Peringatan ‘Aasyuroo’ dan Menyikapi Musibah
PERINGATAN ‘AASYUROO’ DAN MENYIKAPI MUSIBAH
Oleh: Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى
Bagian dari perpanjangan kisah pembunuhan terhadap Amirul Mukminiin Ali bin Abi Tholib رضي الله عنه yang dilakukan oleh ‘Abdur Rohman bin Muljam, sehingga para shohabat membai’at Al Hasan رضي الله عنه, putra Ali bin Abi Tholib رضي الله عنه, dimana Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda tentangnya,
إن ابني هذا سيد وسيصلح الله به بين فئتين عظيمتين من المسلمين
“Sesungguhnya anakku ini adalah tuan dan Allooh akan mendamaikan dengannya dua kelompok besar dari kaum muslimin.” (Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory, Imaam Abu Daawud, Imaam An Nasaa’i dan Imam Ahmad).
Yang kemudian Al Hasan رضي الله عنه ini mengambil sikap tanaazul (mengalah) dari kekhilaafahan setelah ayahnya dan menyerahkannya kepada Mu’awiyyah bin Abu Sofyan رضي الله عنه. sehingga fitnah menjadi reda dan kaum muslimiin menjadi damai, dan tidak lama kemudian beliau Al Hasan رضي الله عنه meninggal dunia.
Ada pun Al Husein رضي الله عنه maka sebagian kaum muslimiin di Kuffah menulis surat yang isinya adalah kesanggupan untuk membela bahkan menjadikan Al Husein رضي الله عنه sebagai Kholiifah. Maka setelah Al Husein رضي الله عنه menuju ke Irak, betapa pun banyak diantara para shohabat yang menasehati agar tidak memenuhi panggilan tersebut, namun beliau Al Husein رضي الله عنه tetap pergi menuju Irak.
Ketika fitnah mulai berkecamuk, dan pengkhianatan dari orang-orang yang semula memanggilnya dan siap membelanya maka hal ini mengawali kisah syahidnya Al Husein رضي الله عنه. Diantara orang yang mungkin karena kemunafikan atau kejahilan atau kesesatan melalui berpura-pura menampakkan bentuk loyalitas terhadap Ahlul Bait sehingga tanggal 10 Muharrom (‘Aasyuroo’) dijadikan sebagai momentum untuk menampakkan berbagai kesedihan yang pada kemudian hari sebagaimana kita ketahui dari apa yang dilakukan oleh para penganut Syi’ah, yang beberapa data dan faktanya dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber: http://hakekat.com/gallery/perayaan-asyura/
Doktrin Syi’ah terhadap anak-anak
Sumber: http://maulana2008.multiply.com/photos/album/48/ANAK-ANAK_DI_DOKTRIN_RITUAL_SESAT_DAN_SADIS.#photo=3
Salah satu sekte Nasrani di Filipina menyakiti diri sendiri, yang rupanya merupakan asal muasal acara pukul badan kaum Syi’ah.
Sumber: http://hakekat.com/gallery/perayaan-asyura/page/3/
Sandiwara Karbala, terinspirasi dari sandiwara kelahiran Yesus, yang diadakan saat peringatan Natal.
Sumber: http://hakekat.com/gallery/perayaan-asyura/ashura_iran_07_large.jpg
Ada pun bagi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, kalau saja meninggalnya Al Husein رضي الله عنه. itu adalah merupakan musibah, maka musibah itu semestinya disikapi sesuai dengan tuntunan Allooh dan Rosuul-Nya:
1) QS. Al Baqoroh ayat 155-157:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
2.155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
2.156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun” .
أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
2.157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
2) Hadits Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم diriwayatkan oleh Imaam Al Bukhoory dari ‘Abdullooh bin Mas’uud رضي الله عنه, bahwa Rosuul صلى الله عليه وسلم bersabda,
((ليس منا من لطم الخدود، وشق الجيوب ، ودعا بدعوى الجاهلية))
“Bukan dari ummat kami siapa yang menempeleng pipi, merobek dada (pakaian) dan menyeru dengan seruan jahiliyyah”
3) Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم memberikan tuntunan pada kita jika tertimpa musibah melalui do’a sebagaimana terdapat dalam Hadits diriwayatkan oleh Imaam Muslim, Imaam Abu Daawud dan Imaam Ahmad dari Ummu Salamah رضي الله عنها,
((ما من مسلم يصاب بمصيبة فيقول: إنا لله وإنا إليه راجعون، اللهم أجرني في مصيبتي ، واخلف له خيراً منها ))
“Sesungguhnya kami adalah milik Allooh dan sesungguhnya kami akan dikembalikan kepada-Nya. Ya Allooh, hindarkan aku dari musibah dan ganti dengan sesuatu yang lebih baik darinya.”
4) Hadits Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم diriwayatkan oleh Imaam Muslim dan Imaam Ahmad dari Abu Maalik Al Asy‘ary رضي الله عنه, dimana Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda,
((أربع في أمتي من أمر الجاهلية لا يتركونهن : الفخر بالأحساب ، والطعن في الأنساب، والاستسقاء بالنجوم(1)، والنياحة على الميت ))
“Ada 4 perkara terdapat dalam ummatku padahal dia adalah bagian dari perkara jahiliyyah, dimana mereka tidak meninggalkannya: 1) Bangga dengan keturunan, 2) Mencela nasab, 3) Minta hujan melalui bintang, 4) Meratap terhadap mayyit.”
5) Juga Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imaam Muslim dan Imaam Ahmad dari Abu Muusa Al Asy’ary رضي الله عنه,
أنا برئ من الصالقة والحالقة والشاقة
“Aku berbebas diri dari orang yang meratap, menggundul kepala, merobek dada.”
Dan dalam riwayat Imaam Muslim dan Imaam Ahmad yang lain Abu Maalik Al Asy‘ary رضي الله عنه, Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda,
وقال صلى الله عليه وسلم (( النائحة إذا لم تتب قبل موتها تقام يوم القيامة ، وعليها سربال من قطران ودرع من جرب ))
“Orang yang meratap jika tidak bertaubat sebelum matinya, maka dia pada hari kiamat akan disuruh berdiri diatas baju dari kuningan yang mendidih dan pelindung tubuh yang berasal dari kusta.”
Maka bandingkanlah antara Sunnah Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم yang shohiihah dengan keyakinan dan perbuatan pengikut Syi’ah. Sungguh tidak ada yang mendekat dan menyentuh sedikit pun, karena itu waspadalah.
Jika kita perhatikan lebih maka perayaan ‘Aasyuroo’ yang dilakukan oleh Syi’ah adalah:
1) Berasal dari keyakinan yang salah,
2) Berasal dari pemutar balikan fakta,
3) Mengada-ada dan melaksanakan suatu amalan yang bukan saja tidak diajarkan Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, bahkan sebenarnya dilarang dan diancam adzab bagi pelakunya,
4) Menyiksa diri bahkan bukan saja orang dewasa, tapi bocah yang belum mengerti apa pun,
5) Menyerupai ritual-ritual agama kaafir (misalnya: Nashoro).
Bermohonlah kepada Allooh سبحانه وتعالى agar pandangan mata dan hati kita hanya menganggap baik dan shoolih dari suatu keyakinan dan amalan, jika berasal dari Allooh سبحانه وتعالى dalam Al Qur’an dan Sunnah yang Shohiihah sebagaimana diyakini oleh pengikut Ahlussunnah wal Jama’ah berdasarkan firman Allooh سبحانه وتعالى:
1) QS Faathir : 8
وقال الله عز وجل {أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَناً فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ……}( سورة فاطر: الآية8.
“Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allooh menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan lah engkau (Muhammad) membiarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allooh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
2) QS Al Kahfi : 103-104
وقال عز وجل من قائل :{ قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً *الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً}( سورة الكهف:103-104)
103. “Katakanlah (Muhammad), ‘Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?”
104. “(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.”
“Ya Allooh, perlihatkan lah kepada kami, yang haq (benar) itu adalah benar, dan karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk mengikuti yang haq (benar) itu. Ya Allooh, perlihatkanlah bahwa yang baathil itu adalah baathil dan berikanlah kepada kami kemampuan untuk menghindari dan meninggalkannya.”
Ada pun situs-situs yang menjelaskan berbagai kesesatan syiah lebih detail antara lain adalah:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Karawang, Selasa pagi, 22 Sya’ban 1431 H – 3 Agustus 2010 M.
—–oOo—–
Silakan download PDF : Peringatan Aasyuroo & Sikapi Musibah FNL