dan tanpa belang,” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan perintah itu.”

Orang-orang Yahudi Bani Israil itu kerjanya hanya merusak bumi.

Lihat dalam Surat Al Isroo’ ayat 4 :

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (4

“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:“Sesungguhnya kamu (Yahudi – Bani Israil) akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu (Yahudi – Bani Israil) akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.

Surat Aali Imroon ayat 75 :

وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لَا يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَلَيْنَا فِي الْأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (75

“Diantara Ahli Kitab (Yahudi Bani Israil) ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia akan mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada pula diantara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya.Yang demikian itu disebabkan mereka berkata:“Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang yang ummi”.Mereka berkata dusta terhadap Allooh, padahal mereka mengetahui.

Orang-orang selain Yahudi mereka sebut “Ummi” (buta huruf). Itu adalah penjelasan didalam Al Qur’an. Tetapi didalam Talmud bahkan disebutkan dengan yang lebih kasar lagi, bahwa manusia selain Yahudi adalah “Ruh dari syaithoon yang jahat atau ruh dari hewan”.

Surat Al Maa’idah ayat 82 :

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (82

Sungguh akan kamu dapati (temui) orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sungguh akan kamu dapati orang-orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani”.Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Ayat tersebut merupakan berita dari Allooh سبحانه وتعالى, bukan dari surat kabar atau internet, oleh karena itu kita harus waspada dan hati-hati. Bahkan patut untuk ber-su’udzon terhadap orang-orang Yahudi, karena mereka bertekad buruk, tidak ada yang positif.

Memang sudah ada Grand-Design (Rencana Besar) besar dari orang-orang Yahudi di dunia, yakni:

  1. Meng-eksis-kan kedaulatan negara Yahudi di Israel, dengan jalan apa pun. Maka bisa ditelusuri dalam sejarah bahwa setiap presiden Amerika Serikat selalu mempunyai keberpihakan yang nyata terhadap Israel. Semuanya itu dalam rangka agar pemerintahan Yahudi Israel menjadi eksis, menjadi berkuasa dan diakui oleh dunia. Padahal mereka dahulunya tidak bertanah air, seperti yang Allooh firmankan.
  1. Ingin menguasai dunia, karena mereka berkeyakinan bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan. Maka mereka berusaha, agar semua makhluk manusia selain mereka, menjadi khodim (pembantu) bagi bangsa Yahudi.
  1. Target mereka adalah: Memusnahkan Islam dan kaum muslimin.

Demikianlah target dan visi dari gerakan Yahudi internasional, maka yang bisa menjadi jembatan atau media, agar mereka bisa mencapai target tersebut adalah:

1. Menggunakan kekerasan dan teror dalam menguasai dunia.

Maka bila ada kegiatan teror, sebetulnya yang teroris adalah Yahudi, bukan kaum muslimin. Sayangnya, kaum muslimin kurang punya andil dalam hal mass-media. Bahkan bila kaum muslimin membutuhkan berita, maka rujukannya adalah dari kantor berita seperti: CNN, BBC, Reuter, UPI, yang semuanya adalah kepunyaan Yahudi.

Maka wajar bila persepsi kaum muslimin terbangun berdasarkan berita yang mereka terima, padahal berita yang mereka terima itu bukan berasal dari Al Qur’an dan A Sunnah, melainkan berasal dari musuh mereka, yaitu Yahudi dan Nasrani.

Betapa sesatnya bila kaum muslimin menerima berita yang datang dari musuh mereka lalu menelan berita itu begitu saja tanpa filter (saringan).

Jangankan berita dari orang kafir, sedangkan berita dari orang muslim tetapi  fasik saja, seorang muslim itu tidak boleh menerimanya. Allooh سبحانه وتعالى berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasik janganlah kalian terima, sebelum kalian mengecek kebenarannya”. (QS Al Hujuroot  ayat 6)

Maka setiap ada berita apa saja yang berkenaan dengan Islam atau berkenaan dengan kaum muslimin, sudah seharusnya kita punya filter, jangan langsung diterima, jangan langsung percaya bila berita itu berasal dari orang kafir.

Contoh: Yang sebetulnya teroris adalah mereka kaum kafir. Tetapi karena dengan gencarnya diberitakan bahwa muslim itu adalah sumber teroris, maka seolah-olah kaum muslimin yang menjadi teroris. Maka kita harus bisa memisah dan memilah, karena Islam tidak pernah mengajarkan teror.

2.  Mereka Yahudi selalu berusaha untuk memecah belah dan perang lokal.

Yaitu bagaimana caranya agar satu komunitas dengan komunitas yang lain menjadi pecah, berperang satu sama lain, agar mereka (Yahudi) bisa mulus berjalan dengan ideologinya, sementara itu kaum muslimin dibuat sibuk dengan berperang melawan saudaranya sendiri. Maka berhati-hatilah, jangan lengah (lalai), karena itu misi orang Yahudi. Kita jangan mau dipecah-belah atau diadu-domba.

3.  Membuat kekacauan dalam berbagai sisi, terutama dibidang moral.

Misalnya mereka membuat CD porno atau Majalah porno, dan sejenisnya atau dengan pengedaran narkoba dan sebagainya. Dibuatlah tatanan hidup ini menjadi kacau, sehingga setiap hari berganti-ganti berita, dari berita yang satu ke berita yang lain, sehingga masyarakat dibuat sibuk memikirkannya, sehingga ketika masyarakat sibuk itu, mereka menjadi lalai, lalu dengan tenang mereka (Yahudi) masuk untuk mencapai tujuannya. Harap berhati-hati. Semuanya itu adalah tipu-daya Yahudi, jangan mudah kita dikacaukan. Jangan mengikuti hawa-nafsu.

Yang mengajarkan a-moral bukanlah Islam. Sama sekali tidak. Islam itu mengajarkan  dari mulai menundukkan pandangan  sampai hormat kepada orang. Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam sebuah Hadits shohiih bersabda:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, agar mereka menundukkan pandangan mereka”. (QS An Nuur ayat 30).

Karena manusia itu menaksir sesuatu atas dasar apa yang dilihatnya. Dan Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam AlQur’an :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya”. (QS An Nuur ayat 31).

Jadi laki-laki beriman disuruh menundukkan pandangannya, juga wanita beriman itu disuruh menudukkan pandangannya. Kalau yang terjadi sebaliknya, antara laki-laki dan perempuan saling memandang, maka yang terjadi adalah seperti zaman sekarang ini. Ada pacaran, kawin percobaan, ada gay, ada lesbian, perzinahan, dan kemaksiatan lainnya.

Semua itu adalah diluar ajaran Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم. Islam mengajarkan moral yang tinggi, sementara Yahudi menghalalkan segala cara. Mengajarkan kumpul kebo, kawin percobaan, dan seterusnya, yang semuanya itu merusak tatanan kaum muslimin.

4. Yahudi menggunakan mass-media untuk meraih kekuasaan.

Mereka itu jumlahnya sedikit, tetapi mereka kaya harta. Maka mereka berusaha menguasai opini agar massa terpengaruh. Perang sekarang ini bukan hanya dengan militer saja, tetapi perang media-massa. Kalau kaum muslimin tidak waspada, maka mereka akan terkena “virus informasi” , lalu mereka tidak sadar bahwa mereka telah dibangun oleh suatu persepsi dan asumsi yang jauh dari kebenaran Islam yang sesungguhnya.

5. Yahudi menguasai perekonomian dunia.

Itu adalah target mereka. Bagaimana caranya agar bisa menggoyang dunia dengan berbagai kebijaksanaan perekonomiannya. Maka hendaknya disadari, sehingga  kaum  muslimin bukan memainkan peranan, tetapi bahkan dipermainkan.

6.  Menebar paham sesat dan menyesatkan.

Misalnya menyebarkan ajaran pluralisme, sekulerisme,  termasuk ajaran yang muncul akhir-akhir ini yang dimodali oleh mereka. Sengaja dimunculkan lah pemahaman-pemahaman yang salah untuk kemudian mengalihkan konsentrasi kaum muslimin.  Sementara mereka mencari setiap kelemahan kaum muslimin, untuk dijadikan celah atau peluang bagi mereka. Kalau kaum muslimin mudah dipermainkan, misalnya juga akhir-akhir ini di Indonesia muncul paham Islam Liberal (JIL), ada Neo-Mu’tazilah, ajaran pluralisme, dan sejenisnya yang dari Barat, maka jangan merasa aneh karena itu bagian dari panah Yahudi menancapkan misinya di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

7.  Menjadikan negara-negara Kristen dan Komunis sebagai tunggangan kekuasaan mereka.

Mereka sadar atau tidak, tetapi sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang Yahudi itu pindahan dari Uni Sovyet (Komunis), dan pindahan dari Amerika dan negara Barat (Kristen). Demikian bukti yang tidak bisa diingkari, bahwa sesungguhnya yang “membesarkan” atau dijadikan kendaraan untuk membesarkan Yahudi Internasional adalah juga Kristen dan Komunis.

Itulah beberapa referensi apa yang menjadi sasaran atau aktivitas serta pekerjaan keseharian orang-orang Yahudi. Tinggal sekarang kaum muslimin berpikir, selalu sadar dan tidak kemudian tutup-mata saja, karena sesungguhnya kaum muslimin masuk dalam target (incaran) Yahudi. Maka waspadalah.

Ada tertulis dalam buku Al Yahudiyyah Al ‘Alaamiyyah (Yahudi Internasional), bahwa salah seorang pembesar dari kalangan Yahudi bernama Zeif Ghoryambarij, ia adalah tokoh Yahudi Internasional yang mengatakan:

“Sesungguhnya ketinggian derajat Yahudi diatas umat-umat selain mereka, adalah memungkinkan keberhasilan dalam misi-misi mereka. Yaitu berbentuk kontrol yang ketat secara sejarah terhadap dunia. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang dipilih oleh Pencipta Alam. Yahudi adalah menjadi penentu mana yang buruk dan mana yang baik. Jalan yang mana yang harus ditempuh oleh kemanusiaan, yang menetapkan adalah Yahudi. Aturan ini adalah aturan yang pasti yang dibawa oleh Taurat, bukan sekedar filsafat atau pemikiran agama”.

Demikian mendalamnya mereka meyakini bahwa orang Yahudi yang harus menjadi bangsa pilihan, dan semua umat selain Yahudi harus menjadi khodim (pembantu)  budak bagi mereka orang-orang Yahudi.

Oleh karena itu, dengan penjelasan-penjelasan tersebut di atas kita menjadi paham dan selalu ingat bahwa berdasarkan berita Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya, juga berdasarkan apa yang telah mereka ungkapkan dan sejarah telah membuktikan  bahwa Yahudi itu adalah bangsa yang ingin merusak dan menguasai dunia dengan cara yang tidak benar. Bahkan mereka berani melawan dan memusuhi Allooh سبحانه وتعالى.

Tanya-Jawab

Pertanyaan :

Dalam pertemuan pengajian sebelum ini terungkap atas jawaban pertanyaan tentang kelompok Hamas di Palestina yang berbau Syi’ah, serta Hisbullooh yang juga Syi’ah,  mereka lah yang paling gigih melawan Yahudi Israel. Lalu bagaimana tanggapan kita atas konflik yang terjadi di Palestina?

Jawaban:

Benar, siapakah sebetulnya yang disebut Hamas (di Palestina) dan Hisbullooh (di Libanon). Inilah sebenarnya yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kaum muslimin, terutama kaum muslimin yang berdekatan dengan Palestina. Apakah itu Liga Arab atau orang-orang yang di sekitar wilayah Teluk, Timur-Tengah, karena mereka itu tetangganya. Kalau disebut Arab, mereka sama-sama Arab. Yang kalau dari sisi Hukum , mereka terkena Fardhu ‘Ain untuk membela Palestina, dibanding orang-orang yang bukan Arab.

Seharusnya orang-orang Arab di sekitarnya itu hendaknya bangkit dan bersatu membantu palestina. Jangan hanya membuka perbatasan dengan Gaza saja, Mesir itu takut. Sampai-sampai orang-orang Palestina yang akan melarikan diri karena hendak dibunuhi oleh Yahudi Israel yang sangat bengis itu ketika sampai di perbatasan Mesir, perbatasannya ditutup oleh Mesir, mereka tidak diberi kesempatan untuk menyelamatkan diri. Padahal Mesir adalah negara muslimin.

Bahkan ketika mereka mengadakan pertemuan antara negara-negara Arab, ada diantaranya yang mengatakan: “Kami tidak bersedia untuk membantu Palestina”. Juga kita lihat di internet, yang memberitakan bahwa salah seorang Syaikh di Saudi Arabia yang  menganjurkan seorang muslim (Ahlus Sunnah) pergi ke Palestina untuk ikut membela negara dan tanah yang suci (Masjidil Aqsha), malah beliau itu sekarang ditangkap oleh pemerintah Saudi. Setelah gencatan senjata oleh Israel, baru lah beliau diberi uang satu milyar dollar.

Padahal seharusnya tanah Palestina dan Masjidil Aqsho itu dibela dan tetap eksis. Moralitas dan motivasi yang demikian itu yang sekarang  masih ghoib (tidak ada) dari kalangan kaum muslimin. Itulah PR bagi kita semua kaum muslimin.

Bahkan bisa jadi bila Palestina dikuasai oleh Syi’ah, akan menjadi kufur lagi di sana.  Karena Syi’ah yang terdahulu, yang meng-kafirkan para sahabat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dan mengatakan bahwa Al Qur’an itu kurang lengkap dsbnya, mereka juga sama kufarnya.

Agar tidak seperti itu, maka kita kaum muslimin jangan hanya menjadi penonton, marilah kita membantu, apa yang bisa kita perankan. Jangan akhirnya ini hanya sekedar menjadi wacana saja. Setiap kita minimal berfikir dan secara bersama-sama minimal kita merasa gelisah tentang permasahan ini. Karena semua itu harus difikirkan oleh kaum muslimin.

Pertanyaan:

  1. Sehubungan dengan point 5, yaitu Yahudi menguasai perekonomian dunia, adalah fakta produk-produk mereka sudah mengusai dunia. Dan saat ini sebagian saudara-saudara muslim di Indonesia dan di luar negeri melakukan gerakan boikot atas produk-produk dari perusahaan-perusahaan yang diindikasikan memberi kontribusi yang nyata kepada Israel. Pertanyaannya, bagaimana tinjauan Syar’i atas gerakan boikot itu?
  1. Orang-orang dari golongan liberalis atau pluralis sering men-cap kepada kaum muslimin Ahlus Sunnah sebagai “sok suci”. Pertanyaannya: Predikat “suci” itu menunjuk kepada hasil ataukah kepada prosesnya? Bolehkah kita menyematkan predikat “suci” itu kepada orang atau lembaga, tempat atau kepada diri sendiri?

Jawaban:

  1. Sudah kami khutbahkan dua kali apa yang ditanyakan diatas. Firman Allooh سبحانه وتعالى:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ

“Wahai orang yang beriman jangan kamu jadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali-wali (penolong)”. (QS Al Maa’idah ayat 51)

Jika kita sudah dilarang agar tidak menjadikan mereka sebagai penolong,  apalagi mereka menjadikan madhorot bagi kita kaum muslimin, maka seharusnya kaum muslimin menghentikan kontribusi apa saja yang tidak mustahil akan memberikan dampak negatif  terhadap tatanan kehidupan kaum muslimin.  Di Saudi sendiri banyak produk-produk Israel yang dipakai setiap hari oleh masyarakat. Kalau mereka disuruh memboikot sudah sulit. Oleh karena itu seharusnya kaum muslimin membangun satu kemandirian, misalnya sesama muslim bergabung, dari pada memberi kemakmuran bagi orang-orang yang apabila mendapat untung akan dipakai guna membiayai kerusakan kaum muslimin.

  1. Predikat “suci”, yang menjadi koridornya adalah ada tiga: Suci dari motivasi, Suci dalam proses dan Suci dalam target. Motivasinya harus tulus karena Allooh سبحانه وتعالى, sesuai dengan Syari’at Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم.  Prosesnya ketika kita melakukan aktivitas janganlah meng-halal-kan segala cara. Harus sesuai pula dengan Syari’at. Sesuatu yang Bid’ah, yang  haram dan yang syubhat harus kita jauhkan. Targetnya harus suci juga untuk dijadikan pendekatan-diri kita kepada Allooh سبحانه وتعالى, dan menjadikan semua manusia dekat kepada-Nya. Itulah yang dimaksud predikat Suci.

Kita tidak boleh menyematkan predikat “suci” pada lembaga atau orang atau pada diri kita. Karena Allooh سبحانه وتعالى melarangnya, firman-Nya: “Jangan kalian sucikan diri kalian”, misalnya dengan mengatakan aku ini orang bertaqwa, aku paling berilmu, paling beribadah dstnya, tidak boleh. Yang melakukannya adalah berdosa.

Memang ada yang disebut Tazkiyah (rekomendasi). Karena Allooh سبحانه وتعالى melarang “Jangan kamu men-sucikan diri kalian”, maka hukum asal memberikan rekomendasi kepada seseorang dengan semacam itu hukumnya haram.

Kata para ‘Ulama: “Boleh, jika sangat diperlukan dan sesuai dengan kaidah.” Misalnya ada seorang teman yang rajin beribadah di masjid, sholat selalu berjamaah, membaca Al Qur’an, tetapi ia pengangguran. Ia ingin sekali bekerja, tetapi meminta surat keterangan (rekomendasi) kepada kita, maka hendaknya kita berikan rekomendasi itu sesuai yang kita lihat, bahwa ia orang baik-baik, rajin beribadah dstnya. Dan itu disebut memberikan Asy Syafa’ah (pertolongan) kepada sesama muslim. Tetapi memberikan Tazkiyah kepada orang yang kita tidak begitu mengenalnya, maka hukumnya haroom. Tidak boleh memberikan predikat suci kepada orang atau lembaga.

Pertanyaan:

Apakah yang dimaksud dengan Tembok Ratapan orang-orang Yahudi?

Jawaban:

Tembok Ratapan yang dimaksud adalah tempat orang Yahudi berdo’a. Di dekat Masjidil Aqsho ada sebuah dinding (tembok) yang dipakai (diyakini) oleh orang-orang Yahudi, bahwa bila mereka berdoa di dekat dinding itu doanya terkabul.

Mereka di situ berdo’a sambil meratap dan menangis agar do’anya dikabulkan oleh tuhannya. Mereka berdoa disitu sambil menggoyang-goyangkan kepala.

Dan banyak dari kaum muslimin yang ketika berdzikir, melakukannya sambil menggoyang-goyangkan kepala, sambil menggeleng-gelengkan kepala seperti Yahudi yang sedang berdo’a. Itu dilarang. Karena Tasyabbuh (menyerupai) kaum Yahudi itu dilarang. Kita hendaknya melakukan Tasyfiyah (membersihkan) segala sesuatu yang bukan dari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم.

Sekian bahasan untuk kali ini mudah-mudahan bermanfaat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jakarta, Senin malam, 7 Shafar 1430 H – 2 Februari 2009

No comments yet

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: