AUDIO: Tidak Ada Ketaatan bagi Orang yang Berma’shiyat pada Allooh
Diantara tabiat manusia adalah mempunyai kehendak dan nafsu untuk menikmati beberapa kenikmatan di dunia ini.
Bisa jadi kenikmatan itu berupa harta benda.
Bisa jadi kenikmatan itu berupa wanita.
Bisa jadi kenikmatan itu juga berupa jabatan, tahta dan kekuasaan.
Kenapa harta benda, beserta uang dikejar siang dan malam?
Karena tidak sedikit orang mengatakan, “Dengan uang, semua bisa dibeli dan gampang”.
Sedangkan….
Dengan wanita, syahwat biologis terlampiaskan dengan puasnya.
Dan dengan jabatan, tahta dan kekuasaan; seseorang dihormati – disanjung – diagungkan, bahkan DITAATI.
Tapi ada yang paling mendasar dari semua itu, yaitu bahwa seandainya manusia itu sadar bahwa alam semesta, termasuk dirinya sendiri haruslah di-manage, diatur dan dikuasai sesuai kehendak Penciptanya, Allooh Robbul ‘Aalamiin. Jika perkara ini disadari, maka dunia ini adalah menjadi aman, damai, tentram, gemah ripah loh jinawi.
Betapapun hal itu mustahil terjadi, karena syaithoon dan pasukan setianya tetap selalu akan komitmen untuk menyelewengkan dan menyesatkan manusia.
Oleh karena itu, ada hal yang mendasar yang semestinya dipahami, diyakini, disadari dan dipedomani oleh setiap Muslim, bahwa pembicaraan dan tindakan manusia haruslah berada pada koridor taat pada Allooh سبحانه وتعالى. Dan untuk itu, bekal ilmu dan penjelasan sudah Allooh سبحانه وتعالى bekalkan sejak dini.
Oleh karena itu, semuanya itu mengandung konsekwensi.
Jika benar, Allooh سبحانه وتعالى akan beri dia keberuntungan.
Dan jika salah, dia akan diancam dengan neraka.
Bagi seseorang, siapapun dia, boleh melakukan apapun selama dijalan taat dan patuh pada Allooh سبحانه وتعالى. Akan tetapi jika dalam kema’shiyatan, lalu menyuruh orang lain untuk berma’shiyat, mempublikasikan kema’shiyatan, memfasilitasi kema’shiyatan; maka tidak ada seorang pun yang diwajibkan untuk memenuhi dan mentaatinya.
Bahkan ketaatan diluar ketaatan kepada Allooh سبحانه وتعالى adalah HAWA NAFSU, KESYIRIKAN, bahkan bisa jadi BAGIAN DARI KEKUFURAN.
Oleh karena itu, hendaknya setiap kita mencermati seluruh tindakan dan ucapan orang tersebut.
Simaklah audio suara berikut ini.
Download:
Tidak Ada Ketaatan bagi Orang yang Berma’shiyat pada Allooh, Bagian-1
Tidak Ada Ketaatan bagi Orang yang Berma’shiyat pada Allooh, Bagian-2
Astaghfirulloohal adziim….
Baarokalloohu fiykum Ustadz