AUDIO: Menyembah Berhala
“Laa Ilaaha Ilallooh” artinya adalah “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh”. Dari kalimat tauhiid yang ringkas ini, seorang Muslim seharusnya menunggalkan segala bentuk peribadatan hanya untuk Allooh سبحانه وتعالى, hanya karena Allooh سبحانه وتعالى dan hanya berharap dari Allooh سبحانه وتعالى.
Jika yang demikian itu dikonsekweni, maka berarti dia adalah Ahlut Tauhiid. Akan tetapi, jika berkurang maka dia adalah Ahlusy Syirki. Dan jika semua itu untuk atau pada selain Alloohسبحانه وتعالى, berarti dia adalah Musyrik dan Kaafir.
Berhala sesungguhnya jika dipikir dengan akal, disikapi dengan keyakinan yang benar, dia adalah ciptaan Allooh سبحانه وتعالى; tidak mendatangkan untung dan tidak dapat menolak bahaya.
Akan tetapi pandainya syaithoon adalah membalikkan pandangan mata dan hati manusia yang lunglai keimanannya menjadikan berbalik dalam menyikapinya, yaitu menganggap bahwa Allooh سبحانه وتعالى tidak atau kurang mampu untuk mendatangkan manfaat atau menolak bahaya, lalu berselingkuhlah terhadap berhala yang diyakini bisa menjadi pemberi atau penyebab datangnya kemaslahatan dan terhindarnya dari bahaya. Akibatnya manusia menjual diri dan ‘aqiidahnya untuk rela menjadi lebih hina dan menghinakan diri terhadap berhala tersebut. Dia meminta, dia berharap, dia takut, dia mengagungkan, dia mematuhi, dia mengikuti apa yang datang dari berhala itu.
Maka waspadalah wahai Ahlut Tauhiid, untuk senantiasa menjernihkan tauhiid kita, karena dengan tauhiid itulah kita akan bertemu Allooh سبحانه وتعالى. Dan sebaliknya dengan syirik itulah, orang akan bertemu Abu Jahal berikut boss-nya dari kalangan Iblis dan Syaithoon.
Simaklah audio khutbah Jum’at yang satu ini.
Download: