AUDIO: Ibadah adalah Keputusan Allõh
Ibarat seorang direktur, memilih orang pilihan dari karyawan yang ada di lingkungan perusahaannya. Orang itu menghendaki dapat mengerjakan proyek yang direncanakan. Kemudian dipilihlah seorang karyawan dari mereka untuk pergi dan mengelola proyek tersebut, agar proyek itu seperti yang telah direncanakannya.
Jika orang ini berhasil dalam misinya maka dia sudah diberitahu apa hadiah yang akan diterimanya. Jika dia melanggar aturan yang ditetapkannya, maka sama; diapun akan diberikan resiko dan sanksi yang akan diterimanya. Seluruh hardware dan software, bahkan kewenangan telah dibekalkan.
Perumpamaan yang sangat sederhana, dan tentu tidak sama; itulah yang harus manusia renungkan berkaitan hubungannya yaitu dia sebagai manusia dan Allõh سبحانه وتعالى sebagai Penciptanya.
Dia (manusia) dicipta dan ada adalah atas kehendak dan pilihan Allõh سبحانه وتعالى. Dia diberi tugas Ibadah, itupun Allõh سبحانه وتعالى yang menetapkannya. Dia dijanjikan surga jika dia bertakwa. Dia diancam neraka jika mengerjakan sesuatu yang menyebabkan Allõh سبحانه وتعالى murka. Dia telah disediakan oleh Allõh سبحانه وتعالى dunia dan segala kekayaannya. Sebagaimana dia pun telah dibekali pedoman dan Nabi disusul oleh para pewarisnya dari kalangan para ‘Ulama dan para da’i yang siap memberikan bantuan dan bimbingan.
Mengapa pemikiran sederhana seperti ini selalu terlalaikan, lalu syaithoon lah yang berhasil mengelabuinya dan membuatnya terbuai dalam fata morgana, sehingga dia mengira bahwa hidup adalah tanpa Pencipta, dia mengira bahwa dunia adalah tanpa aturan, dan dia mengira bahwa tidak ada kehidupan yang menuntut tanggungjawab setelah hidupnya di dunia, dan dia mengira bahwa surga adalah dusta, dia mengira bahwa neraka hanyalah cerita. Dan perintah beribadah kepada Allõh سبحانه وتعالى adalah beban belaka.
Selamat menyimak audio ceramah berikut ini.
Download:
Ibadah adalah Keputusan Allõh, Bagian-1
Ibadah adalah Keputusan Allõh, Bagian-2
Ibadah adalah Keputusan Allõh, Bagian-3