AUDIO: Memakmurkan Masjid
Jika Romadhoon tiba maka identik dengan semua masjid di kampung dan di kota gegap gempita. Bukan saja satu shof, tetapi sekian shof. Bukan saja di dalam masjid, tetapi juga melimpah keluar masjid. Bukan saja anak-anak, tetapi juga kakek-kakek. Bukan saja laki-laki, tetapi juga perempuan. Seolah semua sepakat bahwa jika Romadhoon tiba, maka semua orang harus ke masjid sehingga masjid menjadi padat dan sarat oleh manusia.
Tetapi jika 1 Syawwal tiba, maka masjid pun menjadi lengang seolah tak berpenghuni. Bahkan di beberapa masjid, sepi lagi sunyi.
Wahai saudara-saudaraku, Muslimin dan Muslimat, semoga Allooh سبحانه وتعالى merahmatiku dan kalian. Sungguh, memakmurkan masjid adalah jati diri seorang Muslim, bahkan identitas keimanan yang terhujam dalam setiap diri Mukmin. Sebab setiap orang yang beriman, mesti hatinya terpaut dengan Masjid. Terlebih laki-laki yang baligh, yang berakal, maka Masjid bagi dia adalah sarang yang lima kali dia bolak-balik dalam sehari semalam.
Maka pertanyaannya adalah, mengapa di bulan Romadhoon Masjid penuh dengan jamaa’ah dan sholat berjamaa’ah, sedangkan ketika tiba 1 Syawwal maka Masjid kembali menjadi sunyi dari jamaa’ah dan sholat berjamaa’ah? Apakah ke-Islaman, syi’ar Islam dan imannya kaum Muslimin itu musiman, ada muncul dan semarak hanya pada bulan Romadhoon? Laa haula wa laa quwwata illaa billaah…
Yang perlu diingat pula adalah bahwa memakmurkan Masjid adalah menjadikan Masjid itu menjadi ramai, semarak, padat, gemuruh dengan syi’ar yang disunnahkan oleh Muhammad صلى الله عليه وسلم. Bukan hanya sekedar sholat. Karena itu, marilah kita makmurkan Masjid-Masjid Allooh سبحانه وتعالى, agar iman-iman kita menjadi eksis dan nyata.
Simaklah audio ceramah yang satu ini.
Download: