Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Bagian-2
TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) Bagian-2
Seorang muslim, disamping lurus aqidahnya, ibadahnya maupun amalan-amalannya sesuai aturan Allooh سبحانه وتعالى dan mengikuti tuntunan Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, juga hendaknya memelihara kesehatan tubuhnya yang merupakan anugrah Allooh سبحانه وتعالى tersebut dengan apa-apa yang halal dan thoyyib.
عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ »
“Setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat itu tepat mengena pada penyakitnya, maka seseorang akan sembuh dengan izin Allooh Azza Wa jalla” – Hadits Riwayat Imaam Muslim dari Jaabir bin ‘Abdillaah رضي الله عنه.
Bila Allooh سبحانه وتعالى mengujinya dengan suatu penyakit, hendaknya seorang muslim berdo’a memohon kesembuhan dari Allooh سبحانه وتعالى, sambil berikhtiar mencari kesembuhan dengan cara-cara yang benar.
Perhatikanlah pernyataan Nabi Ibrahim عليه السلام yang diabadikan dalam QS Asy Syu’aroo ayat 80 :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
26.80. “dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”
Berikut ini ada berbagai tanaman obat yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan bagi yang tertimpa ujian berupa penyakit, antara lain:
1. BAWANG MERAH
Komposisi :
Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati
Penyakit Yang Dapat Diobati :
1. Batuk.
2. Haid tidak teratur.
3. Kencing manis.
4. Obat cacing.
5. Demam pada anak-anak (obat luar).
6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).
PEMANFAATAN:
1.Batuk
Bahan: Umbi Bawang merah 4 gram, Daun Poko segar 4 gram, Daun Sembung segar 3 gram, Herba Pegagan segar 4 gram, Buah Adas 2 gram, Air 125 ml.
Cara membuat: Dipipis, dibuat infus atau pil.
Cara menggunakan: Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
2. Kencing Manis
Bahan: Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 gram, Buah Buncis (dirajang) 15 gram, Daun Salam (dirajang) 10 helai, Air 120 ml.
Cara membuat: Dibuat infus.
Cara menggunakan: Diminum sehari 1 kali 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
3. Kembung pada Anak-anak
Bahan: Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupnya, Minyak Kelapa secukupnya, Minyak Kayu Putih secukupnya.
Cara membuat: Diremas-remas.
Cara menggunakan: Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam.
2. BAWANG PUTIH
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : – protein sebesar 4,5 gram. – lemak 0,20 gram, – hidrat arang 23, 1 0 gram, – vitamin B 1 0,22 miligram, – vitamin C 1 5 miligram, – kalori 95 kalori, – posfor 134 miligram, – kalsium 42 miligrain. – besi 1 miligram dan – air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning, Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia).
PEMANFAATAN:
1. Hipertensi
a. Bahan: 3 siung bawang putih.
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, Ialu disaring.
Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.
b. Bahan: 2 siung bawang putih.
Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api.
Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.
2. Asma, batuk dan masuk angin
Bahan: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu secukupnya.
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring.
Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.
3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih.
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus.
Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.
4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam.
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan sore.
5. Ambeien
Bahan: umbi bawang putih.
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.
6. Sembelit
Bahan: yoghurt, bawang putih dan bawang merah secukupnya.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu.
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata.
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
8. Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya.
Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
9. Mempercepat matangnya bengkak abses
Bahan: umbi bawang putih.
Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang bengkak.
10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih.
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan serpihan kaca, kayu atau duri.
11. Sengatan serangga
Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya.
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata.
Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat serangga.
12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
Bahan: beberapa siung bawang push.
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih.
Cara menggunakan: dimakan langsung.
13. Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa siung bawang putih.
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih.
Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.
3. KENCUR
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelah.
PEMANFAATAN :
1. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah,
Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
2. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
3. Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor / Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
4. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres / pilis) pada dahi.
6. Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah
Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
7. Diare
a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.
8. Menghilangkan Darah Kotor
Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
9. Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
11. Keseleo
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
12. Menghilangkan Lelah
Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.
4. KUBIS
Komposisi :
Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide), kalsium, dan beta karoten. Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan, dan iberin yang merangsang pembentukan glutation, suatu enzim yang bekerja dengan cara menguraikan dan membuang zat-zat beracun yang beredar di dalam tubuh. Tingginya kandungan vitamin C dalam kubis dapat mencegah timbulnya skorbut (scurvy). Adanya zat anthocyanin menyebabkan warna kubis dapat berubah menjadi merah. Kandungan zat aktifnya, sulforafan dan histidine dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon, dan rektum, detoksikasi senyawa kimia berbahaya, seperti kobalt, nikel dan tembaga yang berlebihan di dalam tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Kandungan asam amino dalam sulfurnya, juga berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, penenang saraf, dan membangkitkan semangat.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Melindungi tubuh dari bahaya radiasi, menghambat pertumbuhan tumor, dan pencahar.
PEMANFAATAN :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah daun.
INDIKASI
Kubis digunakan untuk pengobatan :
– gatal akibat jamurcandida (candidiasis),
– jamur di kulit kepala, tangan, dan kaki
– kadar kolesterol darah tinggi,
– radang sendi (artritis),
– melindungi tubuh dari sinar radiasi, seperti sinar x-ray, komputer, microwave, dan televisi berwarna,
– antidote pada mabuk alkohol (hangover), racun di hati,
– menghilangkan keluhan prahaid (premenstrual sindrom),
– meningkatkan produksi ASI,
– mencegah tumor membesar,
– mencegah kanker kolon dan rektum,
– borok (ulcus) pada saluran cerna, dan
– sulit buang air besar (sembelit).
CARA PEMAKAIAN :
Sediakan 25-30 g kubis, lalu makan mentah-mentah, sebagai lalap atau dapat juga direbus atau dijus. Karena kubis termasuk makanan berserat maka jika seseorang mengonsumsi kubis terlalu banyak bisa menimbulkan rasa penuh, kembung, dan menimbulkan gas di dalam perut yang cukup banyak. Selain itu, juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi tertentu.
Untuk pemakaian luar, jus kubis dapat digunakan untuk mencuci liang sanggama yang gatal akibat jamur Candida albicans, penyakitnya dikenal dengan nama candidosis vaginalis. Selain itu, ramuan ini dapat digunakan untuk mencuci luka, menyembuhkan jamur di kulit dan kepala (dengan cara dioleskan), serta mengompres bagian tubuh yang memar, membengkak, atau nyeri sendi.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
1. Premenstrual sindrom, kandidiasis dan infeksi jamur
Minum jus kubis segar setiap hari. Jus kubis juga dapat digunakan untuk mencuci kemaluan (vaginal douche).
2. Sembelit
Makan lalap kubis setiap hari, baik yang mentah atau matang.
3. Ulcus pada saluran cerna
Minum 1/2 gelas jus kubis segar, lakukan dua kali sehari.
4. Melindungi tubuh dari sinar radiasi
Makan kubis segar setiap hari sebagai lalap atau minum jus kubis.
5. Meningkatkan produksi ASI
Jus kubis dapat diberikan kepada ibu hamil beberapa saat sebelum melahirkan.
6. Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi
Cuci 1/4 bagian kubis segar berukuran sedang sampai bersih, bilas dengan air matang, lalu potong-potong seperlunya. Jus kubis tersebut, lalu minum sarinya sekaligus, lakukan setiap hari.
Catatan :
Tapal dari kubis dapat menyebabkan lepuh jika digunakan selama beberapa jam.
Jika jus kubis dikonsumsi terus-menerus, dapat mengurangi jumlah yodium di dalam tubuh. Akibatnya, kelenjar gondok (tiroid) kekurangan yodium. Untuk mencegahnya, perbanyak mengonsumsi makanan sumber yodium, seperti rumput laut (kelp).
5. SIRIH
Komposisi :
Daun sirih mengandung ragam senyawa kimia yang diperlukan untuk membuat ramuan tradisional
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal, Menghilangkan jerawat; Pendarahan gusi, Mimisan, Bronkhitis, Batuk, Sariawan, Luka; Keputihan, Sakit jantung, Sifilis, Alergi / Biduren, Diare, Sakit gigi
PEMANFAATAN :
1. Mengurangi produk ASI yang berlebihan
Bahan: 4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya.
Cara membuat: daun sirih diolesi dengan minyak kelapa. Kemudian dipanggang dengan api.
Cara menggunakan: dalam keadaan masih hangat ditempelkan di seputar buah dada.
2. Keputihan
Bahan: 7 – 10 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih.
Cara menggunakan: air rebusan daun sirih tersebut dalam keadaan masih hangat dipakai untuk membasuh/membersihkan seputar kemaluan secara berulang-ulang.
3. Sakit Jantung
Bahan: 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang merah, 1 sendok jintan putih.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan beberapa menit, kemudian diperas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara teratur.
4. Sifilis
Bahan : 25 – 30 lembar daun sirih bersama tangkainya; 0,25 kg gula aren dan garam dapur secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali 1 hari secara terus menerus.
5. Alergi / Biduren
Bahan : 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok minyak kayu putih.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan : Dioleskan/digosokkan pada bagian badan yang gatal-gatal.
6. Diare
Bahan: 4 – 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: digosokkan pada bagian perut.
7. Menghentikan pendarahan gusi
Bahan: 4 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan : setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
8. Menghentikan pendarahan hidung (mimisen = Jawa)
Bahan: 1 lembar daun sirih.
Cara membuat: daun sirih digulung sambil ditekan-tekan sedikit supaya keluar minyaknya.
Cara menggunakan: dipakai untuk menyumbat hidung yang berdarah / mimisen.
9. Sakit gigi berlubang
a. Bahan: 1 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
b. Bahan: 2 lembar daun sirih diremas, Garam 0,5 sendok.
Cara membuat: diseduh dengan air panas 1 gelas, aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin.
Cara pemakaian: dipakai untuk berkumur-kumur.
10. Bronkhitis
Bahan: 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.
Cara membuat: daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 3 sendok makan.
11. Batuk
a. Bahan: 4 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
b. Bahan: 4 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
c. Bahan: 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun widoro upas dan madu secukupnya.
Cara membuat: daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama daun widoro dengan 2 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
d. Bahan: 4 lembar daun sirih.
Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.
6. TAPAK DARA
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapak dara.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak.
PEMANFAATAN :
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 – 16 lembar daun tapak dara.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.
b. Bahan: 35 – 45 gram daun tapak dara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 – 20 gram daun tapak dara kering, 10 gram bunga krisan.
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapak dara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring.
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapak dara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar tapak dara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Demam
Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapak dara, 3 potong batang dan akar tapak dara.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 – 30 gram daun tapak dara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan gula kelapa.
7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapak dara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan: 4 – 7 lembar daun tapak dara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapak dara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
11. Luka baru
Bahan: 2 – 5 lembar daun tapak dara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
7. TEH
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun berbau aromatik dan sedikit pahit. KANDUNGAN KIMIA : Daun mengandung kafein (2 – 3%), theobromin, theofilin, tanin, xan-thine, adenine minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Tanin mengandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan. Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75 – 80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrall, 4%, kafein 2,5 – 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%. Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak. Kafein mempercepat pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung. Theofilin efek diuretik kuat, menstirnulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot. Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antloksidan polifenol pada teh mampu mernperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atherosklerosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kepala, diare, penyubur dan menghitamkan rambut, Kolesterol dan trigliserida darah tinggi, infeksi saluran cerna, Kencing manis (diabetes melitus), mengurangi karang gigi.
PEMANFAATAN :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun.
INDIKASI :
Daun teh berguna untuk mengatasi:
– sakit kepala,
– diare,
– penyubur dan menghitamkan rambut,
– kolesterol dan trigliserida darah tinggi,
– kencing manis (diabetes mellitus),
– mengurangi terbentuknya karang gigi (dental plaque),
– infeksi saluran cerna.
CARA PEMAKAIAN :
Daun teh kering sebanyak 4-7 g diseduh dengan air panas, minum sewaktu hangat atau setelah dingin. Pemakaian luar, daun segar dicuci bersih lalu digiling halus. Diturapkan pada luka berdarah, lalu dibalut.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Diare
Daun teh yang masih muda dan segar sebanyak 20 g dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan minum sekaligus.
2. Penyubur dan menghitamkan rambut
Air teh kental sebanyak 1 cangkir diembunkan semalaman. Keesokan paginya air teh ini siap dipakai untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan 1 kali setiap hari, sampai kelihatan hasilnya.
3. Sakit kepala
Air teh kental 3/4 cangkir, diberi air jeruk nipis sebanyak 1 sendok teh dan madu 1 sendok makan. Aduk sampai merata, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 – 3 kali sehari.
4. Mengurangi pembentukan karang gigi
Kumur-kumur dengan air teh setelah makan.
5. Infeksi saluran cerna, kolesterol darah tinggi
Daun teh kering (teh hijau) sebanyak 7 g diseduh dengan air panas. Biarkan selama 10 menit. Minum selagi hangat.
CATATAN :
Keracunan kafeina kronis: Bila minum 5 cangkir teh setiap hari yang setara dengan 600 mg kafeina, lama kelamaan akan memperlihatkan tanda dan gejala seperti gangguan pencernaan makanan (dispepsia), Fasa lemah, gelisah, tremor, sukar tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, pusing (vertigo), bingung, berdebar, sesak napas, dan kadang sukar buang air besar.
8. PANDAN WANGI
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Daun pandan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rambut rontok, menghitamkan rambut, menghilangkan ketombe, Lemah saraf (neurastenia), tidak napsu makan, rematik, Pegal linu, sakit disertai gelisah.
PEMANFAATAN :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun.
INDIKASI :
Daun pandan berkhasiat untuk mengatasi:
– lemah saraf (neurasthenia),
– tidak nafsu makan,
– rematik, pegal linu,
– sakit disertai gelisah,
– rambut rontok, menghitamkan rambut, dan
– ketombe.
CARA PEMAKAIAN :
Daun pandan segar sebanyak 2 – 5 lembar diiris-iris secukupnya lalu direbus atau diseduh, minum. Atau daun ditumbuk lalu diperas dan diminum. Pemakaian luar, daun dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada luka atau kulit kepala yang berketombe.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Lemah saraf :
Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
2. Rematik dan pegal linu :
a. Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan 1/2 cangkir minyak kelapa yang telah dipanaskan sambil diaduk merata. Setelah dingin siap digunakan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit.
b. Daun pandan segar sebanyak 5 lembar dan daun serai 20 lembar, dicuci Ialu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapura masing-masing 1 sendok makan. Aduk sambil diramas sampai merata. Ramuan ini digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
3. Gelisah :
Daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Setelah -dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan 2 – 3 kali sehari, sampai tenang.
4. Rambut rontok :
Sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang-aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong secukupnya.
Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing 1/2 cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah dingin disaring, siap untuk digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2 – 3 kali seminggu.
5. Menghitamkan rambut :
Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci lalu dipotong-potong. Rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan air rebusan tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air campuran tadi lalu digunakan untuk meneuci rambut. Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat hasilnya.
6. Ketombe :
Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih sambil diremas merata. Peras dan saring. Air perasan daun pandan ini lalu dioleskan ke seluruh kulit kepala yang berketombe. Biarkan mengering, kalau perlu olesan diulang sekali lagi. Kira-kira 1/2 – 1 jam kemudian, rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
9. PEPAYA
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Kandungan buah pepaya masak (100 gr) – Kalori 46 kal – Vitamin A 365 SI – Vitamin B1 0,04 mg – Vitamin C 78 mg – Kalsium 23 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 12 mg – Besi 1,7 mg – Protein 0,5 mg – Air 86,7 gram Kandungan buah Pepaya Muda (100 gr) – Kalori 26 kalori. – Lemak 0,1 gram – Protein 2,1 gram – Hidrat Arang 4,9 gram – Kalsium 50 mg – Fosfor 16 mg – Besi 0,4 mg – Vitamin A 50 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 19 mg – Air 92,4 gram Disamping itu buah pepaya juga mengandung unsur antibiotik, yang dapat digunakan untuk pengobatan tanpa ada efek sampingannya. Buah Pepaya juga mengandung unsur yang dapat membuat pencernaan makanan lebih sempurna, disamping memiliki daya yang dapat membuat air seni bereaksi asam, yang secara ilmiah disebut zat caricaksantin dan violaksantin. Daun pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : – Vitamin A 18250 SI – Vitamin B1 0,15 mg – Vitamin C 140 mg – Kalori 79 kal – Protein 8,0 gram – Lemak 2 gram – Hidrat Arang 11,9 gram – Kalsium 353 mg – Fosfor 63 mg – Besi 0,8 mg – Air 75,4 gram Kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu ginjal, Hipertensi, Malaria, Sakit keputihan, Kekurangan ASI, Reumatik, Malnutrisi, Gangguan saluran kencing, haid berlebihan, Sakit Perut saat haid, Disentri, Diare, Jerawat, Ubanan.
PEMANFAATAN :
1. Batu Ginjal (niersteen = Belanda)
Bahan: 7 lembar daun pepaya
Cara membuat dan menggunakan : Memakai formula 3-5-7 plus, artinya :
– Hari Pertama, 3 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
– Hari Kedua, 5 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
– Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
– Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
Catatan : bagi yang mengidap hipertensi tidak boleh minum resep ini.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 2 potong akar pepaya
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapak dara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Malaria
Bahan: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.
4. Sakit Keputihan
Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya.
Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.
5. Kekurangan ASI
Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda) tanpa dikuliti.
Cara membuat: buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian, sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan cuka.
Cara menggunakan: air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok teh sehari dan dilakukan secara teratur.
6. Reumatik
a. Bahan: buah pepaya, 2 butir telur ayam kampung;
Cara membuat: buah pepaya dipotong penampangnya kemudian telur dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat dengan memotong penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat dan dibakar hingga telur yang ada di dalamnya masak.
Cara menggunakan: telur yang sudah masak tersebut dimakan pagi dan sore
b. Bahan: 2 potong akar pepaya, 1 lembar daun pepaya;
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas pada sore hari.
7. Malnutrisi (gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita)
a. Bahan: 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit.
b. Bahan: 1 lembar daun pepaya
Cara membuat: direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminumkan pada balita 2 sendok makan setiap hari.
8. Gangguan saluran kencing
Bahan: 3 potong akar pepaya
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 0,5 gelas.
9. Haid berlebihan
Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda)
Cara membuat: direbus dengan air sampai masak.
Cara menggunakan: dimakan dagingnya.
10. SAMBILOTO
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil.
KANDUNGAN KIMIA : Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik).
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli.
2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.
3. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
4. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
5. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.
6. Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik.
7. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978).
8. Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988).
9. Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995).
10. Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), Radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore), Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma, Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis, Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra), Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, Kanker: penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa), Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.
PEMANFAATAN :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
INDIKASI :
Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:
– hepatitis, infeksi saluran empedu,
– disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
– demam, malaria,
– kencing nanah (gonore),
– kencing manis (DM),
– TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
– darah tinggi (hipertensi),
– kusta (morbus hansen = lepra),
– leptospirosis,
– keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
– kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 – 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 – 4 kali sehari, 4 – 6 tablet.
Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet.
Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 – 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru.
Herba kering sebanyak 9 – 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 – 4 kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 – 3 kali, setiap kali minum 15 – 30 pil.
7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 – 7 lembar diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.
8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 – 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 – 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ 1/2 gelas.
Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.
11. Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
assalumi’alaikumwr wb.
Terima kasih pak ustad ini sangat berguna bagi kami, semoga Allah melindungi dan memberi kemudahan semua urusan kepada Ustad Rofi’i amin
Wassalam
suryanto
Wa ‘alaikumussalaam Warrohmatulloohi Wabarokaatuh, Wa iyyaka. Alhamdulillah, semoga bermanfaat bagi antum dan kaum muslimin pada umumnya.. Barrokalloohu fiika
Gigi putih sehat terawat adalah dambaan semua manusia tentunya……saya ingin selalu gigi saya terlihat putih bersih.
Tetapi bagaimana menghilangkan karang gigi pada bagian dalam gigi….dan itu sangat mengganggu sekali buat saya. padahal saya rajin sekali sikat gigi dan setelah makan selalu sikat gigi. karena saya tidak mau gigi saya berlubang. thankz sudah berbagi informasi salam kenal.
Bali Villa, Bali Villas, Bali Property
Untuk menghilangkan karang gigi:
Karang pada gigi tentu mengganggu kesehatan mulut. Pencegahan yang paling mudah yang dapat dilakukan adalah dengan rajin menyikat gigi Anda, hal ini berpotensi mencegah timbulnya karang yang mengeras.
1) Untuk menghilangkan karang gigi, ambillah buah asam lalu sangrai, setelah itu tumbuk hingga halus. Kemudian gosokkan pada gigi dengan menggunakan kain atau sikat gigi. Selain menghilangkan karang, penggunaan asam juga dapat memutihkan gigi.
Sumber:
http://books.google.co.id/books?id=aNKPkehjYLsC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=hilangkan+karang+gigi&source=bl&ots=Q4WFwNogPi&sig=AS5O0BPu-8ni2hzQ8S4uZ_9d5u4&hl=id&ei=RlvTTPuaIselcNPY3ZMF&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CCIQ6AEwBTgo#v=onepage&q=hilangkan%20karang%20gigi&f=false
2) Kayu siwak . Manfaat kayu siwak untuk merawat gigi sudah lama diketahui bangsa Arab. Siwak mengandung bahan kimia yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak (karang gigi), dan menjaga kesehatan gusi.
Antibacterial acids di dalamnya bisa mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan siwak juga berguna mencegah bau mulut dan peradangan, karena bahan ini bisa merangsang produksi air liur (saliva) yang secara alami membersihkan bagian mulut.
Siwak yang dipakai untuk membersihkan gigi bisa berupa batang kayu yang dipakai untuk menyikat gigi, bisa pula berupa bubuk halus yang digosokkan pada gigi. Bubuk halus tersebut bisa menjangkau sela gigi dan menghapus plak atau karang gigi.
3) Stroberi. Buah yang satu ini menjadi pemutih gigi alami. Rahasianya terletak pada kandungan asam organik yaitu malic acid pada stroberi. Bahan tersebut bisa mengusir noda di gigi akibat konsumsi minuman bersoda atau kopi.
Stroberi juga bisa membantu memutihkan gigi. Caranya, lembutkan stroberi, campur dengan baking soda, kemudian oleskan pada gigi dan sikat dengan sikat gigi. Lalu berkumurlah hingga bersih. Tambahan baking soda untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan timbulnya plak dan karang gigi.
Tapi jangan lakukan perawatan itu terlalu sering. Sebab kandungan asam bisa merusak lapisan enamel pada gigi. Anda bisa melakukannya 1-2 pekan sekali.
Sumber:
http://myhealthblogging.com/herbal/2009/05/05/yang-alami-untuk-gigi-gusi/