AUDIO: Janganlah “Imma’ah”
Menumbuhkan dan menjaga kepribadian yang seimbang, baik dan terpuji adalah tidak semudah membalik tangan. Sementara permasalahan penting harus disadari dan diketahui oleh seluruh kita, khalayak Muslimin adalah Istiqomah; dimana seseorang dalam hidupnya perkataannya, perbuatannya, sikap dan tindak tanduknya SELALU bertitik tolak DIATAS KEBENARAN, Al Qur’an, As Sunnah diatas pemahaman orang-orang shoolih terdahulu dimasa awal.
Sudah sejak lama karakter dan tabiat buruk menghinggap. Bahkan dikhawatirkan, bukan saja menghinggap, tetapi juga berkembang biak yaitu apa yang disebut dengan “Imma’ah”.
Jika seseorang tidak memiliki pendirian, dia selalu mengikuti “yang tak berdaliil”.
Apakah nenek moyang…
Apakah “kebanyakan orang”….
Apakah “seorang tokoh, seorang ‘aalim, seorang orang shoolih”….
Apalagi “orang faasiq dan dzolim”….
Atau bahkan binatang sekalipun…..
Yang penting baginya adalah bahagia, yang penting baginya adalah “hidup”….
Benar atau Salah tak lagi menjadi ukuran.
Ini sebenarnya hakekat dari Imma’ah. Kemana saja angin mengarah, maka kearah itu pula dia dengan setia ikut dan mengekor.
Bagaimana jika sikap ini terjadi dalam perkara diin (agama). Apakah berupa Keyakinan (‘Aqiidah), berupa Ibadah, berupa Tuntunan Berakhlaq dan Bermu’amalah.
Bagaimana kalau sikap Imma’ah itu bukan saja menyelisihi, tetapi bertentangan dan berbenturan.
Sungguh kita harus cermati dan waspadai Imma’ah ini, karena jangankan perkara kecil, bahkan bisa jadi perkara besar pun bisa menjadi dampak dari sikap Imma’ah ini. Lalu kita semua akan merugi dan menyesal.
Karena itu sekelumit tentang Imma’ah, mari kita simak bersama !
Download:
sukran ustazd,,,,