Skip to content

Beberapa Catatan Tentang Yahudi di Indonesia

7 June 2010

BEBERAPA CATATAN TENTANG YAHUDI DI INDONESIA

Baca, Simak, Renungkan dan waspadalah


Catatan Pertama :
BANGSA YAHUDI TELAH MATI

Menurut Francis Fukuyaman dan Samuel Huntington:
Bangsa Israel sudah punah karena hukum alam; bahwa sebuah bangsa lahir ibarat seorang bayi, yang tumbuh remaja, kemudian dewasa, jaya, menjadi tua, kemudian mati. Sejarah Bangsa Israel sudah selesai ketika mereka dibantai oleh Titus, Vespanisus, dan Adrian dari Kekaisaran Romawi. Tapi, catatan hitam tentang Bangsa Yahudi masih berlangsung hingga saat ini. Klaim tentang bangsa pilihan Tuhan, justeru merupakan awal dari kehancuran mereka. Padahal istilah ‘bangsa pilihan’ itu hanya berlaku dulu, pasa masa Musa a.s., ketika Bangsa Israel selalu ditindas. Tuhan memilih mereka, karena ingin memulihkan mental mereka sebagai manusia biasa setelah lama hidup dalam perbudakan. Baca (YAHUDI, CATATAN HITAM SEJARAH Oleh: Mahir Ahmad Agha)

Catatan Kedua :
TALMUUD SEBUAH “BUKU HITAM” ISRAEL
YANG PALING BERBAHAYA BAGI MANUSIA DAN KEMANUSIAAN

Joseph Barcley ( Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang kebudayaan Ibrani dan kajian tentang Talmud ) berkata :
“…. Sebagian teks yang ada dalam Talmud adalah ekstrim, sebagiannya lagi menjijikkan, dan sebagiannya lagi berisi kekufuran….”
Pantas kalau banyak penguasa negara (Raja dan Kaisar) dan penguasa agama (Paus) di Eropa mengharamkan beredarnya kitab ini (Lihat TALMUD, Kitab Hitam Yahudi yang Menggemparkan karya Prof. Dr. Muhammad asy-Syarqawi (Dosen Filsafat Islam & Perbandingan Agama, Fakultas Darul ‘Ulum, Universitas
Cairo, Mesir)

Catatan Ketiga :
Anggaran Dasar Jewiah Community in Indonesia, yang didirikan pada 14 Juni 1954, Tertera :

“…. Membela kepentingan-kepentingan Yahudi dalam arti seluas-luasnya untuk kepentingan anggota-anggotanya…”
“… Memelihara serta memupuk kehidupan kaum Yahudi dalam lapangan agama, sosial dan kebudayaan Indonesia…”
“… Memberikan nasehat dan tunjangan kepada orang-orang Yahudi yang berkediaman di Indonesia, dan kebutuhannya…”

Catatan Keempat :
Dalam buku : Jend. Purn. Soemitro dalam memoirnya, Soemitro dari Pangdam Mulawarman Sampai Pangkopkamtib, hal. 250-251 :

“… Mossad, katanya, telah menganggap pilihan yang bagus, dan intelijen Israel membuka perwakilannya di Jakarta dengan ‘berwajah dagang’. Indonesia mengirimkan tenaganya ke Israel untuk mendapatkan pelatihan disana…
… Saya sendiri tidak pernah punya hubungan langsung dengan pihak Israel, tidak pernah. Paling-paling, saya ingat, saya pernah datang ke Jalan Tosari (kalau tidak salah) memenuhi undangan mata rantai Israel yang ada di Jakarta
…”

Sumber : FAKTA & DATA YAHUDI DI INDONESIA Oleh: Ridwan Saidi & Rizki Ridyasmara

Catatan kelima :
FAKTA SEJARAH TENTANG YAHUDI DI INDONESIA

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan tempat peribadatan kaum Yahudi:
Dalam buku “Menteng Kota Taman Pertama di Indonesia” karangan Adolf Hueken, SJ, disebutkan, awalnya gedung yang kini berperan penting merencanakan pembangunan Indonesia itu adalah bekas loge-gebouw, tempat pertemuan para vrijmetselaar.
Loge-gebouw atau rumah arloji sendiri adalah sebuah sinagog, tempat peribadatan kaum Yahudi. Dulu, kaum Yahudi memakainya untuk tempat “sembahyang” atau “ngeningkan cipta” kepada Tuhan. Karena tempat itu sering dipergunakan untuk memanggil-manggil roh halus, maka masyarakat Indonesia sering menyebut loge sebagai rumah setan.
Sementara Vrijmetselarij adalah organisasi bentukan Zionis-Yahudi di Indonesia (Dulu Hindia Belanda). Ridwan Saidi dalam bukunya “Fakta dan Data Yahudi di Indonesia” menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loge.

Jalan Medan Merdeka Barat dan yahudi di Indonesia: Satu per satu bukti kuatnya jejak Zionis-Yahudi di Indonesia bermunculan. Jejak mereka juga nampak di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat dengan berbagai gedung pencakar langitnya. Menurut Ridwan Saidi, semasa kolonial Belanda, Jalan Medan Merdeka Barat bernama Jalan Blavatsky Boulevard. Nama Blavatsky Boulevard sendiri tentu ada asal-usulnya. Pemerintah kolonial Belanda mengambil nama Blavatsky Boulevard dari nama Helena Blavatsky, seorang tokoh Zionis-Yahudi asal Rusia yang giat mendukung gerakan Freemasonry.

http://www.mail-archive.com/wanitamuslimah@yahoogroups.com/msg16481.html

Catatan Keenam :
KEBANGKITAN FREEMASON & ZIONIS DI INDONESIA

Penulis menguak kesungguhan kaum Masonik merangkai strategi dan merajut tatanan dunia baru melalui cara-cara halus dan kasar untuk menenggelamkan pengaruh agama-agama. Setelah membuka sejarah gerakan Freemasonry, penulis buku ini mengajak kita membuka mata pada pengaruh buruk gerakan ini di Indonesia, khususnya bagi umat Islam. Sejarah sudah bicara, umat jangan ternganga dan tinggal diam menanti runtuhnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita. Buku ini mampu menggugah semangat jihad untuk membentengi umat Islam dari bahaya kaum pluralis dan liberalis yang mulai unjuk gigi di Indonesia.”
(SURYA MADYA, Koordinator Kajian Zionisme Internasional).

Freemason. Kata ini mungkin asing bagi umat Islam Indonesia. Apalagi mengenal Freemason sebagai organisasi Yahudi Internasional yang mendorong kebebasan agama. Buku ini, perlu dan harus dibaca oleh umat Islam, jika tak ingin terperangkap dalam tipu muslihat yang menyesatkan kaum Yahudi yang tidak akan pernah berhenti berusaha menghancurkan Islam.” (ASWIN JUSAR, Pemimpin Redaksi Majalah Sabili)

Buku ini benar-benar sudah ‘mengganggu’ ketenangan kita dalam ber-Islam. Jangan-jangan kita sudah jadi seorang Mason tanpa menyadarinya.”
(RIZKI RIDYASMARA, Penulis buku Kights Templar, Knight of Christ).

Sumber :
KEBANGKITAN FREEMASON & ZIONIS DI INDONESIA Dibalik Kerusakan Agama-Agama oleh : Herry Nurdi

Catatan Ketujuh :
JEJAK FREEMASON & ZIONIS DI INDONESIA

HERMAN Y. IBRAHIM (Pengamat Intelijen):
Konsep zionis selalu bersifat elitis. Orang-orang pintar, kaya, dan mereka yang berpengaruh harus dikendalikan. Buku ini bisa menjadi bahan bacaan di kalangan elit sebagai kontra opini dari pemikiran dan informasi yang sudah berkembang. Buku ini sangat monumental, sebuah buku yang memberikan kisah tentang latar belakang semua kejadian sekarang ini, khususnya yang terjadi pada umat Islam dan bangsa Indonesia. Buku ini sangat bermanfaat.”

ALWI ALATAS (Penyunting buku terjemahan ‘We are Wolves’, yaitu ‘Protokol of the Learned Elders of Zion’):
Sebuah pemaparan yang sangat menarik dan informatif! Buku ini memang bukan buku yang pertama mengupas persoalan FREEMASONRY dan gerakan Yahudi di Indonesia tapi ia melengkapi dan menggunakan fakta-fakta yang diungkap sebelumnya. Ditulis dengan gaya jurnalistik yang khas dan menarik. Buku ini bukan hanya menjadi sesuatu yang signifikan untuk diketahui, tapi juga enak di baca isu-isu seputar gerakan rahasia Yahudi internasional di tanah air perlu terus diteliti dan dibongkar, agar umat tak lengah. Dan buku ini adalah upaya penting ke arah itu.”

RIVAI HUTAPEA (Redaktur Majalah SABILI):
Meski tidak sedikit buku yang membahas topik Yahudi dan Zionisme, namun buku ini istimewa. Karangan Herry Nurdi ini layak dibaca dan dijadikan pegangan kaum muslimin, terutama kaum pergerakan, karena mengungkap tentang jejak Freemason dan Zionis di Indonesia yang masih sangat sedikit dibahas saat ini. Apalagi buku ini ditulis berdasarkan penelusuran penulisnya dari berbagai referensi, baik buku, wawancara sumber, dan fakta di lapangan.”

Sumber :
JEJAK FREEMASON & ZIONIS DI INDONESIA oleh : Herry Nurdi

One Comment leave one →
  1. 17 June 2010 4:11 pm

    Astaghfirulloh… semoga kita cepat sadar sepak terjang freemason, gimana ya membentengi anak2 muda agar tidak masuk dalam pemikiran freemason yg sangat terang-terangan di hadapan kita.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: